visitaaponce.com

Nadiem dan Retno Akan Serahkan Sertifikat Gamelan Sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Nadiem dan Retno Akan Serahkan Sertifikat Gamelan Sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Sertifikat oengakuan UNESCO kepada Gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda(Dok. Kemendikbudristek)

MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan menyerahkan sertifikat gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari UNESCO kepada masyarakat Indonesia sebagai pemilik budaya gamelannyang akan diwakili 14 Pemerintah Provinsi, Institute Seni Surakarta, Maestro Gamelan (Alm) Rahayu Supanggah, dan Made Bandem. 

Pada acara itu juga akan digelar konser Mahambara Gamelan Nusantara di Lapangan Balai Kota Surakarta, Jumat (16/9). 

Sertifikat UNESCO akan diserahkan melalui Kementerian Luar Negeri kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai dokumen negara, dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek serta Pemerintah Provinsi pengusul gamelan untuk UNESCO: Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. 

Mahambara Gamelan Nusantara: “Gamelan Indonesia untuk Dunia” menjadi tema peristiwa selebrasi penyerahan sertifikat gamelan sebagai warisan budaya takbenda UNESCO. 

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Restu Gunawan mengatakan, gamelan telah diusulkan kepada UNESCO sejak 2018 dan telah dinyatakan resmi masuk dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO melalui sidang ke-16 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Paris, Prancis pada 15 Desember 2021. 

Gamelan ditetapkan bersama dengan 46 warisan budaya takbenda lain, diantaranya Nora, drama-tari di Thailand Selatan; dan Al-Naoor, kerajinan seni tradisional dari Irak.

Baca juga : Mengenal Karakteristik Gen Z, tidak Banyak yang Tahu

"Hingga saat ini sudah 11 warisan budaya takbenda Indonesia yang telah masuk dalam daftar UNESCO setelah sebelumnya Pantun sebagai multinasional nominasi bersama dengan Malaysia (2020); Tradisi Pencak Silat (2019); Pinisi, seni membuat perahu di Sulawesi Selatan (2017); Tiga genre tari tradisional di Bali (2015); Noken, tas rajut dan ikat dari Papua (2012); Tari Saman (2011), Angklung (2010); Batik Indonesia (2009), Wayang (2008), dan; Keris Indonesia (2008), serta 1 program terbaik untuk Pelatihan membatik kepada siswa sekolah (2009). Rasa bangga dan bahagia atas peristiwa tersebut kami wujudkan dengan menggelar acara Festival Gamelan Nusantara di Solo Jawa Tengah," ungkap Restu. 

Kota Solo dipilih sebagai tempat pelaksanaan karena telah lama Kota Solo membranding dirinya sebagai “rumahnya” gamelan. Sebagai tempat di mana gamelan tumbuh secara kultural, lekat dengan rumah produksi gamelan, dan eksistesi yang tak berkesudahan mengenai tumbuh kembangnya gamelan, hingga menjadi inisiator pengajuan gamelan sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO. 

Acara perayaan akan dimeriahkan melalui tiga penampilan Gamelan D’Eselon, Konser Tribute to Rahayu Supanggah, dan Konser Paramagangsa Silang Gaya Nusantara. Konser Tribute to Rahayu Supanggah akan menampilkan enam rangkaian karya sang Maestro seni gamelan yaitu “Amartya”, “Duet”, “Kartini”, “TuturTinutur”, “Escargo”, “Jo dirasakno”, dan “Lintang Rembulan”.

Sementara itu, Konser Paramagangsa menampilkan aneka permainan gamelan gaya: Surakarta, Yogyakarta, Bali, Sunda, Banyuwangi, Blora, Banyumas, Kutai Kartanegara, dan diperkaya dengan sajian music gaya Minang dan Makassar. Pertunjukan akan menghadirkan 200 seniman yang mewakili berbagai gaya musikal.

Pertunjukan akan digelar untuk umum di halaman Balai Kota Surakarta. Dapat pula disaksikan melalui live streaming di youtube Budaya Saya dan ISI Surakarta Official. (RO/OL-7) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat