Apresiasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Mahasiswa Harap Program Dilanjutkan
![Apresiasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Mahasiswa Harap Program Dilanjutkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/11/130ac3a4db1f2bc59d50577cb9ab19f8.jpg)
PROGRAM Merdeka Belajar Kampus Merdeka ( MBKM) yang digaungkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendapat sambutan antusias kalangan kampus dan mahasiswa di tanah air.
Terbukti berdasarkan survei yang dihimpun Kemendikbudristek adalah Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat dan Studi (MSIB) yang paling tertinggi diminati para mahasiswa berikutnya program Kampus Mengajar.
Terkait itu, para peserta mahasiswa program MSIB dan Kampus Mengajar berharap program MBKM dilanjutkan.
Hal tersebut terungkap pada paparan evaluasi dan capaian program MSIB dan Kampus Mengajar yang dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Paristiyanti Nurwardani serta hadir dua mahasiswa program MSIB, yaitu Erwan Cerentio dari Program Studi (Prodi) Business Management Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada dan Dewi Fortuna dari Prodi Statistik Universitas Bina Nusantara.
Hadir juga Berikutnya dua mahasiswa peserta program Kampus Mengajar yakni Refa Tri Ustati dari Universitas Indaprasta PGRI dan Ratu Adis Elviana dari Universitas Djuanda Bogor
Erwan Cerentio mengatakan, Program MSIB memberikan ruang kepada mahasiswa untuk bereksperimen tentang minat dan keahlian yang sebenarnya sudah diketahui.
"Kita bisa mendalami lebih jauh untuk kita mau belajar, dimana kita mencapai mimpi. Oni adalah program luar biasa dan akan sangat dibutuhkan di masa depan," kata Erwan.
Erwan yang bercita-cita menjadi entrepreneur berharap program itu dapat membantu revolusi industri agar Indonesia bisa mengakselerasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi. Sekaligus menyiapkan SDM untuk mencapai sesuatu yang luar biasa.
Baca juga : Magang Bersertifikat Paling Diminati Mahasiswa di Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Rekannya, Dewi Fortuna yang bercita-cita menjadi data saintis berharap pendataan setiap program kementerian dapat terus ditingkatkan perbaikan datanya. Ia mengungkapkan sukapduka saat melamar magang sempat 20 kali ditolak sejumlah perusahaan.
"Saya pantang menyerah akhirnya dapat mengikuti MSIB dengan magang di Traveloka," ujar Dewi dengan nada semangat.
Penolakan juga sempat dialami mahasiswa peserta program Kampus Mengajar Refa Tri Ustati yang mengajar di sekolah penempatan SDN Tajur 06 Bogor. Refa mengungkapkan dengan memberikan surat keterangan dari Dikti Kemendikbudristek dan Dinas Pendidikan setempat ia dapat diterima magang mengajar di sekolah tersebut.
Refa akhirnya dapat berkolaborasi mengajar para siswa bersama para guru.
"Kampus Mengajar menjadi kesempatan saya untuk berinteraksi di tengah pandemi kepada siswa.dan mengekpresikan kemampuan saya membantu mencerdaskan anak anak dalam belajar," kata Reva yang bercita-cita menjadi guru.
Ratu Adis Elviana dari Universitas Djuanda Bogor yang mengajar di sekolah penempatan SMPN 16 Bogor mengatakan, menjalani Kampus Mengajar ini merasakan hal luar biasa buat pendidik karena benar-benar tidak semudah yang diperkirakan orang dalam mendidik pelajar.
"Mereka para pelajar sangat membutuhkan kita karena sekarang era belajar.daring atau online, mereka mengalami kesulitan dalam pembelajaran yang diterangkan maka.kita mesti membantu materi pembelajaran yang ada di sekolah," kata Ratu.
Dia berharap program Kampus Mengajar terus bisa dikembangkan dan dilanjutkan sehingga dapat mencetak pelajar yang siap mengarungi masa depan yang penuh tantangan. (RO/OL-7)
Terkini Lainnya
Mahasiswa Gunakan Pinjol untuk Biaya Kuliah, Muhadjir: Kampus Bisa Bantu Subsidi Bunga
Pemerintah tak Merevisi Permendikbud 2/2024, Sebut Perguruan Tinggi Tax Spender
Melalui Program MSIB, Mahasiswa Diperkaya lewat Beragam Program Pembelajaran
PDNS Diserang, Kemendikbudristek Jamin Data Penerima KIP Kuliah Aman
Produksi Podcast dan Vlog, Implementasi Mata Kuliah Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya
Widiastuti Sabet IPK 3,98 untuk Disertasi Bertema Komitmen Guru dalam Proses Pembelajaran
Fitur Integritas Akademik Cegah Kecurangan Pembelajaran Kampus di Era AI
Polban Angkat Pariwisata Berkelanjutan Ramah Lingkungan lewat Kompetisi Pariwisata Indonesia ke-14
Giat Edukatif PGRI Flotim di Bulan Merdeka Belajar
Refleksi Hardiknas: Nadiem Makarim, Kurikulum Merdeka, dan Arah Baru Pendidikan Indonesia
Kurikulum Merdeka Belajar akan Wadahi Pemanfaatan AI
Mendikbudristek Nadiem Makarim Yakin Program Merdika Belajar Beri Dampak Positif
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap