visitaaponce.com

DICKY Difie saat ini tengah menjadi komedian yang naik daun. Banyak program televisi yang dia bintangi serta beragam peran sudah dia lakoni di berbagai film. Laki-laki yang memainkan persona perempuan tersebut bercerita bahwa kesuksesannya ini berkat kedua orangtuanya.

Menurut Dicky, sosok ayahnya yang telah meninggal menjadi orang yang memberikan banyak pelajaran bagi dia.

“Sampai sekarang, gue bisa berhasil karena 3 hal, muliakan ibu, muliakan istri, dan sedekah. Itu yang sampai meninggal enggak bakal gue lupain dan jadi pesen bokap juga,” ungkapnya saat diwawancarai Wendi Cagur dalam akun YouTube WOY!.

Baca juga: Rio Dewanto dan Kelompok Teroris Bombardir Ibu Kota di Trailer Perdana 13 Bom Di Jakarta

Laki-laki yang kini berusia 37 tahun tersebut menambahkan ayahnya sering sekali membanggakan dirinya di hadapan siapa pun. Bahkan, Dicky menyebut ayahnya mengatakan Dicky adalah kebanggaan bagi ayahnya.

“Bokap selalu bilang gue itu kebanggaan dia. Almarhum bokap tuh sederhana, galak tapi hatinya baik banget. Rajin sedekah. Gue belajar sedekah dari beliau. Enggak pernah takut abis uang karena ada Allah,” kata Dicky.

Lebih lanjut, ayahnya juga dikatakan banyak menanamkan budaya Betawi di dalam diri Dicky. Mulai dari harus rajin beribadah sampai dengan silat harus dipelajari oleh Dicky.

Baca juga: Ini Rahasia Bugar di Usia Senja dari Titiek Puspa

“Dia tuh Betawi konvensional banget deh. Jadi, menurut dia, anak Betawi tuh harus bisa salat, baca nulis, silat dan lainnya. Gue juga belajar Silat Cingkring 12 jurus kelar. Ini yang mau juga almarhum bokap gue. Jadi dia nitipin anak laki ayah ini jangan sampai enggak kenal silat,” tuturnya.

Dari kecil dipanggil Eneng

Dalam kesempatan itu, Dicky juga bercerita bahwa ibunya memiliki panggilan unik bagi dirinya. Sejak kecil, dirinya dipanggil eneng yang sebutan untuk perempuan bagi masyarakat Sunda dan Betawi.

Menurutnya, ini merupakan panggilan sayang dari ibunya bagi anak-anak kecil. Hal ini lantas dia jadikan persona perempuan bagi Dicky saat berkomedi.

“Ini panggilan sayang nyokap gue ke anak-anak yang masih kecil. Di standup itu sebetulnya pada tahun itu gue kompetisi harus ada yang baru. Jadi bikin gimik yang baru. Akhirnya gue create hal yang baru jadi cewek,” ujar Dicky.

Pengalamannya, yang merupakan lulusan SMIP (Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata), juga dikatakan menjadi pengalaman yang semakin memperkuat persona dirinya. Pasalnya saat ini dia lebih banyak memiliki teman perempuan dibandingkan laki-laki.

Kendati banyak yang menyangka Dicky bukalah laki-laki yang normal, dia tidak mempermasalahkan hal itu. Hal paling penting bagi dia adalah orang-orang terdekatnya yang paling tahu tentang dirinya dibandingkan orang lain.

“Paling penting bagi gue itu yang tahu gue bagaimana hanya orang-orang terdekat gue seperti orangtua gue. Mereka punya mindset terserah anak gue di luar mau kayak gimana yang penting gue tahu dia aslinya kayak gimana,” pungkasnya. (Z-1)