KSPN Sekitar 50 Ribu Pekerja Pabrik Tekstil Terkena PHK Sepanjang 2024
PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan sekitar 50 ribu pekerja di industri tekstil dan produk tekstil (TPT), termasuk alas kaki, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang Januari-Juni 2024.
Dia menyebut puluhan ribu pekerja yang di PHK itu berasal dari 20 perusahaan tekstil yang berada di Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Alasan PHK massal lantaran banyak pabrik-pabrik tekstil yang sudah merugi, bahkan bangkrut karena anjloknya permintaan barang (order).
"Sudah sekitar 50 ribu pekerja yang kena PHK karena sudah banyak pabrik yang tutup dan melakukan efisiensi dengan cara PHK. Order berkurang, bahkan tidak ada order," tutur Ristadi kepada Media Indonesia, Jumat (21/6).
Baca juga : Gelombang PHK di Jawa Tengah Diperkirakan Berlanjut Hingga September
Dia menjelaskan dampak dari krisis ekonomi yang terjadi secara global menyebabkan penurunan order ekspor dari 30% sampai 100%. Selain itu, masalah banjir produk impor juga mengganggu produk buatan dalam negeri. Hal ini menyebabkan pendapatan perusahaan berkurang signifikan dan pada akhirnya tidak mampu memberikan upah ke pekerja.
"Harga barang-barang impor yang lebih murah membuat barang lokal tidak laku. Akhirnya kami merugi," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja menyampaikan industri tekstil menjadi sektor yang paling rentan terdampak dari kondisi perekonomian global yang tidak menentu.
Baca juga : Banjirnya Produk Impor Picu PHK di Industri Tektil Semakin Santer
"Ada penurunan daya beli di global, sehingga permintaan TPT dari konsumen ekspor masih lemah," katanya
Pihaknya berharap ada peningkatan penyerapan produk TPT di dalam negeri, namun sayangnya daya saing industri nasional terganggu oleh importasi produk TPT, terutama pakaian jadi dewasa maupun anak sampai ke kain.
"Sekarang market dalam negeri dibanjiri oleh produk impor, terutama dari Tiongkok," pungkasnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Kebijakan Bea Masuk Antidumping Segera Diterbitkan
Asosiasi Dorong Pemerintah Setop Impor TPT dari Tiongkok
Lindungi Industri Tekstil, Pemerintah Perpanjang Aturan Bea Masuk Tindakan Pengamanan
Aturan Antidumping Tekstil Dinilai Tak Selesaikan Masalah Impor Ilegal
API Jateng Beri Sinyal Kebangkrutan Industri Tekstil dan PHK Massal
Lenzing Group dan Sritex Hadirkan Produk Tekstil Unggulan di Kota Bandung
Presiden Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Solusi PHK Massal
Apindo Sebut PHK di Industri TPT Belum Berakhir
Kemenperin Dalami PHK Massal di Sritex
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Tanggapi PHK di Sritex
Gobel: Badai PHK Akibat Hati tak Hadir
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap