visitaaponce.com

Terkait Dugaan Pelanggaran,Pihak JT BeriKlarifikasikepadaDeputi BKPM

Terkait Dugaan Pelanggaran, Pihak J&T Beri Klarifikasi kepada Deputi BKPM 
Pertemuan antara Asisten CEO J&T Express Indonesia Adriansyah Halim dan puti Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot Tanjung.(Ist)

ASISTEN CEO J&T Express Indonesia Adriansyah Halim melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru-baru ini.

Pertemuan kedua belah pihak untuk memberikan klarifikasi terkait dengan dugaan kasus pelanggaran hukum terjadi pada perusahaan logistik terbesar di Indonesia itu.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Yuliot Tanjung menyebut, pihak J&T Express Indonesia sudah memberikan klarifikasi kepada pihak BPKM sehingga persoalan ini tidak perlu dibesar-besarkan lagi.

Baca juga: 8 Tahun Layani Pengiriman di Indonesia, J&T Express Gelar Festival Seru

"Dari pihak J&T Express Indonesia sudah datang memberikan klarifikasi secara langsung sehingga kami dari pihak BKPM akan menindaklanjuti, menganalisis sekaligus mempelajari, dengan tetap mengacu pada regulasi yang berlaku di Indonesia," kata Yuliot Tanjung dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (7/11/2023).

Lebarkan Sayap ke Asia Tenggara

J&T Express Indonesia sendiri adalah sebuah perusahaan logistik domestik terbesar di Indonesia yang saat ini sedang melebarkan sayap ke beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Bangkok, Vietnam, Hongkong, dan lainnya.

Menurut Adriansyah Halim, J&T merupakan perusahaan asli anak negeri yang sedang melakukan ekspansi ke berbagai negara dengan tujuan agar bisa membantu prodak-prodak UMKM lokal tanah air agar bisa terkenal luas dan bisa mendominasi pasar di Asia Tenggara. 

Baca juga: Pemerintah Harus Tegas Hukum Perusahaan Jasa Logistik yang Langgar Aturan

"Sebagai perusahaan asli anak Indonesia, J&T selalu hadir dan memberikan support kepada program-program pemerintah seperti membuka lapangan kerja dengan jumlah karyawan lebih dari 70 ribu orang, salah satu decacorn dari bisnis logistik atau perusahaan yang telah meraih nilai valuasi perusahaan sebanyak U$$ 10 miliar atau 146,9 triliun, termasuk sumbangsih dan Kontribusi untuk pendapatan pos," ujar Adriansyah.

"J&T juga melakukan kebijakan dengan menekan lebih dari 50% penurunan biaya logistik yang sudah berlangsung dari 2015 hingga 2023 sesuai dengan peta kebijakan Presiden Jokowi," sambungnya.

Selain itu, Adriansyah juga menuturkan, pada saat Covid-19 melanda Indonesia dan dunia selama tiga tahun, J&T Express tak pernah layoff satupun karyawan dan memberikan perhatian yang luar biasa terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup keseluruhan karyawan di saat-saat krisis yang sangat mengerikan itu. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat