Campak Tingkatkan Risiko Infeksi karena Turunkan Antibodi
![Campak Tingkatkan Risiko Infeksi karena Turunkan Antibodi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/6c7d1b5611924d4ffaff3dc7a5246ca7.jpg)
KETUA Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Anggraini Alam mengatakan anak yang terkena campak sangat berisiko mengalami peningkatan kejadian infeksi karena turunnya kekebalan tubuh atau antibodi.
"Tentunya pada anak-anak yang tidak divaksin terjadilah lupa akan daya tahan tubuh, itu berlangsung cukup lama sehingga kekebalan atau memori kita terhadap berbagai penyakit itu bisa lupa apabila terinfeksi campak," ucapnya, dikutip Selasa (31/1).
Ia juga mengingatkan orangtua bahwa penyakit campak tidak boleh disepelekan karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berujung kematian.
Baca juga: Dinkes DKI: Permukiman Padat Penduduk Salah Satu Pemicu Campak
"Komplikasi campak itu ke mana-mana, dimulai dari mata, bisa ke jantung. Paling sering pneumonia, kemudian mulutnya luka belum lagi dia ada diarenya, kalau dia gizi buruk karena diare ini urusannya kematian," kata Anggraini.
Ia mengatakan kematian tertinggi pada infeksi campak apabila sudah sampai ke paru atau pneumonia. Angka kematian campak karena penyakit ini bisa dikatakan lebih dari 50% mendekati 90%.
Selain itu, campak, yang dibarengi dengan gizi buruk, juga cukup memprihatinkan.
UKK penyakit infeksi dan tropik pada 2017 akhir dikejutkan dengan angka kematian di Timika dan Baduy akibat campak dan gizi buruk.
"Sudah ada peringatan dari WHO, Asia Tenggara membutuhkan kecepatan tinggi supaya kita tekan campaknya karena banyak yang tertinggal," ucapnya.
Saat ini, IDAI mengeluarkan rekomendasi tatalaksana campak, termasuk pada kelompok anak yang berisiko campak berat karena tidak pernah mendapatkan imunisasi dan malnutrisi.
Selain itu, perlu juga diwaspadai anak yang memiliki komorbid dan daya tahan tubuh yang rendah karena HIV, leukemia, dan diabetes melitus.
Tatalaksana yang bisa dilakukan jika ada kotoran mata sampai berwarna hijau bisa diberikan salep antibiotik, kompres air hangat saat demam, dan cukupi cairan agar tidak dehidrasi.
"Maka itu, IDAI mengeluarkan rekomendasi tatalaksana campak karena tidak ada antivirusnya," ucapnya.
Campak adalah penyakit yang potensial menyebabkan wabah karena merupakan penyakit yang sangat menular, terutama melalui udara. Maka itu, vaksin campak sangat diperlukan untuk menekan angka kematian akibat campak. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Tak Banyak Diketahui, Kenali Penyakit Langka 7+ Syndrome
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Ini Perbedaan Penyakit Campak dan Alergi, Kamu Sudah Tahu?
Wabah Campak Tewaskan 42 Orang di Nigeria
154 Juta Jiwa Terselamatkan Berkat Imunisasi Global dalam 50 Tahun Terakhir, Mayoritasnya Anak-Anak
5 Perbedaan Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak
MSD Ajak Orangtua Imunisasi Anak untuk Cegah Campak, Gondongan, dan Rubela
Imunisasi Anak, Tanda Sayang Orang Tua yang Peduli
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap