Investasi Manufaktur masih Tumbuh Positif, Didorong Investasi dari Sektor Pergudangan Modern
![Investasi Manufaktur masih Tumbuh Positif, Didorong Investasi dari Sektor Pergudangan Modern](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/1bf27dff17b5a2c2f973e9636591fc46.jpg)
HEAD of Research Jones Lang LaSalle (JLL), Yunus Karim menerangkan bahwa sisi Foreign Direct Investment (FDI) manufaktur maupun industri merupakan salah satu driver utama yang memiliki tren positif di triwulan I 2024 di angka 55 persen.
"Tapi memang kalau kita breakdown lagi, investasi ini memang berfokus kepada barang-barang natural resources atau pengolahan dari natural resources seperti nikel, baja dan sebagainya," ucap dia di kantor JLL pada Senin (13/5).
Di sisi lain, Yunus menyebut bahwa saat ini sudah cukup gencar menarik pemilik-pemilik pabrik internasional untuk bisa membangun pabrik mereka di Indonesia.
Baca juga : Ekonomi AS Diperkirakan tidak Stagflasi, ini Alasan Yellen
"Salah satu dari demand driver pergudangan modern dari sektor manufakturing yang mereka membutuhkan gudang menyimpan barang-barang mereka. Mereka butuh ruang mengelola barang mereka mulai dari penyimpanan, memindahkan barang tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, JLL mencatat sejak 2018 hingga saat ini tingkat hunian sektor pergudangan modern cukup stabil di atas 85 persen.
"Dilihat dari net demand dan supply nya ketika pandemi berlangsung, pasokan secara kebetulan paling tinggi. Sehingga pada 2023 kita punya record year dimana jumlah pasokan yang masuk cukup banyak 350 ribu square meter kemudian untuk permintaan kurang lebih 250 ribu square meter,"
Baca juga : Kemenperin : Sektor Industri Raup Investasi Rp270,3 Triliun Hingga Juni 2023
Hal itu, sambung Yunus, menunjukkan bahwa kebutuhan akan pergudangan modern masih sehat di wilayah Jabodetabek.
Sedangkan untuk 2024, secara net demand maupun supply masih tercatat terbatas. Hanya ada 1 gudang yang selesai dibangun mengingat tingkat hunian sudah cukup tinggi juga available area yang terbatas.
"Jadi membuat pergerakan dari tenant itu terbatas apabila tidak ada pasokan baru yang kita lihat di triwulan pertama ini," terang Yunus.
Namun, JLL melihat bahwa kedepannya masih ada gudang-gudang baru yang akan masuk dan JLL menyebut bahwa Kabupaten Cikarang masih menjadi area yang populer untuk pergudangan atau rumah "industrial estate".
"Masih banyak pengembang melihat potensi untuk wilayah Cikarang. Dengan adanya peningkatan aksesibilitas jalan tol, membuka area-area baru yang akhirnya juga bisa menjadi potensi bagi pemilik gudang membangun gudang baru karena konektivitas dan aksesibilitas menjadi kunci bagi tenant-tenant memilih gudang," pungkasnya. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Nongsa Digital Park Yakin Capai Target Investasi Rp40 Triliun
CLIK Komitmen Perkuat Investasi untuk Dorong Produktivitas
Pusat Data Nasional Kedua akan Dibangun di KEK Nongsa Batam
KEK Nongsa Ditargetkan Tarik Investasi Sebesar Rp40 Triliun
Edukasi tentang Pentingnya Investasi Emas terus Dilakukan
Pengelola KEK Nongsa Digital Park Apresiasi Layanan Responsif Bea Cukai
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Baru disahkan, Ini Dampak Perpres Industri Gim
Kadin Respons Positif Practice Leaders Sebagai Panduan Berinvestasi
Milestone Setengah Abad Murinda Iron Steel, Komitmen pada Kualitas dan Inovasi
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Liga Esports Nasional Digulirkan Lagi, Memperebutkan Hadiah Rp3,2 Miliar
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap