visitaaponce.com

Menko PMK Reog Ponorogo Selangkah Lagi Terdaftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Menko PMK : Reog Ponorogo Selangkah Lagi Terdaftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Pertunjukan Reog Ponorogo(Antara/Fikri Yusuf)

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, Reog Ponorogo tinggal selangkah lagi untuk ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO. Pasalnya, beberapa persyaratan yang diminta oleh UNESCO sudah dapat dipenuhi.

“Persyaratan dari UNESCO seperti mereka mecurigai bulu yang digunakan itu melakukan penyembelihan terhadap merak. Pihak Pemerintah Daerah Ponorogo merespons dan menyampaikan bahwa bulu itu bukan dari merak yang dibunuh tapi dari bulu merak yang rontok. Pemda Ponorogo itu punya peternakan merak yang tiap 3 bulan sekali merak-merak itu bulunya rontok dan itu dipakai sebagai bulu Reog,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (24/8).

Lebih lanjut, Muhadjir menambahkan, UNESCO juga mengkritik soal penggunaan kulit harimau. Dalam hal ini, Pemda Ponorogo meyakinkan bahwa kulit yang dipakai bukan kulit harimau melainkan kulit kambing yang dimodifikasi sehingga menyerupai kulit harimau.

Baca juga : Kabar Gembira! Reog Ponorogo akan Disidangkan Untuk Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO

“Jadi semua permintaan dari UNESCO sudah kita penuhi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama UNESCO dapat tetapkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda,” ujar Muhadjir.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengklarifikasi mengenai isu pengakuan Reog Ponorogo oleh Malaysia. Menurutnya isu tersebut tidak benar, bahkan Pemerintah Malaysia sudah menjawab bahwa mereka sama sekali tidak mengajukan Reog sebagai warisan budaya tak benda mereka.

“Di sana (Malaysia) memang ada perkumpulan Reog dan jumlahnya cukup banyak, memang iya. Tapi sepanjang yang saya tahu Malaysia tidak ada keinginan mengakui Reog Ponorogo sebagai warisan tak benda. Jadi semuanya sudah clear mudah-mudahan Reog punya prestise sendiri dan diakui sebagai warisan budaya tak benda dan pengakuan ini akan mendongkrak reputasi, citra dan branded Kabupaten Ponorogo,” tegasnya.

Baca juga : Pemkab Ponorogo dan Pawargo Usulkan Reog Masuk Warisan Budaya Tak Benda Unesco

Dalam kesempatan tersebut, Pelaku Seni Reog Ponorogo Sucipto bersyukur perjuangan para seniman Reog Ponorogo telah menemui titik terang. Dia juga menambahkan bahwa pada 27 Agustus 2023 nanti Kemenko PMK akan mengadakan pawai Reog Ponorogo dalam rangka mengawal menuju warisan budaya tak benda UNESCO.

“Persiapan sudah kami siapkan dengan matang. Ada 60 pelaku seni reog yang akan ikut pawai dengan 10 dada merak dari Perpusnas sampai kantor Kemenko PMK. Kami harapkan dukungan agar reog benar-benar menjadi warisan budaya tak benda pada 2024 dan itu akan benar-benar mendongkrak perekonomian daerah kami,” ujar Sucipto.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dwi Marhen Yono menegaskan, pihaknya sangat mendukung Reog Ponorogo untuk terdaftar sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.

Baca juga : Reog Ponorogo Terus Diperjuangkan Agar Masuk Warisan Budaya Tak Benda Unesco

“Profesor Imam Santosa dari Kuala Lumpur University mengatakan bahwa alasan orang berwisata ke Indonesia sudah ada perubahan paradigma. Jadi bukan lagi menikmati keindahan alam tapi menikmati seni budaya sehingga Reog Ponorogo akan semakin menarik wisatawan untuk datang Indonesia,” tandasnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat