visitaaponce.com

Inflasi Eropa Berhasil Turun, Suku Bunga Acuan Menyusul

Inflasi Eropa Berhasil Turun, Suku Bunga Acuan Menyusul?
Produk daging dipajang di rak berpendingin di toko jaringan supermarket Penny di Berlin, Jerman, pada 1 Agustus 2023.(AFP/Ina Fassbender.)

EKONOMI Eropa memperoleh harapan positif dari data inflasi yang turun dari 0,2% menjadi -0,4% secara bulanan (MoM) dan dari 2,9% menjadi 2,8% secara tahunan (YoY). Inflasi inti Eropa turun penurunan dari 3,4% menjadi 3,3%. 

Perlahan tetapi pasti, inflasi di Eropa kian terkendali meski situasi dan kondisi akibat geopolitik masih memanas. Seperti biasa, setiap kali ada data inflasi turun, pelaku pasar dan investor langsung berasumsi bahwa penurunan tingkat suku bunga akan segera terjadi setelah musim semi nanti.

"Mereka bertaruh dengan tingkat probabilitas sebesar 90% bahwa tingkat suku bunga acuan bank sentral Eropa akan turun pada April," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Jumat (2/2). Kalau memang benar, ini berarti penurunan tingkat suku bunga bank sentral Eropa akan terjadi bersamaan dengan penaikan tingkat suku bunga bank sentral Jepang yang berpotensi diadakan di bulan yang sama.

Baca juga : Ini Sederet Data Penting Kinerja Ekonomi Dunia yang Dinanti Investor

"Namun secara probabilitas perhitungan kami, kemungkinan bank sentral Eropa untuk menurunkan tingkat suku bunga pada April hanya sebesar 76,7%. Terlihat probabilitas paling besar akan berada pada Juni sebesar 100%," kata Nico.

Meski bank sentral Eropa memberikan kisi-kisi akan menurunkan tingkat suku bunga pada tahun ini, tetapi para pejabat tetap berhati-hati memberikan panduan terkait langkah yang tepat. Apalagi pejabat bank sentral Eropa belum 100% yakin bahwa inflasi akan kembali kepada level 2%. 

Gubernur Bank Sentral Eropa Christine Lagarde kemarin mengatakan bahwa Dewan Pengurus ingin melihat lebih jauh proses disinflasi agar cukup percaya diri untuk membuat keputusan. Lagarde mengatakan bahwa sebelum pertemuan bank sentral Eropa pada Juni, pihaknya masih sangat berat untuk memutuskan penurunan tingkat suku bunga karena ada data upah yang sangat dinantikan.

Baca juga : Bank Sentral Inggris Naikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi, Redam Inflasi

Lagarde juga mengatakan bank sentral Eropa masih butuh beberapa data tambahan. Data upah akan berperan penting. Sebab perkembangan gaji sendiri menjadi salah satu tolok ukur bagi 20 negara Eropa lain.

"Ini inline dengan apa yang kami prediksikan. Tampaknya tugas bank sentral Eropa dan The Fed bukan lagi hanya menentukan kapan tingkat suku bunga akan turun, tetapi juga mengelola ekspektasi dan persepsi pasar akan penurunan tingkat suku bunga," kata Nico.

Meski ada beberapa pejabat yang juga ingin memangkas tingkat suku bunga, saat ini semua bank sentral tampaknya lebih bersabar agar tidak salah langkah. Sebab, fokus utamanya ialah menurunkan tingkat suku bunga di saat yang tepat, tetapi juga tidak menunda penurunan tingkat suku bunga terlalu lama. Oleh karena itu, momentum ini merupakan salah satu yang terpenting, karena suka ada tidak suka variabel lain akan sangat bergantung terhadap kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga.

Baca juga : Brasil Tumbuhkan Ekonomi Kuartal III Sebesar 0,1%

Bank Sentral Eropa mengatakan mereka memproyeksikan penurunan inflasi yang lebih besar pada 2024, lebih banyak daripada 2023. "Harapan dari bank sentral Eropa, mereka mampu mencapai puncak penurunan tingkat suku bunga pada 2025," kata Nico. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat