Harika Foundation Turut Berkontribusi dalam Pemulihan Gempa Turki
![Harika Foundation Turut Berkontribusi dalam Pemulihan Gempa Turki](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/08651b4ee7a47ec1f5fc5098018f223a.jpg)
CUACA dingin dan hujan salju yang menyelimuti wilayah Turki saat ini menjadi ancaman baru bagi para penyintas gempa 7,4 magnitudo.
Dalam kondisi seperti itu, mereka harus tinggal di tenda sementara, selain itu, para petugas penyelamat dan relawan pun harus berjuang melawan suhu dingin di tengah kegiatan penyelamatan korban yang masih terjebak di bawah puing-puing.
Chairman Harika Foundation Syuhelmaidi Syukur mengatakan, dirinya dan tim telah tiba di Kahramanmaras, lokasi yang terdampak gempa paling parah sejak Kamis (9/1/23).
Ssebelumnya Syuhelmaidi terlebih dahulu berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara dan mitra non-governmental organization (NGO) Turki lainnya di Ankara.
“Kami berangkat dari Istanbul Kamis (9/1) sejak pukul lima pagi waktu Turki. Suhu udara di sini minus sepuluh derajat, bahkan saya sudah menggunakan lima lapis pakaian, namun dinginnya masih tembus juga." kata Syuhelmaidi.
"Tak terbayang para penyintas gempa dengan kondisi yang seadanya, tentu sangat mengkhawatirkan,” jelas Syuhelmaidi dalam keterangan pers, Rabu (15/2).
Baca juga: Turki Berterima Kasih pada Semua Negara atas Kiriman Bantuan
Lebih lanjut Syuhelmaidi mengatakan, Harika Foundation hadir untuk menyalurkan bantuan perlengkapan yang dibutuhkan para penyintas dari donatur Harika Foundation di kawasan Pusat Koordinasi AFAD (Disaster and Emergency Management Authority Turkey).
Pada Minggu (12/2), Harika Foundation telah mendistribusikan 120 pakaian hangat untuk mahasiswa-mahasiswi Indonesia dari beberapa daerah gempa yang diungsikan ke Wisma Indonesia, Ankara.
“Saat gempa terjadi, mereka itu gak ada waktu lagi untuk ambil barang-barangnya, jadi hanya bawa badan dari TKP, karena itu kami supply untuk baju-baju hangat supaya mereka lebih nyaman,” ujar Syuhelmaidi.
Selanjutnya pada Senin (13/2), Harika Foundation juga telah mendirikan dapur umum di Kahramanmaras untuk makan siang pengungsi dan relawan.
Karena (gempa) ini termasuk salah-satu yang terbesar dalam sejarah Turki selama beberapa tahun, kata Syuhelmaidi, maka pemerintah Turki juga berharap dukungan internasional selama pemulihan yang kurang lebih akan memakan waktu tiga bulan untuk 10 provinsi yang terdampak.
Sejauh ini menurutnya, perlengkapan yang mereka butuhkan masih perlu didistribusikan secara merata.
Namun, kendala pendistribusian tersebut yaitu ada beberapa jalur yang masih sulit dilalui akibat tertutup puing bangunan karena guncangan yang besar serta dinginnya cuaca yang semakin menusuk.
“Mereka masih membutuhkan beberapa perlengkapan seperti tenda, pemanas, pakaian, selimut dan yang tidak kalah penting seperti pendirian dapur umum dan makanan siap santap,” katanya.
Menurut data terbaru dari Pusat Koordinasi Darurat Turki SAKOM per Selasa, 14 Februari 2023 pukul 10.03 WIB, gempa berkekuatan 7,4 magnitudo ini telah menelan korban jiwa sedikitnya 31.643 orang.
Dilansir dari Chris Elders dari School of Earth and Planetary Sciences pada Universitas Curtin di Perth, Australia, gempa di Turki bisa berkekuatan besar karena adanya dua patahan di Lempeng Anatolia.
“Kebanyakan yang hancur itu bangunan tua, terutama apartemen. Karena itu, pemerintah Turki sudah menetapkan aturan mendirikan bangunan dalam beberapa tahun belakangan. Hal ini juga mengingat letak geografis Turki yang memang berpotensi terdampak gempa dahsyat,” ujar Syuhelmaidi.
Lebih jauh ia juga mengungkapkan, bangunan yang hancur lebih banyak bangunan yang umurnya sudah cukup lama. Bila ada bangunan baru yang berusia di bawah 10 tahun tapi ikut roboh akibat gempa ini, Pemerintah Turki akan mencari siapa kontraktor dan penanggung jawabnya.
Syuhelmaidi juga berharap proses pemulihan pasca-gempa Turki ini bisa terus dipantau oleh masyarakat dunia, khususnya Indonesia.
Karena, berkali-kali saat Indonesia terjadi bencana besar seperti tsunami Aceh hingga yang gempa di Palu dan tsunami Selat Sunda, atau gempa Cianjur, Turki selalu hadir terdepan membantu.
“Harika Foundation, bertekad tetap ikut bergerak dalam pemulihan pasca gempa dan selalu ada bagi para penyintas. Kami berharap para dermawan dapat bersama-sama memberi semangat dan bantuan kepada para penyintas. Saat ini Turki membutuhkan kita semua,” tuturnya. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
UEFA Selidiki Selebrasi Kontroversial Bek Turki Merih Demiral
Preview Piala Eropa: Austria Vs Turki
Hadapi Ceko, Turki Butuh Hasil Imbang untuk Lolos 16 Besar Euro 2024
Potugal vs Turki, Portugal Melaju ke Babak 16 Besar Euro 2024 Usai Menang Telak atas Turki
Montella Minta Turki Bermain Sabar saat Hadapi Portugal di Euro 2024
Georgia dan Ceko Incar Kemenangan Pertama di Grup F Euro 2024
Seorang Pria Suriah Menembak Kedutaan AS di Libanon
12 Orang Tewas Akibat Serangan Terbaru Israel di Suriah
Prancis Tuntut Mantan Istri Pejabat IS Terlibat Dalam Kasus Perbudakan Yazidi
Serangan Israel ke Posisi Tentara Suriah, Laporan Media AS Sebut Iran Diserang
Ledakan di Iran Memicu Kenaikan Harga Minyak dan Penurunan Ekuitas
Selain Iran, Israel juga Serang Suriah dan Irak
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap