Indonesia Terima Sertifikat Inskripsi Warisan Budaya Dunia dari UNESCO
Pada 2023, Indonesia menerima dua inskripsi UNESCO sekaligus untuk sektor kebudayaan, yakni Sumbu Filosofis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya, serta Budaya Sehat Jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Sertifikat inskripsi asli dua Warisan Budaya Dunia itu baru diserahkan hari ini, Jumat (26/4) melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri, Yohpy Ichsan Wardana, kepada Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid, di Plasa Insan Berprestasi, Kantor Kemendikbud-Ristek.
Selanjutnya, sertifikat tersebut akan diserahkan kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Imam Gunarto, dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat salinan sumbu Filosofi Yogyakarta, dan diakhiri dengan penyerahan sertifikat salinan Budaya Sehat Jamu.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap upaya pelestarian jamu sebagai budaya untuk kesehatan yang dilakukan berbagai pihak sejak lama.
Baca juga : Budaya Jamu Sehat Indonesia Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Penetapan itu akan memperkuat upaya Indonesia untuk melindungi dan mengembangkan jamu sebagai warisan budaya, serta berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan global.
"Sebagai salah satu warisan budaya kita, jamu mewakili hubungan yang mendalam, bermakna, dan harmonis antara manusia dengan alam. Jamu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad,” ujar Nadiem dilansir dari keterangan resmi, Jumat (26/4).
Nadiem turut menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pendukung budaya sehat jamu baik di dalam negeri maupun luar negeri, produsen, para peramu dan peracik, penjual, peneliti, komunitas, pengusaha, serta penikmat khasiat jamu yang telah bersama-sama menghidupkan ekosistem budaya kesehatan jamu hingga saat ini.
Baca juga : UNESCO Menetapkan Jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia
Terkait Sumbu Filosofis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya, Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid, menyampaikan bahwa pengusulan Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya sudah dimulai sejak 2014. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan dan para pemangku kepentingan lainnya meneliti, membahas, dan menetapkan nilai penting universal dari Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya.
Hilmar menambahkan, bahwa atribut yang masuk dalam penanda bersejarah tersebut antara lain Panggung Krapyak; Sumbu Kosmologis Selatan (Jalan Gebayanan); Dinding, Gerbang, dan Kubu Pertahanan (Plengkung Nirbaya, Plengkung Jagabaya, Plengkung Jagasura, dan Plengkung Tarunasura).
Selain itu, Pojok Benteng (Jokteng) Kulon, Jokteng Lor, dan Jokteng Wetan; Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Alun-alun (Selatan dan Utara); Kompleks Tamansari, Kompleks Masjid Gede, Sumbu Kosmologis Utara (Jalan Pangurakan, Jalan Margomulyo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margoutomo); Pasar Beringharjo; Kompleks Kepatihan; dan Monumen Tugu Yogyakarta.
Baca juga : Jamu akan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada Tahun Ini
"Setelah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, selain bangga, kita juga punya tugas untuk terus melestarikan warisan ini sebagai kontribusi Indonesia untuk peradaban dunia," tutur Hilmar.
Inskripsi dua warisan budaya ini menjadi momentum upaya dan sinergi komunitas, masyarakat, dunia usaha, pemerintah daerah dan pusat dalam prakarsa dan proses nominasi warisan budaya dunia serta tindak lanjut pelestariannya. Sinergi yang baik ini perlu dipertahankan agar cita-cita para pendiri bangsa untuk memajukan budaya Indonesia dapat terpenuhi.
Penyerahan sertifikat dan arsip naskah nominasi Sumbu Filosofis Yogyakarta dan Budaya Sehat Jamu menjadi langkah awal untuk menjaga keberlanjutan kedua warisan budaya agar tetap hidup dan berkembang dalam ekosistem tradisional dan berinteraksi secara dinamis dengan kebudayaan dan warisan lain pada kancah nasional dan internasional. (Z-11)
Terkini Lainnya
Mengenal Sumbu Kosmologis Yogyakarta yang Jadi Warisan Budaya Unesco
Sumbu Filosofi Yogyakarta Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Dunia
Tell al-Sultan Dinyatakan Warisan Budaya Dunia
Fakta Situs Manyarejo Sangiran yang Jadi Tempat Pertemuan Arkeolog
Golok Banten, Pusaka Andalan sejak Zaman Dahulu
5 Warisan Budaya Komering Resmi Tercatat dan Diakui Negara
Rayakan Hari Tempe Nasional, Merawat Warisan Budaya tak Benda
Pamor Meningkat, Tempe Resmi Diajukan ke UNESCO
Warga Kota Padang Meriahkan Tradisi Serak Gulo
Lewati Hari Tasrikh, Tombak dan Keris Peninggalan Sunan Kudus Disucikan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap