visitaaponce.com

Tinjau Banjir Deli Serdang, Kepala BNPB Serahkan Rp500 Juta

Tinjau Banjir Deli Serdang, Kepala BNPB Serahkan Rp500 Juta
Kepala BNPB Doni Monardo (kedua kanan) meninjau lokasi banjir yang menerjang Perumahan De Flamboyan, Medan, Sumatra Utara, Jumat (11/12)(ANTARA/Irsan Mulyadi )

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo bersama bersama Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Komplek Perumahan De Flamboyan, Kecamatan Tanjung Selamat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (11/12).

Dalam peninjauan tersebut, keduanya melihat langsung proses perbaikan tanggul penahan sungai yang rusak dan diduga menjadi faktor penyebab terjadinya banjir pada Jumat (4/12) pekan lalu.

Baca juga: Pemimpin Uni Eropa Setuju Kurangi Emisi Hingga 55% pada 2030

Dalam kunjungan itu, Doni menyerahkan beberapa bantuan untuk penanganan korban banjir. Adapun bantuan tersebut berupa tenda pengungsi 10 unit, matras 5 ribu lembar, selimut 2 ribu lembar, perlengkapan bayi 500 paket, perahu lipat PB 3 unit, masker kain 250 ribu lembar dan pelampung 10 unit dan alat swab antigen 10 ribu buah.

Kemudian BNPB juga menyerahkan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp500 juta untuk penanganan banjir di Deli Serdang.

Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dan hasil analisis sementara, Doni menilai bahwa dibutuhkan penanganan dalam jangka pendek terhadap sejumlah sungai mengalami pendangkalan atau sedimentasi sehingga mengakibatkan banjir.

"Dalam hal ini, BNPB akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pengerukan sedimentasi termasuk juga pelebaran sungai, sebagai upaya pengurangan risiko bencana," kata Doni.

Baca juga: Muhadjir Sebut Kebutuhan Layanan Rehabilitasi Sosial Meningkat

Doni yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta agar pihak penyelenggara pengungsian warga terdampak banjir dapat memisahkan antara kelompok rentan dengan mereka yang usia muda.

"Hal itu dilakukan mengingat penularan virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 masih berpotensi terjadi dari mereka yang berusia muda dan memiliki mobilitas tinggi kepada para kelompok rentan," katanya.

Ia melanjutkan, apabila kemudian ada yang terjangkit covid-19 tanpa gejala dan tidak sengaja menulari para kelompok rentan di pengungsian, maka hal itu dapat menjadi lebih buruk.

"Pelayanan kesehatan, makanan, air bersih, sanitasi dan juga obat-obatan terutama untuk ibu hamil dan juga anak-anak balita, ibu yang menyusui dan juga orang tua agar diperhatikan. Selain itu kita minta mereka juga dipisahkan untuk menjaga terpapar covid-19," pungkasnya. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat