visitaaponce.com

CIPS Penguasaan Saham Tokopedia oleh TikTok Peluang bagi UMKM

CIPS: Penguasaan Saham Tokopedia oleh TikTok Peluang bagi UMKM
Ilustrasi(AFP)

Penguasaan 75% saham platform penjualan daring Tokopedia oleh Tiktok dinilai bisa memberikan peluang yang lebih besar bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan omzet. Mereka diyakini bisa mendapat akses pasar dan konsumen yang lebih luas di lokapasar (marketplace).

“Masuknya TikTok ke Tokopedia, para pelaku UMKM yang semula berhenti berjualan karena ditutupnya tiktok shop selama dua bulan, kini dapat melanjutkan aktivitasnya kembali seperti semula. Hal tersebut juga membuka kesempatan yang lebih besar bagi UMKM Indonesia untuk terus melakukan transformasi digital demi meningkatkan omsetnya," ujar Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran melalui siaran pers, Kamis (11/1).

Menurut www.goodstats.id, Tokopedia sudah menjadi platform lokapasar dengan penjualan daring terbesar kedua di 2022 dengan nilai transaksi bruto mencapai US$18,17 miliar. Tokopedia hanya kalah dari Shoppee di peringkat pertama.

Masuknya TikTok yang juga memiliki jumlah pengguna yang sangat besar di Indonesia, baik sebagai pembeli maupun penjual, memungkinkan kemitraan baru ini untuk memaksimalkan basis pengguna yang lebih banyak untuk lebih meningkatkan penjualan.

Baca juga: Ada Ganjalan TikTok Tokopedia tidak Halangi UMKM Untung

Tingginya animo partisipasi UMKM pada lokapasar memperlihatkan peran lokapasar dalam membantu memperluas jaringan bisnis dan memicu pertumbuhan UMKM dengan mempermudah interaksi dengan pelanggan secara daring.

UMKM juga dapat menggunakan lokapasar untuk meningkatkan ekspor dan memangkas biaya pemasaran. Lokapasar juga mempermudah administrasi dan manajemen transaksi sehingga UMKM dapat lebih fokus mengembangkan produk dan layanannya.

Namun, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki pada Agustus 2023 mengatakan baru 22 juta UMKM di Indonesia yang terkoneksi digital. Padahal, diperkirakan ada 64,19 juta UMKM di Indonesia.

Baca juga: Rayakan Harbolnas, Tokopedia Usung Kampanye Beli Lokal

"Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa baru sekitar 34% saja dari jumlah pelaku UMKM di Indonesia yang sudah menggunakan platform e-commerce. Rendahnya partisipasi UMKM dalam platform e-commerce disebabkan oleh beberapa faktor yang menghambatnya," kata Hasran.

Survei Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada 2022 memperlihatkan sebanyak 40% UMKM yang belum terkoneksi mengaku memiliki akses terbatas ke teknologi, kemudian sebesar 30% mengaku kurang ada pemahaman tentang manfaat digitalisasi, dan sebanyak 30% mengaku mengalami keterbatasan sumber daya.

Padahal, apabila hambatan-hambatan ini dapat teratasi, pelaku UMKM dapat merasakan manfaat yang signifikan. Selain berpotensi mengalami peningkatan skala usaha, jika semakin banyak UMKM yang beralih ke platform digital maka semakin luas jangkauan pasar mereka, operasi menjadi lebih efisiensi, dan interaksi dengan pemangku kepentingan bisnis menjadi lebih luas. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat