visitaaponce.com

Jangan Sepelekan Gejala Asam Urat

Jangan Sepelekan Gejala Asam Urat
Dokter tengah memeriksa pasien yang menderita penyakit asam urat.(MI/Siswantini Suryandari.)

SAAT merasakan sakit di area sendi, pada umumnya orang akan mengaitkan hal tersebut dengan penyakit asam urat. Penyakit asam urat merupakan kondisi yang ditandai dengan peradangan di bagian sendi akibat kadar asam urat yang terlalu tinggi. Kondisi seperti ini sebenarnya tidak akan terjadi jika kita memiliki kadar asam urat normal.

Namun saat kadar asam urat dalam tubuh terlalu tinggi, gejala asam urat mulai dirasakan. Tapi tahukah anada berapa kadar asam urat normal? Pada pria nilai normal asam urat berada di kisaran 3,4-7,0 mg/dL. Sedangkan wanita dan anak-anak, kisarannya ada di angka 2,4-6,0 mg/dL dan 2,0-5,5 mg/dL. Jika kadarnya terlalu tinggi, ini patut diwaspadai.

Ada beberapa gejala yang kerap dialami oleh penderita penyakit asam urat. Rasa nyeri di daerah persendian hanyalah salah satu. Selain itu, penderita asam urat biasanya juga akan mengalami gejala. 

Sebagai contoh, muncul warna kemerahan di area sendi yang terasa nyeri dan bengkak di area sendi. Saat ditekan, sendi terasa lunak dan hangat. Berjalan pun mulai terasa sulit.

Gejala asam urat bisa datang dan pergi. Jika tidak segera diatasi, rasa nyeri yang dirasakan bisa bertahan hingga lebih dari satu minggu.  

Tingkat keparahan

Penyakit asam urat termasuk jenis penyakit kronis yang akan berkembang seiring dengan pembiaran atau tidak diberikan pengobatan atau perawatan kesehatan yang dilakukan. Jika semakin lama membiarkan asam urat, gejalanya akan semakin parah. Tingkat keparahan ini pun dapat dibagi menjadi empat tahapan.

Pertama, hiperurisemia asimtomatik. Pada tahapan ini, kadar asam urat dalam tubuh biasanya sudah melebihi batas normal. Hanya, belum ada gejala yang muncul. Itulah alasan orang yang berada di tahap ini biasanya akan merasa baik-baik saja. Meski demikian, bukan berarti kita bisa menyepelekannya. Tindakan antisipasi harus segera dilakukan. Semua itu demi mencegah terbentuknya kristal yang menyebabkan peradangan di daerah persendian.

Di tahap pirai akut, gejala penyakit asam urat mulai muncul. Nyeri sendi yang hebat juga mulai dirasakan. Sendi terlihat bengkak, berwarna merah, dan terasa panas saat dipegang. Sendi juga terasa kaku dan sulit digerakkan. Terkadang, penderita asam urat yang mencapai fase akut juga akan mengalami demam tinggi.

Berbeda dengan pirai akut, di fase pirai interkritikal penderita asam urat justru tidak merasakan gejala apapun. Nyeri sendi tidak lagi dirasakan. Begitu juga dengan gejala-gejala lain. Semua terasa baik-baik saja seperti sedia kala. Meski fase pirai interkritikal tidak menunjukkan gejala sama sekali, bukan berarti asam urat sudah benar-benar sembuh. Banyak yang terkecoh hingga meninggalkan diet sehat dan tidak lagi mengonsumsi obat asam urat.

Tahap pirai akut dan pirai interkritikal biasanya akan datang secara bergantian. Itulah penyebab asam urat biasanya terasa datang dan pergi. Jika kondisi ini tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat dan mengonsumsi obat asam urat, tahapan kronis, yakni pirai kronis bertofus bisa saja dialami. Di tahap pirai kronis bertofus, penderita asam urat akan merasa kesakitan secara terus-menerus. Benjolan-benjolan yang disebut tofus mulai bermunculan di sekitar sendi, kelopak mata dan telinga. Pada tahap ini, komplikasi jantung, ginjal atau organ lain biasanya akan mulai terlihat. 

Penyebab

Naiknya kadar asam urat dalam tubuh tidak terjadi begitu saja. Ada sebab yang melatarbelakanginya. Salah satu penyebab yang paling lazim dijumpai adalah gaya hidup yang tidak sehat. Namun agar bisa mengambil langkah pencegahan, berikut penyebab asam urat yang perlu kita ketahui.

Risiko asam urat cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hanya, ada perbedaan usia antara laki-laki dengan perempuan. Pada laki-laki, risiko asam urat cenderung tinggi pada kisaran usia 30-50 tahun. Sedangkan pada perempuan, penyakit asam urat umumnya akan muncul setelah menopause. Risiko asam urat pada wanita memang relatif lebih rendah. Hal ini terjadi karena wanita memiliki kadar uric acid yang lebih rendah dibandingkan laki-laki.

Penyakit asam urat atau gout adalah penyakit yang diturunkan keluarga. Jika ada anggota keluarga, khususnya orangtua yang menderita asam urat, risiko terkena penyakit yang sama cenderung lebih tinggi.

Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas memiliki risiko menderita penyakit asam urat yang lebih tinggi. Jika memiliki indeks massa tubuh melebihi 25 kg/m2, kita harus mulai waspada dengan penyakit asam urat.

Baca juga: Catat, Ini Manfaat Daun Sirsak dan Efek Sampingnya

Terlalu banyak makan daging merah, seafood, alkohol dan makanan lain yang tinggi purin akan meningkatkan risiko mengalami gout. Begitu juga dengan makanan dan minuman manis. Risiko tersebut akan semakin meningkat jika Anda juga tidak suka berolahraga. Inilah akibat buru dari gaya hidup yang tidak sehat. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat