GandengAS, RI Jajaki Kerja Sama Perbaikan Manajemen Hutan
![Gandeng AS, RI Jajaki Kerja Sama Perbaikan Manajemen Hutan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/310f6830de7b3c3716e8f4aaa6a8ff51.jpg)
PADA Conference of The Parties (COP) 27 yang diselenggarakan di Sharm El-Sheikh, Mesir, Indonesia melakukan diskusi tatap muka dengan pihak Amerika Serikat (AS) di Paviliun Indonesia.
Dalam Joint Session antara Indonesia dan AS, kedua pihak bersepakat untuk melakukan kerja sama di bidang perbaikan manajemen hutan dan penggunaan lahan. "Kedua pihak bersepakat untuk sekitar 3 sampai 5 tahun ke depan, akan dibentuk gugus tugas," ujar Penasihat Senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Soeryo Adiwibowo, Kamis (17/11).
"Kami mencoba mengangkat dan bekerja sama dalam membangun modal sumber daya alam dan jasa ekosistem, yang diarahkan untuk memperbaiki manajemen hutan dan penggunaan lahan, khususnya di mangrove dan kelautan," imbuhnya.
Baca juga: Di Pembicaraan Iklim PBB, Uni Eropa Janjikan Pengurangan Emisi
Dalam diskusi tersebut, baik Indonesia maupun AS, memaparkan apa yang dibutuhkan dan menjadi kendala masing-masing untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca, khsusunya di bidang kehutanan.
Indonesia kemudian mengajukan tujuh tema kegiatan untuk meningkatkan penyerapan karbon. Seperti, kegiatan penanaman di lahan tidak produktif, perbaikan pengelolaan lahan gambut, blue carbon, penguatan penegakan hukum, implementasi pasar karbon, kemitraan masyarakat dan pengelolaan lestari.
"Tujuh aspek ini yang menjadikan pokok kerja sama yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada AS," pungkas Soeryo.
Baca juga: Pemerintah Perkuat Pengendalian Karhutla di Wilayah Timur
AS, lanjut dia, menyatakan sangat senang dapat bekerja sama dengan Indonesia dalam hal penguragan emisi karbon. Pasalnya, Indonesia dinilai maju dan progresif. Terlebih, Indonesia sudah memiliki perencanaan Forest and Land Use (Folu) Net Sink 2030.
"Di akhir sesi saya mencoba meggelitik kedua pihak, khususnya AS, kapan ini akan dieksekusi? Persiapan ini sudah setahun lebih. Lalu AS bilang, kami harap pada awal 2023. Mungkin sekitar Februari atau Maret bisa mulai diimplementasikan," tuturnya.
Soeryo optimistis bahwa berbagai perencanan yang telah dibentuk Indonesia untuk penurunan emisi gas rumah kaca, khususnya Folu Net Sink 2030, dapat berjalan baik dan mendapatkan dukungan dari banyak pihak.(OL-11)
Terkini Lainnya
Yenny Santoso Raih Runner-Up 1 Mrs Globe
AS Laporkan Kasus Flu Burung Keempat
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Rupiah Menguat Seiring Gejolak Spekulasi Suku Bunga AS Turun
Reethau Group Teken PJBG dengan KKKS (Pertamina EP) dalam Forum Gas Bumi untuk Dukung Kemandirian Energi Nasional
Kemitraan Strategis Industri-Perguruan Tinggi Kembangkan Talenta AI
Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Ketenagakerjaan
Peningkatan Kualitas SDM Cermin Pembangunan Berkelanjutan
Bahas Kerja Sama Ketenagakerjaan, Menaker Ida Fauziyah-Dubes Tiongkok Duduk Bareng
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap