visitaaponce.com

Ahli Gizi Sebut Beras Fortivit tak Bisa Jadi Solusi Tunggal Atasi Stunting

Ahli Gizi Sebut Beras Fortivit tak Bisa Jadi Solusi Tunggal Atasi Stunting
Ilustrasi: pengukuran panjang bayi guna memantau pertumbuhan anak(ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

PEMERINTAH menghadirkan beras Fortivit yang digadang-gadang bisa menjadi alat pencegahan stunting. Pasalnya, dalam beras tersebut telah mengandung vitamin A, B1, B3, B6, B12, asam folat, zat besi, dan zinc.

Menanggapi hal itu, Dokter sekaligus Ahli Gizi Komunitas Tan Shot Yen mengungkapkan beras tersebut tidak bisa menjadi solusi tunggal dalam pencegahan stunting.

"Tidak semudah punya magic bullet untuk anti-stunting," kata Tan kepada Media Indonesia, Selasa (1/2).

Tan mengungkapkan, stunting merupakan permasalahan kompleks yang harus diatasi sejak ibu merencanakan kehamilan. Dikatakan Tan, stunting bisa terjadi karena ibu yang mengandung mengalami anemia. Parahnya lagi, Tan menyebut 50% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia.

"Anemia ini sangat berbahaya sekali. Pertama, risiko buat ibunya yang bisa meninggal. Lalu bayinya juga bisa lahir dalam keadaan tidak sehat, berat badannya rendah dan angka kematian bayi tinggi," ucap Tan.

Baca juga: Kemen PPPA : Perkawinan Anak Berisiko Kelahiran Bayi Stunting

Stunting juga bisa terjadi karena asi eksklusif tidak dijalankan dengan baik oleh ibu dan akhirnya anak diberikan susu formula.

"Anak stunting tinggi badannya tidak bisa mencapai maksimal yang dia bisa. Kedua adalah kecerdasarnnya terganggu. Anak ini berpotensi mengalami penyakit kronik di kemudian hari," ucapnya.

Dengan banyaknya makanan ultra proses saat ini, Tan menyebut hal itu justru bisa menjadi pencetus obesitas, gangguan gizi pada anak hingga berpotensi menimbulkan penyakit tidak menular pada anak seperti diabetes, hipertensi dan sindroma metabolik.

Untuk itu, stunting perlu dicegah sejak 1000 hari awal kehidupan, mulai bayi berada dalam kandungan. Selanjutnya, proses ASI eksklusif dipastikan juga harus berjalan dengan baik agar anak mendapatkan cukup nutrisi.

Saat sudah memasuki masa MPASI, nutrisi anak yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani dan nutrisi dari sayur-sayuran menjadi penting untuk tumbuh kembang anak.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat