Pasar Mulai Alihkan Perhatian ke Obligasi Pascapelaksanaan Pemilu
![Pasar Mulai Alihkan Perhatian ke Obligasi Pascapelaksanaan Pemilu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/7d2f7ffc73efdfd6e7b11d41ef5fce5c.jpeg)
Pasar obligasi diprediksi akan semakin menarik usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan BI-Rate sebesar 6%, pada pekan lalu. Tahun ini diyakini akan menjadi tahun dimana akan terjadi penurunan suku bunga yang diprediksi akan dimulai pada Juli mendatang.
Ekonom Senior Bahana TCW, Emil Muhamad mengatakan proyeksi penurunan suku bunga menjadi tambahan sentimen positif dari domestik untuk obligasi di 2024. Selain, karena penurunan suku bunga, pasar obligasi juga akan semakin dilirik karena pelaksanaan pemilu berjalan kondusif.
“Kami meyakini 2024 akan menjadi tahun penurunan suku bunga yang akan berdampak pada kenaikan ketertarikan dan potensi tumbuhnya pasar obligasi. Namun, itu masih belum akan terlihat di kuartal pertama karena The Fed diperkirakan baru akan memulai pemangkasan suku bunganya pada Juli. Kami memproyeksikan BI juga akan melakukan penyesuaian dengan melakukan menurunkan suku bunga setelahnya,” ujar Emil melalui keterangan tertulis, Selasa (27/2).
Baca juga : IHSG Melemah saat Penurunan Ekspektasi The Fed Pangkas Suku Bunga
Potensi obligasi ini juga didorong sentimen positif dari dalam negeri. Dari dalam negeri, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan selama 45 bulan berturut-turut yang merupakan rekor terpanjang pascareformasi. Selain itu, selama kuartal pertama 2024, berbagai belanja pemerintah dan masyarakat akan didorong oleh gelontoran dana perlindungan sosial, kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), dan kenaikan UMR.
Dari sisi swasta, Emil menambahkan, respons positif pascapemilu akan mendorong pelaku usaha untuk melakukan penghitungan kebutuhan pendanaan bisnis. Itu berpotensi meningkatkan jumlah penerbitan obligasi korporasi. Jumlah penerbitan obligasi korporasi di 2024 diprediksi akan meningkat dibanding 2023 lalu.
Merujuk pada data Bursa Efek Indonesia (BEI) emisi obligasi korporasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2023 sebanyak 107 emisi dari 57 perusahaan dengan nilai Rp117,80 triliun. Sementara pemerintah melakukan penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN Ritel sepanjang 2023 sebesar Rp147,42 triliun. Capaian tersebut diperoleh melalui penerbitan tujuh seri SBN ritel yang ditawarkan pemerintah yakni SBR012, SR018, ST010, ORI023, SR019, ORI024, dan ST011. (RO/Z-11)
Terkini Lainnya
Rupiah Menguat ketika Imbal Hasil Obligasi AS Menurun
Targetkan Pendapatan Tumbuh 20 Persen pada 2024, Emiten INPP Lakukan Hal Ini
IHSG 4 Juni 2024 Ditutup Menguat 63,12 Poin
Bagaimana Dana Peserta Tapera Dikelola? Berikut Penjelasannya
Sentimen Global Buat IHSG Terpuruk pada April 2024
Chandra Asri Pacific Raup Pendapatan Bersih US$472 juta di Kuartal I 2024
IHSG Ditutup Menguat Lewati 6.900
Rupiah Melemah Tertekan Kemungkinan The Fed Tahan Suku Bunga
Suku Bunga The Fed Dipangkas, Dolar AS Melemah, IHSG Menguat
Bitcoin Lesu Didorong Perubahan Outlook Suku Bunga AS
Sri Mulyani Laporkan Kondisi Ekonomi ke Presiden Jokowi
Pertahankan Suku Bunga, Pengamat: BI Bersikap Hati-hati
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap