Balita Harus Dapat Asupan Protein Hewani yang Cukup
![Balita Harus Dapat Asupan Protein Hewani yang Cukup](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/079b422ffb15996683978dc3318e331a.jpg)
KETUA Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengingatkan perlunya anak-anak di bawah lima tahun (balita) mendapatkan asupan protein hewani yang cukup agar tidak terkena stunting.
"Saklar pertumbuhan akan switch on ketika asam amino esensialnya cukup kadarnya dalam darah dan asam amino esensial sumbernya hanya dari protein hewani, bukan nabati," ujar Pimprim, dikutip Rabu (18/1).
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang mempengaruhi fisik dan otak anak akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan sebanyak 23% bayi lahir sudah stunting, sehingga intervensi harus dimulai sebelum bayi lahir dan bahkan sejak perempuan di usia remaja.
Baca juga: Berikan Anak Pendidikan Antikekerasan sejak Usia Balita
Piprim mencatat, sayangnya, saat ini, masih didapati anak-anak yang justru menyantap kudapan tidak sehat termasuk cepat saji, ultraproses yang tinggi gula, dan karbohidrat namun minus protein hewani.
"Dari sisi kandungan makronutrisinya, (makanan-makanan) dia tidak memenuhi syarat untuk kesehatan dalam hal ini untuk mencegah stunting. Snack-snack itu tidak ada protein hewaninya jadi susah untuk bisa mencegah stunting," kata dia.
Bukan hanya itu, sambung dia, makanan yang anak-anak santap pun dari standar keamanan pun ternyata banyak yang tidak terpenuhi. Jenis-jenis makanan mengandung nitrogen cair salah satunya.
Terkait pentingnya asupan protein hewani pada anak, Piprim mengatakan, tema yang diangkat dalam peringatan Hari Gizi Nasional, beberapa hari mendatang, yakni Isi Piringku Kaya akan Protein Hewani. Dia kembali menegaskan, protein hewani merupakan salah satu sumber makanan yang bisa mencegah anak terkena stunting.
"Selain makanan itu sehat, komposisinya bisa mencegah stunting, mencegah obesitas dan aman bagi tubuh anak. Tidak kemudian membuat lambungnya bocor, perforasi, perlu operasi dan sebagainya," pungkas Piprim. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Praktik Gizi Seimbang Mampu Turunkan Prevalensi Stunting
Dear Orangtua, Kenali Gejala dan Dampak dari Gangguan Anak Alergi Susu Sapi
Kalsium dan DHA Pengaruhi Sel Imun Ibu Hamil
Hobi Lari, Ini Panduan Asupan Nutrisi untuk Dukung Daya Tahan Tubuh
Rangkaian Makanan untuk Mencegah Peradangan Otak
Bekali Anak dengan Camilan Sehat dan Bernutrisi
Angka Stunting di Kota Padang Tembus 1.598 Kasus
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Penculik Bocah 4 Tahun di Johar Baru Ternyata Ibu Kandungnya Sendiri, Polisi: Dia Kangen Anak
Balita 4 Tahun di Johar Baru Jakpus Diduga Diculik Sepasang Kekasih
Capaian Imunisasi Lengkap Nasional Masih di Bawah 50%
Ada Luka Memar di Tubuh Balita yang Tewas Diduga Dianiaya Orangtua
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap