Petani Garam Di Indramayu Tidak Bisa Nikmati Kenaikkan Harga Garam
![Petani Garam Di Indramayu Tidak Bisa Nikmati Kenaikkan Harga Garam](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/2be8c748bf3bdccca2e83a22945e293b.jpg)
PRODUK garam saat ini dihargai tinggi. Namun petani garam di Indramayu tidak bisa menikmati karena tidak lagi memiliki stok.
Robedi, seorang petani garam di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu menjelaskan saat ini garam dihargai tinggi. "Sudah Rp 1.200 per kilogram," tuturnya, Senin (13/6).
Padahal akhir musim kemarau tahun lalu harga garam masih di kisaran Rp700 hingga Rp800 per kilogram. Kenaikan harga garam ini menurut Robedi sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu.
Sekali harga tinggi, lanjut Robedi, petani garam justru tidak bisa menikmatinya karena petani saat ini tidak memiliki stok. Dijelaskan Robedi, masa produksi garam tahun lalu hanya sekitar dua bulan karena singkatnya musim kemarau.
Hasil produksi yang sedikit itu pun sudah dijual lagi untuk memenuhi kebutuhan. "Saat ini petani garam di kami belum mulai masa produksi garam," tuturnya.
Dikatakan, hujan yang masih sering turun membuat produksi garam tidak bisa dilakukan. Rencananya produksi garam akan dilakukan sekitar Juli mendatang.
Ketua Asosiasi Petani Garam (Apgasi) Jawa Barat, M Taufik, membenarkan jika saat ini harga garam sudah mencapai Rp1.200 per kilogram. "Harga garam sekarang tinggi, tapi petani tidak bisa menikmati. Stok mereka sudah habis," tuturnya.
Penyebab tingginya harga garam, menurut Taufik, dikarenakan stok yang minim. Minimnya stok garam di tingkat petani dikarenakan masa produksi garam tahun ini belum dimulai. Sedangkan masa produksi garam pada 2021 lalu sudah berakhir sejak beberapa bulan yang lalu.
Hujan yang masih sering turun menyebabkan hingga kini petani garam belum memulai memproduksi garam. Dalam kondisi normal, masa penggarapan tambak garam dimulai pertengahan Juni hingga November. "Prediksi BMKG tahun ini kemarau basah. Masa penggararapan tambak akan sangat terdampak," tuturnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
Bulog Indramayu Pastikan Persediaan Beras Aman
Jawa Barat Targetkan Peningkatkan Produksi Gabah Naik 11 Juta Ton
Kabupaten Indramayu Jalankan Program Dokter Masuk Desa
Serapan Beras Bulog Indramayu sudah Melebihi Target
Petani Indramayu Butuh Tambahan Bantuan Pompa Air
Puncak Panen, Harga Gabah di Indramayu Naik
Kota Palu Diguyur Hujan, Petani Garam Pasrah Gagal Panen
Petani Aceh Resah, Serangan Hama Wereng Cokelat di Pidie Meluas
Pembenahan Tata Niaga Pangan Harus Berorientasi pada Kesejahteraan Petani
Selain Kartu Tani, Jokowi Bolehkan Pembelian Pupuk Subsidi Pakai KTP
Stok Habis, Petani Garam Tidak Bisa Nikmati Kenaikan Harga Garam Krosok
Petani Garam Tradisional di Pantura Lamongan Gagal Panen Akibat Cuaca Buruk
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap