visitaaponce.com

Pasta dari Tepung Rumput Laut Bisa Atasi Gizi tidak Seimbang

Pasta dari Tepung Rumput Laut Bisa Atasi Gizi tidak Seimbang
Petambak memanen rumput laut Glacilaria Sp di areal tambak wilayah Indramayu.(Antara)

INDONESIA memiliki berbagai masalah dalam sektor gizi masyarakat, salah satunya gizi berlebih. Permasalahan gizi saat ini diakibatkan oleh perilaku makan yang tidak seimbang. 

Banyak orang tidak memperhatikan keragaman konsumsi makanan, berupa tingginya kalori, yang tidak sebanding dengan aktivitas fisik tubuh. Sementara, Indonesia memiliki laut yang sangat luas dan memiliki beraneka ragam sumber daya alam, yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi overweight. Salah satunya, penggunaan rumput laut dalam bahan pangan. 

"Pemanfaatan rumput laut dapat dimaksimalkan dengan cara diversifikasi produk olahan. Untuk meningkatkan daya guna, nilai gizi dan nilai ekonomis. Salah satunya, menjadikan tepung rumput laut Kappaphycus alvarezii dalam pembuatan pasta fettucini," ujar Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Dwi Yuli Pujiastuti dalam jurnal ilmiah, Sabtu (3/9).

Baca juga: Malanutrisi masih Tantangan Besar bagi Anak di Asia Tenggara

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pasta fettuccine merupakan salah satu jenis pasta yang umumnya berbahan baku tepung terigu, dengan campuran telur dan air. Tepung terigu kaya akan kandungan karbohidrat dan rendah kandungan serat. 

"Kondisi seperti ini dapat menyebabkan obesitas, karena mengonsumsi karbohidrat berlebih di dalam tubuh yang tidak seimbang. Itu dapat berpotensi untuk bertumpuk dan disimpan dalam tubuh," imbuhnya.

Adapun salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, yakni meningkatkan konsumsi serat. Hal itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan komoditas perikanan. Seperti, rumput laut dijadikan bahan utama pembuatan pasta fettucine.

Baca juga: Budidaya Sorgum Upaya Atasi Stunting di Manggarai Timur

"Serat yang terkandung dalam rumput laut merupakan senyawa penting, yang bermanfaat dalam mencegah obesitas. Serat memiliki sifat mengenyangkan, sehingga tidak cepat timbul lapar," pungkas Dwi.

Hasil analisis uji proksimat menunjukkan bahwa penggunaan tepung rumput laut Kappaphycus alvarezii berpengaruh terhadap nilai nutrisi dalam produk pasta fettucine. Kadar serat kasar pada produk pasta fettucini sebesar 3,29% dan kadar air 26,18%.

Lalu, kadar abu 3,58%, kadar protein 3,04%, kadar lemak 5,83% dan kadar karbohidrat 25,52%. Sementara itu, hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis menyukai semua aspek pengujian sensori baik warna, aroma, rasa dan tekstur.(OL-11)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat