Diabetes Melitus dan Hipertensi Paling Banyak Sebabkan Pasien Covid-19 Meninggal
![Diabetes Melitus dan Hipertensi Paling Banyak Sebabkan Pasien Covid-19 Meninggal](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/02/cb039262071aa664fbac10c2878502f9.jpg)
DOKTER Spesialis Paru dari RSUP Persahabatan Erlina Burhan mengatakan, komorbiditas pada pasien covid-19 yang terbanyak adalah diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal. Keempat penyakit tersebut sangat mempengaruhi kondisi pasien covid-19 hingga menyebabkan kematian.
"Untuk kematian penyakit terbanyak komorbid yang melekat pada pasien covid-19 meninggal adalah diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal. Jadi 4 penyakit ini berhubungan dengan kematian," kata Erlina dalam konferensi pers daring, Jumat (25/2).
Ia mengungkapkan, persentase pasien Covid-19 yang meninggal dengan komorbid diabetes melitus sebanyak 9,4%, hipertensi 9,2%, penyakit jantung 4,8%, dan penyakit ginjal 2%. Sementara komorbid yang bisa mempermudah positivity rate yakni hipertensi 50%, diabetes melitus 36,7%, penyakit jantung 16,8%, dan kehamilan 10,3%.
Selain itu, adanya varian omikron menyebabkan penularan Covid-19 begitu cepat, karena meski sudah divaksin lengkap bahkan ditambah dengan booster masih bisa ditembus oleh omikron. Meski gejalanya ringan namun tetap saja tertular.
Baca juga : Tinjau Vaksinasi di Riau, Airlangga Minta Perluas Cakupan Vaksinasi Anak
"Ini menunjukkan bahwa memang omikron berpengaruh terhadap penurunan efektivitas dari vaksin tapi jangan diambil kesimpulan untuk tidak vaksin. Karena bila sudah divaksin dan tertular maka gejalanya akan lebih ringan dan juga keparahannya lebih ringan oleh sebab itu bisa mengurangi risiko kematian" ujar Erlina.
Erlina menyebutkan, kekhawatiran kondisi gelombang ketiga ini selain penyebaran yang lebih cepat akan mempengaruhi jumlah pasien rawat inap dengan kondisi sedang, berat dan kritis namun biasanya presentasenya hanya 10 persen.
"Jadi untuk mencegah orang dirawat di RS maka perlu mencegah kasus harian dan kalau kita tidak bisa mencegah kasus harian maka akan membuat sistem kesehatan kewalahan dan membebani sistem kesehatan" pungkasnya. (OL-7)
Terkini Lainnya
Mayoritas Jemaah Haji Punya Komorbid, Diimbau tidak Paksakan Diri di Tanah Suci
Masyarakat Disarankan tetap Vaksinasi Booster Covid-19
16 Petugas Pengawas Pemilu Jawa Barat Meninggal, 390 Orang Rawat Jalan
Ayo Rayakan Tahun Naga Kayu dengan Kesehatan Prima
Kasus Covid-19 Meningkat, Orang dengan Komorbid perlu Waspada
Ini Tata Cara Isoman di Rumah Saat Terinfeksi Cacar Monyet
Banyak Konsumsi Gula saat Kecil Jadi Investasi Penyakit Ketika Dewasa
Ini Makanan Berwana Putih yang Harus Di Waspadai Penderita Diabetes dan Hipertensi!
Vitamin B dan D Efektif Atasi Gangguan Saraf pada Penderita Diabetes
Edukasi Diabetes Penting Bagi Masyarakat
Manfaat Stem Cell untuk Terapi Penyakit hingga Antiaging
YLKI Pertanyakan Ditundanya Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap