visitaaponce.com

Indonesia akanNaikkan Target Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Jadi 31,89

Indonesia akan Naikkan Target Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Jadi 31,89%
COP-28, UNFCCC di Dubai, Uni Emirat Araba, Pavillion Indonesia menghadirkan pembicara Dirjen PSLB3, KLHK, Rosa Vivien Ratnawati.(Ist)

SELAMA pelaksanaan Conference Of The Parties 28, United Nation Climate Change Conference (COP-28, UNFCCC), Pavillion Indonesia di Expo Centre Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), menggelar seminar pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dari pemanfaatan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3), Kamis (7/12).

Dalam mendukung pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) tahun 2023, Indonesia akan menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sampai 29%. Bahkan dengan dengan dukungan kerja sama dengan negera sahabat, Indonesia diharapkan akan mencapai 41%.  

Indonesia akan meningkatkan target pengurangan emisi GRK menjadi 31,89% dan 43,2% dengan dukungan kerja sama yang tercantum dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) yang diserahkan kepada UNFCCC pada tanggal 23 September 2022.

Baca juga: Kinerja Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca RI Positif

Limbah B3 yang selama ini dilihat hanya dari bagaimana mengelola secara baik serta pemanfaatan dengan pendekatan recycle, maka melalui Direktorat jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3), mengembangkan pengelolaan LB3 ke arah “circular economy” (ekonomi sirkular) dan “green house gas emission reduction” (pengurangan emisi GRK) .

Namun hal ini tentunya dimaksudkan bukan hanya untuk mengatasi Limbah B3, tetapi juga untuk memanfaatkan nilai ekonomi limbah B3 serta mendukung pencapaian ENDC.

Sebanyak tiga pembicara yang berasal dari tiga perusahaan yang berbeda bisnis menyampaikan capaian mereka dalam melakukan pengurangan emisi GRK melalui pemanfaatan Limbah B3.

Pada tahun 2022, PT. Petrokimia Gresik melakukan pemanfaatan limbah fly ash dan bottom ash sebagai pupuk dan berhasil mengurangi emisi GRK sebesar 998,22 ton CO2e dengan nilai ekonomi Rp10 miliar.

Baca juga: Pangkas Emisi GRK, Industri Lirik Biomassa untuk Transisi Energi

Sedangkan PT. Inalum sebagai perusahaan pengelola aluminium secara terintegrasi menggunakan energi terbarukan sampai 96% dari kebutuhan operasi dan berhasil mengurangi emisi GRK sevesar 2.27,61 ton CO2e.

Sementara itu, PT. Prasadha Pamunah Limbah Indonesia (PPLI) yang merupakan pengelola Limbah B3 telah melakukan praktek pengelolaan limbah B3 yang ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi emisi GRK sebesar 30.651 ton CO2e.  

Emisi GRK dari Limbah B3 Terbesar Ketiga dari Sektor Limbah

Dirjen PSLB3 Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan bahwa berdasarkan laporan IGRK tahun 2021, emisi GHG pada sektor energi  44 %,  sektor kehutanan 32,8 %, sektor limbah 9,7 %, pertanian 8,8 % dan sektor Industri 4,4 %. 

Lebih lanjut, dijelaskan Rosa, bahwa emisi GRK dari limbah B3 merupakan terbesar ketiga dari sektor limbah dengan total emisi 128.100 Gg CO2 e yang berasal dari pemanfaatan limbah B3 sebagai substitusi sumber energi, pengolahan insinerator, serta landfill yang dapat menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) dan gas metan (CH4).

Salah satu pendekatan yang perlu dilakukan adalah “ekonomi sirkular” selain 3R, reduce, reuse, dan recycle serta konservasi sumber daya alam.

Baca juga: Target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, 140 Juta Ton CO2e

"Melalui sirkular ekonomi dilakukan ektraksi limbah B3 yang kemudian digunakan kembali dalam proses produksi, sehingga selain dapat menekan penggunaan material juga meningkatkan nilai tambah produksi ataupun sebagai energi," jelas Rosa.  

Berdasarkan data yang dimiliki PSLB3 bahwa dalam tahun 2022 dari 6.965.909 ton limbah B3, sebanyak 71% telah dimanfaatkan  kembali dengan nilai pemanfaatan sebesar kurang lebih Rp17 triliun.

"Pemanfaatan limbah B3 selain dapat menurunkan emisi GRK, mendukung ekonomi sirkular, juga dapat mencegah dampak terhadap lingkungan.," jelas Rosa. 

Dalam keynote speech, Rosa berharap agar kegiatan ini dapat menginspirasi seluruh pelaku usaha untuk melakukan langkah konkeit dalam optimalisasi pemanfaatan limbah untuk mencapai pengurangan emisi GRK dan ekonomi sirkular. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat