BI Rencanakan Perluas Layanan QRIS ke India hingga Uni Emirat Arab
![BI Rencanakan Perluas Layanan QRIS ke India hingga Uni Emirat Arab](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/523f10579c46d2a0daca707cab02a9c2.jpg)
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan pihaknya berencana untuk memperluas jangkauan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke India, Jepang, Tiongkok, hingga Uni Emirat Arab pada 2024.
"Perluasan kerja sama QRIS dan BI-Fast dalam ASEAN, juga ke India, Jepang, Tiongkok, Uni Emirat Arab dan sejumlah negara lain," kata Perry seperti dilansir dari Antara, Kamis (30/11).
Hal tersebut, menurut Perry, merupakan bagian dari akselerasi sistem pembayaran digital Indonesia untuk tahun depan.
Adapun BI mencatatkan volume transaksi QRIS telah mencapai 1,596 miliar transaksi per Oktober 2023. Angka itu diikuti oleh nominal transaksi QRIS yang tumbuh melesat hingga 186,08 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp24,97 triliun. Jumlah pengguna QRIS tercatat 43,44 juta dan jumlah merchant QRIS menjadi 29,63 juta yang sebagian besar merupakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
BI juga bersinergi dengan industri dan pihak terkait untuk terus meningkatkan edukasi dan literasi terkait keamanan transaksi QRIS, serta memperkuat pengawasan, khususnya pemenuhan aspek Know Your Merchant dan monitoring transaksi.
Baca juga:
> Nominal Transaksi QRIS Tumbuh 186% per Oktober
> BI dan Monetary Authority of Singapore Resmikan QRIS Cross Border
Penguatan infrastruktur pendukung ekosistem QRIS juga dilakukan guna memitigasi risiko penyalahgunaan QRIS atau fraud.
Selan perluasan layanan QRIS, BI juga mengembangkan sistem pembayaran ritel BI-FAST yang interkoneksi, interoperabilitas, dan terintegrasi dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Sebagai bagian dari kebijakan akselerasi sistem pembayaran, Perry menyoroti pengembangan pusat data transaksi pembayaran untuk inovasi pembayaran menggunakan kecerdasan buatan (AI) guna mendukung kebijakan BI, pemerintah serta Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Lebih lanjut, Perry menjelaskan, pihaknya tengah melakukan pengembangan BI-RTGS Generasi ke-3 yang modern, multi-currency dan berstandar internasional, serta interkoneksi dengan modernisasi sistem operasi moneter BI.
"Kemudian, pengembangan digital rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. Penerbitan proof of concept digital rupiah tahap pertama termasuk khazanah digital rupiah," katanya. (Z-6)
Terkini Lainnya
Etihad Airways Luncurkan Penerbangan Langsung Rute Abu Dhabi-Bali
Menlu Negara Arab Menegaskan Dukungan untuk Rencana Gencatan Senjata di Gaza
Indonesia dan Uni Emirat Arab Ground Breaking Pembangunan Pusat Penelitian Mangrove Dunia
Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri World Water Forum Ke-10 di Bali
Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Kurangi Ketergantungan pada Dolar AS
BI dan Bank Sentral UEA Sepakat Bentuk Kerangka Penggunaan Mata Uang Lokal
Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia Menang 4-1 atas India
Menang 4-1 atas Vietnam, Tim Junior Indonesia Bersiap Hadapi India
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
34 Orang Meninggal di India Setelah Menenggak Miras Oplosan
Gelombang Panas Tewaskan Puluhan Orang di India
India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Hampir 50 Derajat Celcius
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap