Kemensos Sinkronkan Upaya Rehabilitasi, Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
![Kemensos Sinkronkan Upaya Rehabilitasi, Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/10/4341535c4843086477ee71591abc9060.jpg)
KEMENTERIAN Sosial melanjutkan program perlindungan, rehabilitasi, pemberdayaan sosial dan pengentasan kemiskinan, kaum marginal dan kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas dan anak yatim piatu karena covid-19.
“Kemensos melanjutkan bantuan sosial seperti rehabilitasi sosial, program sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), dan sembako khusus selama PPKM, ” ujar Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Kanya Eka Santi dalam Keterengan resmi, Sabtu (16/10).
Ia menjelaskan, untuk PKH dan program dukungan lainnya seperti BPNT telah berjalan dengan baik. Juga, program baru pengentasan kemiskinan kelompok rentan melalui Sentra Kreasi ATENSI (SKA) dengan mengoneksikan pemberdayaan dengan berbagai usaha yang dilakukan para penerima manfaat.
Pemberdayaan bagi penyandang disabilitas, misalnya, dengan memberikan motor roda tiga dan kursi roda dengan dukungan balai-balai yang menyelenggarakan asistensi rehabilitasi sosial, dimana masyarakat yang kena PHK dan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) bisa menggelar lapak dagangan mereka di sentra-sentra itu, ” kata Kanya.
Selain pemberdayaan sosial, perlindungan sosial bagi anak yatim yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19, Kemensos melalui bantuan Asistensi Rehabilitasi (ATENSI) Rehabilitasi Sosial anak memberikan bantuan dukungan fasilitas dan psikososial.
“Bantuan dukungan bagi anak yatim, piatu dan yatim piatu berupa fasilitas pengasuhan, dukungan psikososial serta bantuan Rp300 ribu per bulan bagi yang belum bersekolah dan Rp 200 ribu bagi yang sudah sekolah, ” ungkap Kanya.
Sedangkan, strategi untuk upaya mengentaskan kemiskinan di Indonesia, juga dilakukan Kemensos dengan mengatasi berbagai masalah di kelompok rentan.
“Kami berupaya agar kelompok rentan dan PPKS itu memiliki penghasilan, selain mereka mendapatkan perlindungan, pemberdayaan dan rehabilitasi sosial untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan program yang langsung menyentuh individu maupun yang berbasis keluarga, ” kata Kanya.
Tak hanya itu, untuk menghilangkan stigma penyandang disabilitas tidak bisa hidup mandiri dan bergantung pada orang lain. Kemensos telah merubah stigma itu sehingga mereka bisa hidup mandiri dan bisa produktif tanpa bantuan orang lain.
“Melalui rehabilitasi sosial rasa percaya diri disabilitas dibangkitkan didukung keluarga dan lingkungan sosial menjadikan mereka mandiri, ” ungkapnya.
Keseriusan Mensos memberikan dukungan bagi para penyandang disabilitas, salah satunya ditunjukkan dengan langsung memberikan bantuan motor roda tiga pada Gading agar memudahkan akses kemana-mana dan berjualan kopi keliling lebih banyak tempat sehingga ada peningkatan pendapatan hariannya.
Sedangkan, akses bagi tuna wisma diupayakan oleh Kemensos agar mereka bisa bekerja dengan syarat mengikuti rehabilitasi sosial dan mendapat pelatihan vokasional lalu disalurkan bekerja ke berbagai perusahaan.
“Skema dan strategi yang dilakukan bagi kelompok rentan, marginal, termasuk bagi tuna sosial dengan berbagai upaya yang tidak terlihat, namun terus dilakukan secara terprogram dan terencana, ” tandas Eka.
Sementara, dukungan bagi kelompok miskin dan rentan melalui pengembangan SKA sebagai tempat seseorang mendapatkan akses pekerjaan, sosialisasi juga bagi KPM PKH dan BPNT yang bisa menjual barang dagangan di 41 SKA di seluruh Indonesia.
“Intervensi bagi kelompok rentan juga ada melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) agar mereka tidak kesulitan tempat tinggal dan bisa menata hidup lebih sejahtera, ” pungkas Kanya. (H-2)
Terkini Lainnya
Penanganan Kemiskinan di Daerah Perbatasan Cegah Kehancuran Bangsa
Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Berjumlah 6 Juta Paket
KPK: Nilai Proyek Bansos Presiden yang Dikorupsi Capai Rp900 Miliar
Bansos tak Efektif Kurangi Angka Kemiskinan
Bansos Presiden, Kerugian Negara Berpotensi Lebihi Rp250 Miliar
Kerugian Negara Kasus Bansos Presiden Capai Rp250 Miliar dan Bisa Bertambah
Menteri Sosial Serahkan Bantuan Gerobak Jualan di Tasikmalaya
Ratusan Pemuda Ikuti Program Pahlawan Ekonomi Nusantara dari Kementerian Sosial
Kasus Bansos Presiden Masih Berkaitan dengan OTT Juliari Batubara
Peran Tagana Cegah Bencana Sosial di Tangsel Ditingkatkan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap