visitaaponce.com

Campak Lebih Menular Ketimbang Covid-19

Campak Lebih Menular Ketimbang Covid-19
Ilustrasi(Medcom)

PAKAR kesehatan Prof Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan penyakit campak lebih menular ketimbang covid-19 dengan daya tular pada 12 hingga 13 orang di sekitar pasien.

"SARS-CoV-2 penyebab covid-19 saja menularkan paling banyak dua sampai tiga dari setiap penderita. Jadi, bayangkan campak ini enam hingga tujuh kali lebih menular dibandingkan covid-19, sangat mudah menular, sangat mudah menimbulkan kejadian luar biasa," kata Prof Hinky, dikutip Rabu (8/2).

Menurut Prof Hinky, yang mengambil spesialisasi ilmu kesehatan anak subspesialis kesehatan anak infeksi dan penyakit tropis dan berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah, virus campak, khususnya pada anak, bertahan selama empat hari sebelum memunculkan gejala dan empat hari setelah gejala.

Baca juga: Pasien Campak Sebaiknya Diisolasi

Virus penyebab campak, yang biasanya dari famili Paramyxovirus, ditularkan melalui batuk, bersin, ludah, air mata atau kontak langsung orang yang terinfeksi. Virus dapat melayang di udara, khususnya di ruangan dengan sirkulasi udara tertutup sampai dua jam.

"Tentunya kalau sirkulasinya terbuka semisal di lapangan, ruangan dengan jendela dan pintu terbuka, melayang-layang tetapi tidak sampai dua jam dan mungkin kepadatan virusnya lebih rendah," kata Prof Hinky, yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.

Daya tular virus pada kawasan terbuka atau ruang dengan sirkulasi udara terbuka masih dapat terjadi, tetapi dikatakan lebih ringan sehingga tidak sampai menularkan ke 12 atau 13 orang.

"Tetapi tetap menularkan. Jadi, ruangan kita harus memiliki ventilasi yang baik, udara bersih masuk harus leluasa dan udara yang mengandung virus dialirkan keluar," ungkap Prof Hinky.

Lama penularan atau fase infeksius biasanya selama sepekan, tetapi sebelum tampak gejala sebenarnya sudah menularkan. Pasien umumnya sembuh setelah satu minggu sejak demam, kemudian bercak-bercak merah yang muncul berubah warna menjadi cokelat atau gelap dan agak bersisik dan mengelupas. Ini tanda pasien sudah sembuh dan tidak menular lagi.

"Setelah demam mulai turun, kalau komplikasi tidak terjadi atau dapat ditangani begitu bercak merah jadi cokelat itu tanda sudah fase tidak menularkan. Biasanya nafsu makan kembali pulih, anak aktif kembali. Jadi, kira-kira seminggu sakitnya," kata Prof Hinky.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan sebanyak lebih dari 3.200 kasus campak di 223 kabupaten/kota pada 2022 atau melonjak dibandingkan sebelumnya yakni pada kisaran 100 - 200 kasus per tahun. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat