AP-KI Berkomitmen Jaga Kode Etik dan Gerakan Kemanusiaan
![AP-KI Berkomitmen Jaga Kode Etik dan Gerakan Kemanusiaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/0476e0a9ff1eeffc0d8cee6a181278cd.jpg)
PADA Selasa (23/8), Aliansi Pembangunan Kemanusiaan Indonesia (AP-KI) menyatakan komitmen mereka untuk menjaga dan menguatkan komitmen terhadap kode etik dalam gerakan kemanusiaan.
Beranggotakan jaringan-jaringan terbesar di Indonesia, yakni MPBI, FOZ, Poroz, PFI, JMK, Sejajar, dan HFI, Aliansi memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia yang jatuh pada tanggal 19 Agustus dengan melakukan penandatanganan pernyataan komitmen terhadap kode etik kemanusiaan.
Jaringan-jaringan anggota AP-KI menyepakati menerapkan Kode Etik Kemanusiaan bersama dengan kaidah-kaidah spesifik yang sudah ada di masing-masing jaringan anggota.
AP-KI menganggap komitmen ini sebagai pilar akuntabilitas tindakan kemanusiaan diantara organisasi masyarakat sipil karena mereka berkiprah dalam suatu ekosistem yang melibatkan tanggung jawab moral, sosial, dan profesional dalam pengelolaan bantuan kemanusiaan dari para donor .
Namun di sisi lain, penyampaian bantuan secara bermartabat kepada komunitas yang memerlukannya.
Nelwan Harahap, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kemenko PMK, mendukung pernyataan komitmen AP-KI.
Baca juga : Presiden Human Initiative: Perlu Kolaborasi dan Sinergi Bantu Masyarakat
“Memang kedermawanan dan semangat kerelawanan senantiasa diperlukan. Ini bisa berlangsung dengan baik selama para pekerja kemanusiaan mendapat kepercayaan publik dam, dalam kaitan itu, diperlukan sikap, kompetensi, dan komitmen terhadap akuntabilitas,” kata Nelwan.
Perwakilan dari UNOCHA Indonesia, lembaga PBB urusan koordinasi kemanusiaan, Titi Moektijasih, menyatakan bahwa saat ini di seluruh dunia terdapat lebih dari 303 juta pemerlu bantuan kemanusiaan.
Pekerjan besar ini memerlukan kolaborasi serta komitmen agar membawa dampak yang efektif.
Baca juga : Turki Apresiasi Masyarakat Indonesia atas Bantuan Kemanusian ASAR Humanity
Dalam kesempatan ini Tetri Darwis dari Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) mendorong para pegiat untuk mengedepankan kaidah kemanusiaan dalam melaksanakan tugasnya.
Hal yang sama diungkapkan Haris Oematan dari Jaringan Mitra Kemanusiaan (JMK), yang menerangkan bahwa pegiat kemanusiaan mengelola sumberdaya yang dipercayakan oleh para umat dermawan, sponsor dan donor, maka diperlukan komitmen diantara jajaran kemanusiaan untuk bertanggungjawab di semua tataran.
Hamid Abidin dari Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) menegaskan,“Organisasi kemanusiaan harus secara serius memegang komitmen untuk senantiasa akuntabel dan amanah”
Baca juga : Harika Foundation Turut Berkontribusi dalam Pemulihan Gempa Turki
"Ini penting karena menyangkut upaya-upaya yang berkualitas membantu yang rentan, menguatkan yang berisiko dan memulihkan yang terdampak," tambahnya.
Sementara itu Abdul Rouf dari Poroz, mengatakan bahwa pelaksanaan komitmen secara seksama dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan hasil bantuan kemanusiaaan.
Sedangkan M Ali Yusuf mewakili Humanitarian Forum Indonesia (HFI) sekaligus sebagai konvener AP-KI, menjelaskan perlunya koordinasi dan kolaborasi diantara semua pemangku kepentingan yang didasarkan pada penguatan kebijakan yang mendasari, mengatur, dan memayungi aktivitas teknis para pegiat kemanusiaan di lapangan.
Baca juga : Tanggap Bencana Gempa Cianjur, ASAR Humanity Ajak Kolaborasi Kebaikan
Lebih jauh, Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman, menyatakan,“Di samping fakta bahwa gerakan kemanusiaan di Indonesia sangat besar dan beragam, mereka juga memerlukan nafas yang panjang”.
Siti Nikmah dari Sekretariat Jaringan antar Jaringan (Sejajar) menambahkan bahwa dalam situasi di mana pemerintah sebagai penanggung jawab utama, karena satu dan lain hal, tidak mampu atau tidak mau memenuhi kebutuhan dan perlindungan dasar .
“Pemerintah wajib memberikan akses, memfasilitasi dan membantu pihak -pihak lain, seperti organisasi-organisasi masyarakat sipil, untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan,” jelasnya.
Melalui penandatanganan pernyataan komitmen oleh jaringan-jaringan anggotanya, AP-KI berharap bahwa komunitas kemanusiaan di Indonesia menjadi semakin dewasa, kompeten, dan bertanggung jawab demi penguatan gerakan kemanusiaan ke depan. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Puluhan LSM Menyerukan Solusi Diplomatik untuk Redakan Konflik di Timur Tengah
Organisasi Nirlaba Harus Pertahankan Nilai Demi Misi Keberlanjutan
Kegiatan Bersih-Bersih Sampah Digelar di Kepulauan Seribu
Jelang Ramadan 2023, Harika Foundation Salurkan Beras untuk Para Santri
Telusur Nusantara Sasar Anak Muda Lakukan Lompatan Informasi
Pemda Karawang Serahkan 1000 Al-Quran Wakaf BWA ke Warga Cilamaya
Ashabul Kahfi Ajak Mendoakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina
Maarif Institute Ingin Teruskan Pemikiran Keislaman yang Progresif dan Mencerahkan
Jokowi Dukung Program Kemanusiaan Prabowo di Gaza, Termasuk Bangun Rumah Sakit
Ivan Gunawan Dapat Apresiasi dari Baznas
Menghidupkan Nilai Kemanusiaan dalam Sila Kedua Pancasila
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap