Keputusan Reog Ponorogo Jadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia Menunggu Sidang Unesco
![Keputusan Reog Ponorogo Jadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia Menunggu Sidang Unesco](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/04/16d34ad615d428288a5470fb2e864556.jpg)
DOKUMEN pengajuan Reog Ponorogo, tenun, tempe dan jamu sebagai intangible cultural heritage atau warisan budaya tak benda (WBTB) dunia sudah dipenuhi Indonesia. Selanjutnya, keputusan berada di tangan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) PBB.
"Semuanya sudah dinyatakan lolos oleh Ditjen Kebudayaan Kemendikbud-Ristek dan sekarang sudah di Unesco. Setelah itu, baru akan disidangkan di akhir tahun dan hasil keputusannya tahun depan," ungkap Ketua Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah saat dihubungi Media Indonesia.
Pemerintah sudah mengajukan kesenian Reog Ponorogo ke UNESCO sebagai WBTB milik Indonesia pada 18 Februari 2022. Kepastian itu disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy pada Kamis (7/4) lalu.
"Di Indonesia kan Reog Ponorogo sudah lama diakui sebagai warisan budaya tak benda sejak tahun 2013. Selama kurun waktu 4 tahun berjalan pemerintah sudah melengkapi dan menyempurnakan semua persyaratan untuk diusulkan ke UNESCO," kata Muhadjir.
Klaim Malaysia
Reog Ponorogo sebelumnya sempat dikabarkan diklaim oleh Malaysia, hingga memicu aksi unjuk rasa dari seniman reog di Jawa. Ketika dikonfirmasi, Wakil Delegasi RI untuk Unesco, Ismunandar menegaskan hal itu tidak benar.
Hingga saat ini, menurutnya, baru Indonesia yang mengajukan Reog menjadi WBTB milik Indonesia. "Kami sudah lakukan pengecekan, jadi sama sekali tidak benar bahwa Malaysia mendaftarkan reog untuk warisan tak benda atau ICH di Unesco," ungkapnya dalam wawancara dengan Metro TV.
Ismunandar meluruskan, WBTB bukanlah hak paten. Menurutnya, beberapa negara yang memiliki suatu budaya yang sama bisa secara bersama mengajukan ke Unesco. "Yang penting warisan budaya itu hidup atau lestari di daerah tersebut," kata dia. (Van/H-2)
Terkini Lainnya
Polres Ponorogo Tambah Empat Tersangka Kasus Pembunuhan Direkayasa Kecelakaan
10 Tarian Jawa Timur yang Kerap Ditampilkan di Pentas Kesenian
Menko PMK : Reog Ponorogo Selangkah Lagi Terdaftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Lestarikan Budaya, Sukarelawan Ini Unjuk Budaya Reog Ponorogo Bareng Komunitas Lokal
GGN Jatim Gelar Ngaji Fiqih Rukun Ramadan di Ponorogo
Saat Kunjungan ke Ponorogo, Ibas Menerima Aspirasi Para Petani
Ratusan Kucing dan Anjing Antre Vaksin Rabies Gratis
Dampak El Nino, Puluhan Hektare Tanaman Jagung di Gersik Gagal Panen
Alasan Bela Diri, Paman Tusuk Keponakannya hingga Tewas
Peternak Sapi Perah Dorong Peningkatan Perekonomian Jawa Timur
Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Blitar
Pembunuhan Berencana Februari Diungkap, Perempuan Campur Seblak dengan Racun Tikus
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap