visitaaponce.com

Tiga Peneliti UGM Raih Anugerah di Ajang Regional ASEAN

Tiga Peneliti UGM Raih Anugerah di Ajang Regional ASEAN
Prof. Drs. Sri Juari Santosa, M.Eng., Ph.D. meraih gelar Best Innovation Award.(Foto/Dok.UGM)

TIGA peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih anugerah dalam ajang Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2022.

Ajang ini merupakan kompetisi inovasi yang mengangkat isu teknologi, sains, dan sosial berdasarkan SDGs (Sustainable Development Goals) yang melibatkan 23 universitas dari 6 negara di ASEAN.

Ketiga peneliti tersebut adalah Prof. Drs. Sri Juari Santosa, M.Eng., Ph.D. dari Fakultas MIPA, Prof. Ir. T. Faisal Fathani, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng. asal Fakultas Teknik, dan Rimawan Pradiptyo, S.E., M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Baca juga : Berkinerja Baik 2023, JCB Beri Apresiasi dan Penghargaan kepada 22 Mitra Bisnis

Para peneliti tersebut telah mengikuti seleksi yang sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2022 lalu.

Prof. Juari mempersembahkan inovasi berjudul 'Providing Safe Water Sources for Drinking and Domestic Uses through the Development and Implementation of an Adaptable and Reusable Hybrid Material-Based Removal Method'.

Penelitian ini mengangkat isu kebutuhan air bersih di Indonesia, khususnya di daerah Kalimantan Barat.

Baca juga : PLTU Suralaya dan Lima Pembangkit PLN Grup Raih Tujuh Penghargaan Tingkat ASEAN

Dia berhasil mengembangkan bahan hibrida magnetit dan hidrotalsit (Mag-HT) sebagai adsorben untuk penghilangan DOCs (Dissolve Organic Coumpounds) yang efektif dalam air baku pengolahan air minum.

"Senyawa ini dikatakan lebih efektif menjernihkan air dibanding tawas yang selama ini digunakan untuk menjernihkan air melalui pengendapan," ucapnya seperti dikutip laman UGM, Rabu (1/3).

Inovasi Prof. Juari berhasil meraih gelar Best Innovation Award bersama Prof. Phung Thi Kim Le asal Vietnam dan diberikan pada Award Ceremony tanggal 10 Januari 2023 lalu di Tokyo.

Baca juga : Unggul dalam Layanan Purna Jual, Brother Raih Service Quality Award 2023

Prof. Faisal Fathani, juga mempersembahkan inovasi menarik dan sama-sama memberi kemanfaatan. Inovasi yang mendapat penghargaan Outstanding Innovation Award tersebut mengambil isu kebencanaan di Indonesia dengan judul 'Development of a community based low cost and most adaptive multi hazard early warning system'.

"Tak banyak menjadi sorotan, sistem peringatan dini (Early Warning System) di Indonesia masih membutuhkan peningkatan. Padahal, Indonesia termasuk negara yang rawan akan bencana seperti tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain-lain," terangnya.

Dalam risetnya, Prof. Faisal mengembangkan sistem EWS berbasis masyarakat yang menggabungkan antara dua hal, yaitu teknis dan sosial.

Baca juga : Dorong Pengelolaan Risiko Baik, PT PII Raih ASEAN Risk Awards 2023

Sistem ini dibuat sesederhana mungkin agar dapat bekerja efektif dan cepat melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Inovasi tersebut juga telah diterapkan dalam riset GAMA-InaTEK yang fokus pada isu penanggulangan bencana.

Tak hanya tentang teknologi dan sains, anugerah Hitachi Innovation Award bergelar Encouragement Award juga diterima oleh Rimawan dengan inovasi terkait isu sosial. Berlatar belakang dampak pandemi Covid-19 di masyarakat, berdirilah organisasi SONJO atau Sambatan Jogja.

Organisasi ini bertujuan untuk meminimalisir dampak pandemi di masyarakat, khususnya di bidang ekonomi dan kesehatan.

Organisasi non-profit ini telah memberikan banyak kontribusi, seperti pengembangan tempat isolasi, vaksin massal, dan pengembangan UKM.

“SONJO memang terbatas di Yogya awalnya meski kemudian berkembang dan kami bersinergi dengan 6 perusahaan/komunitas/ masyarakat di daerah lain di Indonesia. Terlepas dari kontribusi kami yang terbatas itu, kami ingin menunjukkan praktik baik yg berhasil kita lakukan bersama selama pandemi ini,” tutup Rimawan. (Van/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat