Pasta dari Tepung Rumput Laut Bisa Atasi Gizi tidak Seimbang
![Pasta dari Tepung Rumput Laut Bisa Atasi Gizi tidak Seimbang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/687282fabf24d1c5aef5d7b64a022e69.jpg)
INDONESIA memiliki berbagai masalah dalam sektor gizi masyarakat, salah satunya gizi berlebih. Permasalahan gizi saat ini diakibatkan oleh perilaku makan yang tidak seimbang.
Banyak orang tidak memperhatikan keragaman konsumsi makanan, berupa tingginya kalori, yang tidak sebanding dengan aktivitas fisik tubuh. Sementara, Indonesia memiliki laut yang sangat luas dan memiliki beraneka ragam sumber daya alam, yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi overweight. Salah satunya, penggunaan rumput laut dalam bahan pangan.
"Pemanfaatan rumput laut dapat dimaksimalkan dengan cara diversifikasi produk olahan. Untuk meningkatkan daya guna, nilai gizi dan nilai ekonomis. Salah satunya, menjadikan tepung rumput laut Kappaphycus alvarezii dalam pembuatan pasta fettucini," ujar Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Dwi Yuli Pujiastuti dalam jurnal ilmiah, Sabtu (3/9).
Baca juga: Malanutrisi masih Tantangan Besar bagi Anak di Asia Tenggara
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pasta fettuccine merupakan salah satu jenis pasta yang umumnya berbahan baku tepung terigu, dengan campuran telur dan air. Tepung terigu kaya akan kandungan karbohidrat dan rendah kandungan serat.
"Kondisi seperti ini dapat menyebabkan obesitas, karena mengonsumsi karbohidrat berlebih di dalam tubuh yang tidak seimbang. Itu dapat berpotensi untuk bertumpuk dan disimpan dalam tubuh," imbuhnya.
Adapun salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, yakni meningkatkan konsumsi serat. Hal itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan komoditas perikanan. Seperti, rumput laut dijadikan bahan utama pembuatan pasta fettucine.
Baca juga: Budidaya Sorgum Upaya Atasi Stunting di Manggarai Timur
"Serat yang terkandung dalam rumput laut merupakan senyawa penting, yang bermanfaat dalam mencegah obesitas. Serat memiliki sifat mengenyangkan, sehingga tidak cepat timbul lapar," pungkas Dwi.
Hasil analisis uji proksimat menunjukkan bahwa penggunaan tepung rumput laut Kappaphycus alvarezii berpengaruh terhadap nilai nutrisi dalam produk pasta fettucine. Kadar serat kasar pada produk pasta fettucini sebesar 3,29% dan kadar air 26,18%.
Lalu, kadar abu 3,58%, kadar protein 3,04%, kadar lemak 5,83% dan kadar karbohidrat 25,52%. Sementara itu, hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis menyukai semua aspek pengujian sensori baik warna, aroma, rasa dan tekstur.(OL-11)
Terkini Lainnya
Kembali Buat Gebrakan, Mentan Libatkan Para “Jawara” Peternakan Sediakan Daging dan Susu
Penimbangan Nasional Serentak Diharapkan Capai 95% Anak untuk Deteksi Stunting
Remaja Putri dan Ibu Hamil Jadi Sasaran Utama Pencegahan Cikal Bakal Stunting
Peningkatan Kualitas untuk Tingkatkan Ketahanan Keluarga dan Menurunkan Stunting
Asupan Bernutrisi Anak Salah Satu Syarat Raih Indonesia Emas 2045
Nikmati Kuliner Kerang Tumpah di Cafe Dapur Inches, Lembata, Fresh From the Ocean!
Merasakan Sensasi Makan Pasta dalam Cone
Kabupaten Batubara akan Bangun Pabrik Pasta Cabai
Pancious bersama Ade Putri Paramadita Sajikan Pasta Khas Nusantara
Hidangan Makaroni Keju Ternyata Sudah Ada Sejak Abad ke-14
Kisah di Balik Kelezatan Pasta
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap