visitaaponce.com

Fleksibilitas HET Beras Premium Diperpanjang hingga 30 Mei 2024

Fleksibilitas HET Beras Premium Diperpanjang hingga 30 Mei 2024
Pekerja memanen gabah menggunakan mesin di Bagi, Kabupaten Madiun, Jawa Timur(ANTARA FOTO/Siswowidodo)

KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi melapor kepada Presiden RI Joko Widodo mengenai update kondisi pangan pasca Idul Fitri.

Pertama, bahwa stok untuk semua kebutuhan bahan pokok strategis berada dalam kondisi aman dan baik. Khusus untuk beras, cadangan pangan pemerintah juga masih aman di atas 1,3 juta ton.

"Untuk harga beras hari ini cenderung stabil dan turun dari beberapa waktu sebelumnya," kata Arief, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4).

Baca juga : Bapanas Belum Bisa Pastikan Perpanjangan Relaksasi HET Beras Premium di Ritel Modern

Presiden memberikan arahan bahwa untuk harga gabah di tingkat petani harus dijaga dengan baik. Sehingga Presiden memerintahkan Bapanas bersama Bulog untuk menyerap atau off take. Sebab pada bulan April, panen setara beras sebesar 5,5 juta ton.

Untuk harga eceran tertinggi (HET), untuk beras, Presiden berkenan untuk memperpanjang atau menjaga, menetapkan ke depan mengenai fleksibilitas harga yang telah disampaikan beberapa waktu lalu. Fleksibilitas HET untuk beras premium telah dilaksanakan mulai 10 Maret hingga 24 April.

"Jadi ada fleksibilitas harga sebelumnya dari tanggal 10 sampai 23 April. Itu hari ini kami akan melakukan perpanjangan sampai 31 Mei tahun ini. Tetapi dengan catatan, kami juga akan harmonisasi sehingga peraturan badannya akan kami tetapkan," kata Arief.

Baca juga : Jaga Harga Gabah saat Panen, Kepala Bapanas Jelaskan Caranya

Jadi hampir pasti angkanya untuk beras Premium, HET ada di Rp14.900. Khusus untuk harga beras Medium, masih akan didiskusikan kembali, angkanya kurang lebih sekitar Rp 12.000-Rp12.500.

Untuk jagung harganya akan disesuaikan dalam arti dinaikkan. Harga sebelumnya Rp 4.200 per kg, pipil kering dengan kadar air 15%.

"Ini akan kita adjust. Karena harga agro inputnya naik. Jadi sekitar Rp 5.000 per kg. Dari sini, menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap petani dan peternak sangat tinggi," kata Arief.

Baca juga : Harga Beras Melambung, Gagal Panen dan Pemilu jadi Pemicunya

Pemerintah menyampaikan kepada konsumen, bahwa dengan sangat terpaksa harus disesuikan, karena harga agro input beberapa komoditas juga meningkat. Agro input antara lain harga pupuk, harga sewa lahan dan lainnya yang sedang naik.

"Kami percaya peningkatan produksi akan berbanding lurus dengan kesejahteraan petani dan peternak," kata Arief.

Penyesuaian harga akan tidak permanen, dan akan terus dilakukan harmonisasi antar kementerian dan lembaga, sampai nanti proses penetapan harga.

Baca juga : Bulog Malang Kesulitan Beli Beras Petani

"Kami tidak bisa bilang akan seterusnya. Karena sudah ditetapkan itu pada HET. Apabila nanti panen, kondisi membaik, produksi meningkat, agro inputnya turun, kenapa tidak kita turunkan (harganya)," kata Arief.

Untuk harga gabah, yang sebelumnya Rp 5000 per kg, menjadi Rp 6.000 per kg. Hari ini harganya di beberapa tempat berkisar antara Rp 4.800- Rp 5.400 per kg tergantung daerahnya.

"Kami mencoba supaya Bulog juga menyiapkan off take dengan harga Rp 6.000. Jadi fair," kata Arief.

Dia mengatakan otomatis penyesuaian harga ini akan berdampak ke harga di konsumen. Namun sebelumnya harga eceran beras premium di pasaran dari Rp 13.900 ke 14.900 per kg.

"Sudah di Rp14.000 tapi menggunakan fleksibilitas," kata Arief.

Dia tidak khawatir akan berpengaruh ke daya beli masyarakat. Sebab untuk 22 juta kelompok penerima manfaat (KPM), pemerintah masih memberikan bantuan pangan beras.

"Mereka masih mendapat bantuan pangan beras hingga Juni. Selanjutnya akan kami sampaikan berikutnya. Presiden dalam beberapa kesempatan menyampaikan untuk menghitung kembali mengenai anggara. Tetapi Januari sampai Juni sidah fixed," kata Arief. (Try/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat