visitaaponce.com

Meraih Mimpi di Sampoerna University Bukan Soal Sulit, Asal Ada Kemauan

Meraih Mimpi di Sampoerna University Bukan Soal Sulit, Asal Ada Kemauan
Ilustrasi(dok.medcom)

KEBIJAKAN Sampoerna University menawarkan peluang untuk go global karena punya kurikulum berstandar Amerika Serikat, menjadi jembatan bagi mahasiswa yang ingin berprestasi di kancah internasional.

Kesempatan itu tak ingin disia-siakan oleh mahasiswi lulusan Sampoerna University dari jurusan Akutansi. Mira Aprillia, 25, merupakan mahasiswi general akuntansi yang punya segudang mimpi.

Mira tahu masa mudanya akan menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Apalagi untuk memasuki dunia profesional. Cita-citanya tak muluk-muluk, Mira ingin bekerja di perusahaan asing.

Baca juga : Hino Customer Satisfaction Contest 2023 Masuki Gelaran Ke-27

Pucuk dicinta ulam pun tiba, Mira yang sedari SMA lulusan Sampoerna itu berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi yang menawarkan pendidikan di Amerika Serikat.

“Karena dulu aku SMA lulusan Sampoerna juga. pas waktu lulus, aku ingin kuliah di kampus yang berbasis bahasa Inggris dalam belajar-mengajarnya dan kurikulum yang mix Indonesia dan Amerika,” tutur Mira kepada Media Indonesia, Sabtu (25/2/2023).

Apalagi, kata Mira, Sampoerna University telah bermitra dengan kampus ternama di Amerika Serikat, seperti Babson College, Berkeley College, hingga American University.

Baca juga : ASEAN DSE 2023 Berdayakan Perusahaan Sosial Kalangan Generasi Muda

“Aku nyari kampus yang punya international exposure karena ingin bisa bisa bersaing secara global,” paparnya.

Dimulai sejak ospek kuliah, Mira menemukan perbedaan antara Sampoerna University dan kampus lain. Alih-alih senioritas, Mira merasa orientasi studi atau pengenalan kampus di Sampoerna University lebih mengedepankan sharing dan leader training.

Hal itu yang membuat Mira nyaman untuk belajar di Sampoerna University. Memasuki kegiatan belajar, Mira juga merasa dosen di Sampoerna University mendorong mahasiswanya untuk lebih aktif dan mencari tahu sendiri perihal pengembangan dari apa yang telah diajarkan.

Baca juga : Lagi, Mahasiswa Binus ASO School of Engineering Ikuti Shell Eco-marathon

“Jadi dosen di Sampoerna University yang ngajarin A sampai Z, dosennya sharing terus praktiknya itu banyak mahasiwa sendiri yang diminta aktif untuk mencari tahu. Jadi kita berkembang,” ungkap Mira.

“Kita di kelas juga ada business class, study class, yang itu real class. Misalnya case business dari McD, atau KFC, kami diminta menganalisa melalui teori yang sudah diajarkan. Proses analisa dan kreatifitasnya itu benar-benar dikasih ke mahasiswa, bukan dosen yang ngedoktrin. Itu yang aku suka,” tambah Mira.

Pengembangan diri Mira semakin terbentuk dengan mengikuti dua unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang tersedia di Sampoerna University, yakni paduan suara (choir) dan pecinta alam (PA).

Baca juga : Comminfest FISIP UAJY 2023 Suarakan Pentingnya Literasi Digital Bagi Milenial

Semasa kuliah, Mira bersama rekan-rekannya berkesempatan untuk tampil dalam konser. Hal itu lantaran kampus Sampoerna turut mendukung dan memfasilitasi mahasiswanya. Kualitas pelatih choir juga dinilai Mira punya skill yang mumpuni.

Mira pun merasa terus berkembang setelah mengikuti ekstrakulikuler pecinta alam di Sampoerna University.

 “pecinta alam dari kampus sendiri ngesupport banget dan protect banget ya, karena itu kan bahaya juga ya, kayak kita ngelakuin kegiatan di alam, tapi dari sisi keamanan dan fasilitas yang dikasih juga oke,” tuturnya.

Baca juga : Sekolah Dokter Spesialis

Selain ekskul, Mira juga turut aktif di organisasi, hingga sempat menjadi ketua himpunan mahasiswa (HIMA) di fakultas Akuntansi angkatan 2015.

Program kerja yang dikaryakan pun beragam. Salah satu yang paling berkesan bagi Mira ialah mengadakan Sampoerna University Festival.

Berkolaborasi bersama fakultas lainnya, mulai dari fakultas Business, Engineering, hingga Education bikin pameran. “Kalau anak accounting itu lomba Accounting Race yang pesertanya anak-anak SMA di Jabodetabek,” paparnya.

Baca juga : Meriahkan HUT Ke-35, Universitas BSI Gelar Sobi Fest 2023

Fakultas lain tak kalah kreatif. Mira membeberkan fakultas desain menunjukkan karya dengan membuat pameran. Puncaknya, festival tersebut turut mengundang musisi sekaliber Endah N Rhesa hingga Teddy Adhitya.

“Jadi kayak selain belajar doang, di Sampoerna University kita dapat pengalaman manage project sebuah event,” ungkapnya.

Selama kuliah, Mira sempat merasakan ketatnya persaingan global saat mengikuti business case competition HSBC. Saat itu, ia dan tiga orang kawannya melawan negara-negara tetangga untuk memecahkan business case yang diberikan penyelenggara.

Baca juga : Prasetiya Mulya Gelar Ajang 'Sales Case Competition' untuk Mahasiswanya

Mira dkk. hanya diberi waktu dua jam untuk menyelesaikan business case dan menyampaikan solusinya ke juri.

Sebelum lulus, Mira juga berkesempatan untuk magang di multinational company yang hingga saat ini menjadi tempatnya bekerja.

Mira merasa cita-citanya bisa tercapai lantaran semasa kuliah terbiasa dengan percakapan bahasa inggris dan juga kultur sudah tercampur dengan luar negeri.

Baca juga : Universitas Prasetiya Mulya Asah Kreativitas Mahasiswa Kembangkan MICE

“Aku kerja di multinational company, di Siemens Indonesia. Itu kan bos-bosnya gak cuma dari Indonesia, tapi dari India, Vietnam, bahkan ada dari Jerman,” terangnya.

“Jadi ketika kuliah bahasa inggrisnya sudah oke, dan juga culturenya sudah mix antara dosen dengan mahasiswa, jadi adaptasi untuk ke multinational company menurutku gak susah karena di kuliah sudah terbiasa,” ucapnya.

Belum lagi international exposure Sampoerna University yang sudah terjamin membuat mira tak ragu untuk bekerja di multinational company.

Baca juga : Sampoerna University Bangun Perpustakaan Digital Sekolah di Jakarta dan Cirebon

Kampus juga, kata Mira, menyediakan bantuan agar mahasiswanya bisa magang atau intern di perusahaan internasional. Pasalnya, Sampoerna University bekerjasama dengan beberapa perusahaan internasional. Salah satunya dengan menyediakan saluran (link) pekerjaan bagi calon mahasiswa magang.

Rencananya, Mira ingin melampaui mimpi itu sendiri, yakni bekerja sembari kuliah di luar negeri.  Mimpi itu tentu tak muluk-muluk. Sebab, jembatan yang sudah ia bangun sudah kokoh.

Kini, tinggal tekad dan kemauan Mira agar bisa meraih mimpi untuk berprestasi di luar negeri. Karena bagi Mira, hidup itu sederhana, berani bermimpi lalu mewujudkannya.

Baca juga : Mahasiswi Universitas BSI Raih Medali Emas Kejuaraan Yudo 2022

Mira pun memberi saran kepada mahasiswa baru Sampoerna University agar tak menyia-nyiakan ilmu dan waktu ketika kuliah.

“Gak ada ilmu yang sia-sia. Jadi ketika kita kuliah, ada mix kurikulum antara Indonesia dan AS sangat membantu dan berguna. Jadi jangan menutup diri untuk cuma belajar dalam satu bidang doang tapi open aja untuk semua ilmu yang ada di kampus,” bebernya.

“Karena itu akan membantu kamu jadi apa nantinya ketika kamu lulus,” tandas Mira.

Baca juga : Pegadaian-ISEI Gelar Kompetisi Kewirausahaan Bagi Para Mahasiswa

SDM Berkualitas

Pengamat Pendidikan, Andreas Tambah mengemukakan kurikulum pendidikan di Indonesia perlu berbenah. Salah satunya dengan cara mengadopsi ke negara-negara industri seperti Amerika Serikat.

Kemudian, kebijakan politik pemerintah harus mengupayakan adanya pendidikan yang berkualitas.
Terakhir, lanjut Andreas, perlu adanya peran serta masyarakat untuk terus mengedukasi betapa pentingnya pendidikan di masa depan.
"Karena kita akan bersaing dengan berbagai negara, kita akan bersaing bukan hanya dengan manusia tetapi dengan mesin. Untuk bisa mengatasi seperti itu maka generasi kita harus menguasai skill di bidang tersebut," ungkap Andreas.

Baca juga : Broadcasting Award 2022 Ruang Unjuk Kreativitas Mahasiswa Universitas BSI

Maka, Sampoerna University hadir sebagai Institusi yang mengadopsi kurikulum dan mengambil elemen terbaik dari dua negara, yaitu Indonesia dan Amerika Serikat.

Rektor Sampoerna University, Dr Wahdi Yudhi, menuturkan standar nasional dan internasional itu telah ditanamkan di kampusnya agar bisa memberikan kontribusi substantif kepada masyarakat Indonesia melalui pendidikan.

"Bila kualitas pendidikan di Indonesia sudah meningkat, maka bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang lebih memiliki daya saing,” papar Wahdi, Jumat (24/2/2023).

Baca juga : Peringati HUT Ke-35, BSI Digination 2023 Diluncurkan

Wahdi menyebut jika sumber daya manusia meningkat, maka itu bisa membuat Indonesia bersaing dan menjadi negara maju. Tekad kuat untuk membentuk SDM yang berprestasi perlu menjadi fokus utama Sampoerna University.

Kreativitas hingga kemampuan berkomunikasi, kata Wahdi, jadi modal SDM unggul agar bisa bersaing secara global. Kemampuan berkolaborasi hingga punya pemikiran kritis juga perlu diasah.

“Untuk membentuk SDM yang berkualitas harus memiliki produktivitas, bekerja keras, menguasai teknologi dan juga ilmu pengetahuan. Hal itu agar SDM mengikuti serta memahami perkembangan zaman,” kata Wahdi.

Baca juga : Projek Kolaborasi Mahasiswa Sampoerna University Raih Juara di Kancah Internasional

Maka dari itu, melalui Sampoerna University, Wahdi berkomitmen untuk mendorong akselerasi pengembangan pemimpin masa depan Indonesia yang siap berkompetisi di kancah global.

Adapun Sampoerna University merupakan lembaga pendidikan swasta yang mencetak banyak alumni berprestasi di kancah internasional. (OL-13)

Baca juga : Milo E-Activ Academy Tingkatkan Kemampuan Pemain E-Sport Indonesia

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat