visitaaponce.com

Campak Tingkatkan Risiko Infeksi karena Turunkan Antibodi

Campak Tingkatkan Risiko Infeksi karena Turunkan Antibodi
Ilustrasi(Medcom)

KETUA Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Anggraini Alam mengatakan anak yang terkena campak sangat berisiko mengalami peningkatan kejadian infeksi karena turunnya kekebalan tubuh atau antibodi.

"Tentunya pada anak-anak yang tidak divaksin terjadilah lupa akan daya tahan tubuh, itu berlangsung cukup lama sehingga kekebalan atau memori kita terhadap berbagai penyakit itu bisa lupa apabila terinfeksi campak," ucapnya, dikutip Selasa (31/1).

Ia juga mengingatkan orangtua bahwa penyakit campak tidak boleh disepelekan karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berujung kematian.

Baca juga: Dinkes DKI: Permukiman Padat Penduduk Salah Satu Pemicu Campak

"Komplikasi campak itu ke mana-mana, dimulai dari mata, bisa ke jantung. Paling sering pneumonia, kemudian mulutnya luka belum lagi dia ada diarenya, kalau dia gizi buruk karena diare ini urusannya kematian," kata Anggraini.

Ia mengatakan kematian tertinggi pada infeksi campak apabila sudah sampai ke paru atau pneumonia. Angka kematian campak karena penyakit ini bisa dikatakan lebih dari 50% mendekati 90%.

Selain itu, campak, yang dibarengi dengan gizi buruk, juga cukup memprihatinkan. 

UKK penyakit infeksi dan tropik pada 2017 akhir dikejutkan dengan angka kematian di Timika dan Baduy akibat campak dan gizi buruk.

"Sudah ada peringatan dari WHO, Asia Tenggara membutuhkan kecepatan tinggi supaya kita tekan campaknya karena banyak yang tertinggal," ucapnya.

Saat ini, IDAI mengeluarkan rekomendasi tatalaksana campak, termasuk pada kelompok anak yang berisiko campak berat karena tidak pernah mendapatkan imunisasi dan malnutrisi.

Selain itu, perlu juga diwaspadai anak yang memiliki komorbid dan daya tahan tubuh yang rendah karena HIV, leukemia, dan diabetes melitus.

Tatalaksana yang bisa dilakukan jika ada kotoran mata sampai berwarna hijau bisa diberikan salep antibiotik, kompres air hangat saat demam, dan cukupi cairan agar tidak dehidrasi.

"Maka itu, IDAI mengeluarkan rekomendasi tatalaksana campak karena tidak ada antivirusnya," ucapnya.

Campak adalah penyakit yang potensial menyebabkan wabah karena merupakan penyakit yang sangat menular, terutama melalui udara. Maka itu, vaksin campak sangat diperlukan untuk menekan angka kematian akibat campak. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat