visitaaponce.com

B. Braun Resmikan Pengoperasian PLTS di Pabriknya

B. Braun Resmikan Pengoperasian PLTS di Pabriknya
Presiden Direktur B. Braun Indonesia Rainer Ruppel memberikan sambutan dalam peresmian operasional PLTS di pabrik B. Braun Indonesia(MI/M. Ilham Ramadhan Avisena)

B. Braun Indonesia berkomitmen menerapkan industri ramah lingkungan. Hal itu ditunjukkan melalui peresmian pengoperasian pembangkit tenaga listrik surya (PLTS) di pabrik B. Braun Indonesia, Cikampek, Jawa Barat (18/1).

Pabrik perusahaan medis asal Jerman itu kini memiliki sumber energi surya dengan kapasitas 1,2 megawatt per panel. Dalam setahun, PLTS tersebut mampu menghasilkan 1.673-Gigawatt hour (GWh) listrik dan dapat memenuhi sekitar 20% hingga 30% kebutuhan listrik di pabrik.

"“B Braun Indonesia memiliki komitmen kuat dalam mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dan kebijakan energi baru terbarukan (EBT) yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia," ujar Presiden Direktur B. Braun Indonesia Rainer Ruppel.

Baca juga: Indonesia akan Naikkan Target Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Jadi 31,89%

Dia menambahkan, pengoperasian PLTS itu merupakan salah satu upaya B. Braun Indonesia untuk mendukung pemanfaatan energi terbarukan dan upaya transisi energi yang dilakukan perusahaan untuk suplai energi listrik di berbagai asetnya, salah satunya di fasilitas produksinya.

"Penggunaan PLTS untuk suplai energi listrik di berbagai aset kami merupakan salah satu inisiatif B Braun Indonesia dalam upaya transisi energi dan menekan emisi gas buang CO2 melalui pengurangan penggunaan bahan bakar fosil," tutur Rainer.

Baca juga: Aksi Peduli Lingkungan Riau Cabut Paku APK Pemilu di Pohon

Pengoperasian panel surya itu juga diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon hingga sebesar 25% (346 ton) emisi karbon per tahun. Rainer juga menyampaikan bahwa B. Braun secara global menargetkan penurunan emisi CO2 sebesar 50% hingga tahun 2030.

"Untuk mendukung pengurangan emisi karbon, pengoperasian PLTS ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai 23 persen bauran energi baru terbarukan pada tahun 2025 dan Net Zero Emission pada tahun 2060," terangnya.

Selain pengoperasian PLTS, B. Braun Indonesia juga telah melakukan berbagai inisiatif transisi energi dan berinvestasi dalam menciptakan dampak positif terhadap lingkungan. B. Braun Indonesia telah menerapkan konsep pabrik ramah lingkungan dengan pemanfaatan pencahayaan alami dan teknologi pabrik yang hemat energi.

B. Braun Indonesia turut memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dalam produksi cairan dasar infus dan penanaman pohon di sekitar fasilitas produksi untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi polusi.

"Kami meyakini bahwa inisiatif ini akan mendorong operasi perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien, yang mendukung komitmen B. Braun Indonesia untuk mengembangkan bisnis yang harmonis dengan lingkungan demi generasi masa depan Indonesia yang lebih baik," jelas Rainer.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang Rosmalia Dewi mengatakan, pemkab Karawang mengapresiasi upaya yang dilakukan B. Braun dalam pemanfaatan energi. "Kami sangat mengapresiasi langkah B. Braun Indonesia yang turut menjadi bagian dalam upaya mendorong konversi energi berbasis fosil ke energi baru terbarukan melalui pengoperasian panel surya untuk menyuplai kebutuhan energi listrik di berbagai asetnya," kata Rosmalia.

"Kami tentunya berharap langkah inisiasi akan terus dikembangkan dan dapat diikuti oleh korporasi lainnya dalam pemanfaatan EBT, untuk menekan jejak karbon," pungkasnya. (Mir/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat