visitaaponce.com

BI Instrumen Penguatan Rupiah Terus Dioptimalkan

BI: Instrumen Penguatan Rupiah Terus Dioptimalkan
Ilustrasi(Antara)

BANK Indonesia menyampaikan bahwa respons kebijakan moneter dan inovasi instrumen untuk meningkatkan efektivitas kebijakan terus diperkuat guna memastikan inflasi tetap terkendali dan nilai tukar rupiah tetap stabil.

Dalam kaitan ini, berbagai instrumen moneter pro-market yang telah diterbitkan selama tahun 2023, yaitu SRBI, SVBI, dan SUVBI,Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), terus dioptimalkan untuk menggantikan instrumen moneter sebelumnya Reverse Repo yang tidak dapat diperdagangkan di pasar uang dan pasar valas.

"Hingga 20 Februari 2024, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp391,82 triliun, USD 1,89 miliar, dan USD 265 juta," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, pada Pengumuman Hasil RDG BI Bulanan Bulan Februari 2024, Rabu (21/2).

Baca juga : BI Rate Kembali Ditahan di Angka 6%, Untuk Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

Penerbitan SRBI, SVBI, dan SUVBI ini diyakini BI mampu memperkuat pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri. Ini tercermin dari kepemilikan investor nonresiden pada instrumen SRBI yang mencapai Rp88,55 triliun.

"Ke depan, berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan diharapkan dapat terus memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global," kata Perry.

Transmisi kebijakan moneter berjalan dengan baik tercermin dari suku bunga pasar uang, perbankan, dan imbal hasil SBN yang bergerak sejalan dengan BI-Rate.

Baca juga : BI : Nilai Tukar Rupiah bakal Lebih Kuat di 2024

Suku bunga pasar INSTRuang bergerak dalam kisaran BI-Rate sebesar 5,97% pada 20 Februari 2024. Suku bunga SRBI tercatat menarik pada level 6,62%, 6,70%, dan 6,82% masing-masing untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan pada 16 Februari 2024 sehingga mendukung efektivitas SRBI sebagai instrumen moneter yang pro-market.

Sementara itu, suku bunga perbankan tetap rendah dipengaruhi oleh likuiditas perbankan yang memadai serta kebijakan transparansi SBDK yang meningkatkan efisiensi suku bunga perbankan.

Suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada Januari 2024 tercatat masing-masing sebesar 4,62% dan 9,30%, relatif stabil dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya. Imbal hasil SBN tenor 2 dan 10 tahun juga menurun di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. (Try/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat