DPR Kritisi Tingkat Keselamatan Pekerja Tambang yang Rendah
![DPR Kritisi Tingkat Keselamatan Pekerja Tambang yang Rendah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/64605eef5860d25cfd16cbf0dd89f944.jpg)
ANGGOTA Komisi IV DPR Herman Khaeron mengungkapkan kebakaran yang terjadi di smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali Sulawesi Tengah menjadi bukti rendahnya tingkat keselamatan bagi pekerja tambang.
Perusahaan tambang tidak memiliki tingkat keselamatan yang memadai bagi para pekerjanya. Bahkan teknologi yang digunakan merupakan teknologi lama dengan tingkat safety rendah.
Baca juga: Kemnaker Kumpulkan Data Penyebab Kecelakaan Kerja di Morowali
"Saya mengkritisi PT IMIP bahwa dengan HSE yang lemah pasti suatu saat akan terjadi kecelakaan kerja. Ini saya sampaikan saat kunjungan kerja ke PT IMIP Morowali dan melihat langsung proses smelter dan produksi di sana. Memang masih menggunakan teknologi lama dan safetynya rendah, memiliki resiko. Dan dengan alasan risiko itulah juga banyak menggunakan tenaga kerja dari tiongkok," jelasnya, Rabu (27/12).
Risiko terjadinya kecelakaan fatal dan mengorbankan jiwa dilihat langsung olehnya khususnya di wilayah tungku dan area finishing smelter tersebut.
Baca juga: Polisi Periksa 14 Saksi Pascakebakaran Tungku Smelter yang Tewaskan 18 Pekerja
"Saya juga melihat berisiko dan tentu saya bertanya terkait dengan teknologi yang digunakan, yang terkesan bahwa ini adalah teknologi yang sudah tertinggal dan mungkin karena menghemat biaya investasi kala itu," ungkapnya.
Kebakaran yang menewaskan belasan dan puluhan korban luka pekerja smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah terus menjadi perbincangan. PT ITSS disebut merupakan salah satu investasi smelter dari China di Morowali.
Kebakaran yang disertai ledakan unit smelter PT ITSS yang terjadi pada Minggu (24/12) pukul 05.30 WITA itu diduga disebabkan adanya cairan mudah terbakar yang berada di bawah tungku yang sedang diperbaiki. Kondisi tersebut memicu ledakan dan merembet ke tabungan oksigen yang ada di area sekitar.
(Z-9)
Terkini Lainnya
BIG Terus Dorong Penguatan Integrasi Data
Pemprov Kalsel Tata Ulang Izin Tambang Mineral bukan Logam dan Batuan
PBNU Siap Kelola Tambang dengan Halal, Muhammadiyah belum Beri Kepastian
Indonesia Diyakini akan Menjadi Penentu Harga Pertambangan Global
Ormas Kelola Tambang, Bahlil: Masyarakat Kecil juga Diberikan
Anggap tidak Adil, DPR Cecar Bahlil soal Ormas Kelola Tambang
2 Investor Eropa Mundur dari Proyek Nikel, ESDM: Kita Cari Mitra Lain
Dua Investor Proyek Nikel Cabut, Indef: Hilirisasi Tambang RI Dipaksakan
2 Investor Eropa, BASF dan Eramet Hengkang dari Proyek Nikel di Maluku
Freeport Kirim Perdana Konsentrat Tembaga ke Smelter Gresik
ESDM Pastikan Izin Freeport Diperpanjang Sampai Cadangan Habis
Indonesia Miner: Perpanjangan Ekspor, Pemerintah Dukung Industri Tambang
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap