Perajin Kain Tenun Badui Kembali Bangkit Penuhi Permintaan
![Perajin Kain Tenun Badui Kembali Bangkit Penuhi Permintaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/61835d91579122bec9bffd4efad2ecf4.jpeg)
Perajin kain tenun tradisional di pemukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak,Provinsi Bantu kembali bangkit setelah permintaan konsumen meningkat selepas pandemi covid-19.
"Kami sekarang melayani permintaan konsumen kain tenun Badui hingga 30 potong dari sebelumnya hanya 10 potong per pekan," kata Jali (65) seorang pedagang kerajinan masyarakat Badui saat ditemui di Kampung Kaduketug Atas Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Senin.
Permintaan konsumen dari sepekan itu dapat menghasilkan omzet penjualan sekitar Rp5 juta dibandingkan sebelumnya Rp1 juta/pekan.
Meningkatnya permintaan kain tenun Badui itu dipastikan mendorong usaha kerajinan masyarakat Badui kembali bangkit.
Sebagian besar konsumen yang membeli kain tenun Badui itu adalah konsumen dari pasar daring melalui marketplace populer seperti Shopee, Lazada, Akulaku, juga media sosial Facebook, Instagram, hingga Youtube.
Selain itu juga ada konsumen yang langsung mendatangi ke perajin di pemukiman Badui. Membaiknya permintaan kain tenun Badui, karena pemerintah sudah membebaskan kegiatan ekonomi usai pandemi covid-19.
"Perajin tenun Badui di sini kembali normal seperti sebelum covid-19 dan permintaan dari berbagai daerah relatif meningkat," katanya menjelaskan.
Begitu juga pedagang kerajinan Badui lainnya, Kubil (45) mengaku dirinya yang berjualan aneka kerajinan di tempat tinggalnya di pemukiman Badui cukup ramai, terlebih Sabtu dan Minggu.
Mereka wisatawan ke pemukiman Badui dari berbagai daerah di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat untuk mengisi liburan pada akhir pekan, apalagi saat ini memasuki musim buah durian. "Kami saat ini permintaan konsumen relatif meningkat hingga 25 potong dibandingkan ketika covid-19 hanya satu potong per pekan," katanya.
Menurut dia, harga kain tenun Badui dijual berkisar antara Rp350 ribu hingga Rp1,2 juta/potong dan tergantung kualitasnya.
Perajin memproduksi kain tenun secara tradisional dengan menggunakan peralatan manual, bahkan ukuran panjang 3 meter dan lebar 3 meter rampung dikerjakan dua pekan.
Produksi kain tenun Badui kini banyak dijadikan busana oleh masyarakat juga wajib bagi pegawai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Lebak. "Kami berharap produk UMKM masyarakat Badui bisa menembus pasar domestik dan mancanegara" katanya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Suku Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan saat ini pelaku usaha warganya sebanyak 2.600 perajin kembali bangkit dibandingkan saat pandemi Covid-19 mereka bangkrut, karena tidak ada pembeli itu.
"Dengan bangkitnya usaha itu diharapkan dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat Badui," katanya. (Ant/OL-12)
Terkini Lainnya
Budayawan Kecam Eksploitasi Perempuan Badui di Medsos
Kemenkes Fasilitasi Warga Badui untuk Dapatkan Akses JKN
Tradisi Keislaman Mayoritas Dianut Suku Badui Dangka
Ritual Kawalu, Perkampungan Badui Dalam Tertutup bagi Wisatawan
Anies Baswedan Silaturahim dengan Suku Baduy, ini Permintaan Warga
Sejenak Bersama Suku Badui Dalam
Tuah Rotan Hasilkan Cuan
Lebih Banyak Pameran akan Tampilkan Perajin Muda
Lampu Runa Berdayakan Perajin Wayang Golek
Dolar masih Tinggi, Perajin Tahu Antisipasi Naiknya Harga Kedelai
Contoh Kerajinan Berbasis Media Campuran dan Prinsipnya
Kunjungi Perajin Tembaga Boyolali
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap