Seni dalam Sunyi Karya Lukisan dan Drawing 15 Anak Tuli

KOMUNITAS Kelas Gambar Indonesia dan Yayasan Handai Tuli Indonesia berkolaborasi menggelar pameran seni rupa "Seni dalam Sunyi" di Kota Kasablanka, GF pada Sabtu, 25 Juni - 3 Juli 2022. Puluhan karya lukisan dan drawing 15 anak tuli dari Handai Tuli akan dipamerkan selama 9 hari dari pukul 10.00 - 22.00 WIB.
Anak-anak tuli dari Handai Tuli sebelumnya menjalani Pre Bootcamp dan Bootcamp Kelas Gambar di Creative IDN dan basecamp Kelas Gambar, Jakarta. Selama 8 pekan, 15 anak tuli yang lolos Pre Bootcamp lalu belajar drawing dan lukisan portrait hingga abstrak dengan
medium cat akrilik di atas kanvas serta krayon di atas drawing paper bersama relawan Kawan Kelas Gambar dan juru bahasa isyarat Handai Tuli.
Co-Founder Kelas Gambar Indonesia Galih Sakti mengatakan, rangkaian pendidikan seni pada Bootcamp hingga pameran "Seni dalam Sunyi" digelar untuk mendukung equality atau kesetaraan kesempatan atas akses pendidikan seni bagi semua anak. Sebab, pendidikan seni sejak dini penting untuk mendukung tumbuh-kembang anak.
Baca juga: Jus Bit Tekan Risiko Penyakit Jantung Akibat Inflmasi
Baca juga: Orangtua Berperan Besar Bantu Anak Pahami Cara Bersosialisasi
Tujuan pameran ketiga Kelas Gambar ini, sambung Galih, senada dengan rangkaian workshop hingga pameran Kelas Gambar sebelumnya, yakni "Krayon Kami, Karya Kami" (2019) dan "Warna-Warni Jakarta" (2020) bagi anak-anak marginal.
"Pada dua pameran lalu, Kelas Gambar ingin menjembatani anak-anak yang terbatas secara ekonomi, agar mendapat akses pendidikan seni. Di pameran kali ini, kami harap jangan ada lagi ada pandangan bahwa anak tuli tidak bisa berkarya. Menghadirkan kesempatan berkarya
hingga berpameran, serta perubahan pandangan terhadap anak tuli, itu yang kita jembatani," kata Galih.
Co-Founder Kelas Gambar Indonesia, Teddy Almuktady mengatakan, rangkaian Bootcamp hingga pameran "Seni dalam Sunyi" juga merupakan upaya meningkatkan awareness masyarakat dan terutama pemerintah bahwa pendidikan seni bagi anak tuli juga butuh perhatian.
"Kenapa mengajak anak tuli untuk berpameran? Mungkin ini yang paling bisa Kelas Gambar jangkau dalam hal mengajar. Di Bootcamp, Kelas Gambar cukup dibantu interpreter dari kawan-kawan Handai Tuli karena tidak semua Kawan Kelas Gambar bisa bahasa isyarat. Pada akhirnya, kita ingin menampilkan bahwa pendidikan seni ada untuk siapa pun," kata Teddy.
"Di dua pameran sebelumnya, kita juga mendapati bahwa keterbukaan akses pendidikan seni bagi semua anak ini bisa diterapkan, terlebih jika didukung support system anak, seperti orang tuanya," imbuh Teddy.
"Kita pernah collab sekali saat itu, dan karya anak-anak bagus sekali. Saya saat itu berpikir, kayaknya kita bisa bikin special edition pameran buat mereka. Koordinasi antara Handai Tuli dan orang tua anak juga sangat bagus. Karena itu di masa pandemi Oktober-November 2021,
orang tua mau mendukung anak-anaknya yang semangat belajar seni untuk rutin mengikuti Bootcamp offline sambil menerapkan protokol kesehatan," kata Teddy. (H-3)
Terkini Lainnya
Merawat Moderasi Beragama lewat Karya Seni Lukis
Jakarta International Literary Festival 2024: Narasi Hijau, Aksi Nyata
Dewan Kesenian Klaten Gelar Pameran Seni Rupa dan Geguritan
Modernisasi Teater Kecil TIM Dukung Pengembangan Seni dan Budaya
Tampilkan Reog Ponorogo sebagai Wujud Keberagaman di IKN
Canvas of Dreams, Wadah Eksplorasi Kreativitas Seniman Muda Indonesia
Deep Learning Penting untuk Praktik Pembelajaran yang Inovatif dan Kreatif
Tantangan Pendidikan Hadapi Fenomena LGBT
Digelar di Metro TV, Indonesia Top Achievements Awards untuk Prestasi dan Inovasi Anak Negeri
Bawaslu: Pendidikan Demokrasi di Masyarakat Harus Terus Diberikan
Surat Al-A'la: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Tajwid, Teks, Terjemahan
37 Surat dalam Juz Amma dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan
Ketika Menhan AS Beretorika
Alternating Family dan Perkembangan Keluarga Generasi Z
Hilangnya Kejujuran
Proyek Genom Manusia, Pedang Bermata Dua
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap