visitaaponce.com

Untuk Jadi Perguruan Tinggi Kelas Dunia, Ini Kata Rektor IPB University

Untuk Jadi Perguruan Tinggi Kelas Dunia, Ini Kata Rektor IPB University
Rektor IPB University Prof Arif Satria.(MI/ADAM)

PREDIKAT World Class University atau WCU menjadi penanda kualitas sebuah perguruan tinggi. Rektor IPB University Prof Arif Satria membagikan pengalaman membawa kampusnya menjadi universitas berkelas dunia.

Dia menjelaskan, bagi Perguruan Tinggi Negeri yang sudah berstatus Badan Hukum (PTN BH), WCU sudah menjadi sebuah keharusan guna memiliki reputasi internasional sekaligus harga diri bangsa di mata dunia.

"Saat ini, hampir seluruh negara memberikan kontribusi untuk dunia, baik melalui kontribusi sumber daya manusia global. Perguruan tinggi di Indonesia sudah saatnya harus berkomitmen untuk membantu memberikan kontribusi untuk dunia, lewat inovasi, pengembangan SDM, joint-research, dan lain-lain," ujar Prof Arif dalam keterangannya, Kamis (16/2).

Menurutnya, begitu perguruan tinggi hadir di dunia, itu mengangkat harkat dan martabat negara kita di mata negara lain. "Itulah filosofi World Class University menjadi sangat penting," lanjutnya.

Dalam acara Top Executive University Gathering di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Prof Arif memaparkan strategi IPB Universtity di berbagai bidang, mulai dari peningkatan konsorsium riset, hingga beragam program dan kerja sama yang berlaku internasional.

Langkah ini bisa menjadi cara yang bisa diadopsi oleh PTN BH lainnya dalam mewujudkan status perguruan tinggi berkelas dunia. Dia juga menyontohkan, IPB University saat ini memiliki program Local Global Interconnetivity, IPB Innovation Valley, dan Science Techno Park (STP).

Khusus IPB Innovation Valley, lanjut Arif, kini sudah menjadi pusat pengembangan inovasi agromaritim modern, dan sebagai tempat belajar para petani-petani dunia. "Petani dari negara berkembang, mereka bisa belajar ke IPB. Kita punya porgram membangun pusat pembelajaran, pusat inovasi agromaritim modern yang berkelas dunia," tutur Arif.

Peran STP tak kalah penting. Keberadaan STP membantu hilirisasi inovasi di IPB University. Adapun output yang dihasilkan antara lain ekspor tempe hingga 17 ton per bulan ke Korea Selatan, ekspor pepaya kalina ke 11 negara, dan nanas inovasi IPB University ke tiga negara.


Baca juga: Optimalkan Masa Emas Anak dengan Gizi, Sanitasi, dan Stimulasi Perkembangan


"Kita mencoba untuk mengisi pasar dunia, mengisi kesempatan yang ada di dunia internasional," terangnya.

Prof Arif yang telah terpilih kembali menjadi Rektor IPB University periode 2023-2028 ini menambahkan, pihaknya juga memberikan beasiswa S1 dan S2 ke mahasiswa negara berkembang untuk mengejar status WCU tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam menyampaikan bahwa peringkat hanyalah sebagai salah satu tolok ukur universitas berkelas dunia dan bukan sebagai tujuan.

Penting bagi perguruan tinggi untuk memberikan perubahan yang kehadirannya dapat dirasakan di tengah masyarakat dan diapresiasi oleh dunia.

"Kita berbagi agar para rektor terinspirasi untuk mengembangkan institusinya lebih cepat dan lebih besar, mempersiapkan para eksekutif agar bisa memerankan diri dengan optimal untuk memajukan perguruan tingginya. Saya rasa kata kunci ini mohon kita sadari, bagaimana memilih strategi yang tepat agar visi perguruan tinggi secara akademik bisa diwujudkan. Di sini, rektor bisa menjadi tokoh inspirasi, motivator, dan menjadi penggerak dari institusinya untuk bergerak dalam pengembangan akademik," tutur Nizam.

Kegiatan Top Executive University Gathering turut menghadirkan para narasumber, antara lain  Rektor Institut Teknologi Bandung periode 2010-2014 Prof Akhmaloka, Rektor Universitas Gadjah Mada Prof Ova Emilia, Rektor Universitas Gadjah Mada periode 2017-2022 Prof Panut Mulyono, Rektor Universitas Indonesia periode 2014-2019 Prof Muhammad Anis, dan Rektor Institut Teknologi Bandung Prof Reini Wirahadikusumah. (OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat