BAN-PT 131 Perguruan Tinggi dan 370 Prodi Tidak Terakreditasi
![BAN-PT: 131 Perguruan Tinggi dan 370 Prodi Tidak Terakreditasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/b713e2a2189fa3a3204c807862135a16.jpg)
BADAN Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melaporkan bahwa ada 131 perguruan tinggi (PT) dan 370 program studi (prodi) di Indonesia yang tidak terakreditasi. Angka tersebut bisa terus bertambah lantaran prodi dan PT baru juga selalu bertambah.
"Ini biasanya awalnya terakreditasi, setelah itu tidak terurus dan akhirnya tidak terakreditasi, karena tidak memenuhi syarat peringkat, dosennya kurang, mahasiswa menjadi tidak, hingga ada konflik yayasan," ujar Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT Prof. Ari Purbayanto dalam rapat bersama Komisi X DPR RI, Selasa (27/9)
Sedangkan, PT yang terakreditasi baik saat ini berjumlah 1.887 dan prodi 9.230. Begitu PT terakreditasi unggul sebanyak 193 dan prodi 4.910.
Masih banyaknya PT dan prodi yang belum diakreditasi, maka kebijakan pemerintah untuk melebur atau menggabungkan bebera diantaranya menjadi keputusan yang tepat. Sebab, sejauh ini Indonesia masih mengejar kuantitatif bukan kualitas dari pendidikan tinggi tersebut.
Lebih lanjut, Ari menjelaskan bahwa perguruan tinggi di Tanah Air terus bertambah setiap tahunnya. Pada 2019 ada 4.043 PT, kemudian bertambah menjadi 4.220 PT di 2020. Selanjutnya, di 2021 bertambah menjadi 4.404 dan hingga kini do 2022 secara total sudah mencapai 4.562 PT.
Baca juga: Mau Tembus Universitas Top di AS dan Inggris? Jangan Hanya Andalkan Prestasi Akademis
Begitu pula dengan prodi yang terus bertambah hingga secara total sudah berjumlah 40.144. "Kalau kita lihat daya terbaru di PDDIKITI jumlah PT hari ini ada 4.562, program studi sudah menjadi 40.144. Artinya setiap bulan ada prodi baru dibentuk," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Ari, kehadiran lembaga akreditasi mandiri atau LAM-PT sebenarnya sangat dibutuhkan. Prodi-prodi baru yang terus bertambah merupakan tugas LAM-PT untuk melakukan akreditasi. "Ini yang akan jadi dilema prodi baru akan ditangani LAM, kalau gak ada LAM ini akan jadi beban kami sendiri," tutupnya.(OL-4)
Terkini Lainnya
CORE UPJ 2024 Sukses Diskusikan Perkembangan Teknologi dan Komunikasi
Banyak Anak Indonesia Diterima di Universitas Kelas Dunia, Tanda Kualitas Pendidikan Nasional Terus Membaik
UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional The Digital Universitas Asia 2024
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Pelantikan Ketua IKAWIGA, Alumni Miliki Peran Strategis bagi Perguruan Tinggi
Wuling Donasi Mesin untuk SMK dan Universitas di Jateng dan DIY
Akreditasi Internasional FIBAA, Komitmen UNJ Tingkatkan Mutu Pendidikan
Akreditasi Unggul Permudah Lulusan Terserap Pasar Kerja
Program Studi Akuntansi Universitas Bunda Mulia Raih Akreditasi Unggul
Gelar Wisuda ke-79, Rektor UMJ: Nilai Tawar Kampus Lebih Tinggi
LL Dikti III DKI Jakarta Ultimatum 110 PTS, Ancam Sanksi Jika Tidak Akreditasi Hingga Agustus 2024
Potensi Wisata Medis Dalam Negeri Besar, Rumah Sakit Didorong Raih Akreditasi Internasional
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap