visitaaponce.com

Redam Dampak Perubahan Iklim, Ini Rekomendasi 3 Pakar Pertanian IPB University

Redam Dampak Perubahan Iklim, Ini Rekomendasi 3 Pakar Pertanian IPB University
PANEN PADI SAAT BANJIR(Antara/Yusuf Nugroho)

DAMPAK perubahan iklim terasa di semua aspek dan sektor kehidupan. Tidak terkecuali sektor pertanian yang sangat bergantung pada iklim. Gagal panen bukan hal yang jarang terjadi akibat cuaca ekstrem. Upaya antisipatif melalui rencana aksi dan kebijakan yang tepat diperlukan.

Dimas Ardi Prasetya,  Dosen Teknik dan Manajemen Lingkungan Sekolah Vokasi IPB University menjelaskan penanggulangan pemanasan global terhadap pertanaman meliputi tiga hal, di antaranya upaya antisipasi, mitigasi dan adaptasi.

“Rencana aksi antisipasi perubahan iklim di sektor pertanian dapat difokuskan pada penyesuaian sistem produksi pangan, perluasan area pertanian pangan dan budidaya perikanan, perbaikan dan pengembangan infrastruktur pertanian yang climate proof hingga pengembangan teknologi adaptif dan inovatif,” urainya dilansir dari laman IPB University.

Menurutnya, sistem pertanian adaptif dapat dibangun mulai dari pemetaan komoditas sesuai iklim agar menjamin peluang produktivitas tinggi. Dilanjut dengan pengembangan varietas tanaman unggul yang toleran terhadap stress lingkungan.

“Upaya ini perlu didukung juga dengan aplikasi informasi iklim sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan. Serta mengembangkan teknologi pengolahan tanah dan tanaman untuk meningkatkan daya adaptasi lingkungan,” imbuhnya.

Ia menambahkan petani juga perlu mendapat sistem perlindungan usaha tani dari kegagalan akibat perubahan iklim. Peran stakeholder juga sangat penting dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Nurul Jannah, Dosen Teknik dan Manajemen Lingkungan SV IPB University menekankan, stakeholder yang dimaksud adalah ilmuwan, masyarakat petani, pemerintah dan masyarakat.  

Adapun strategi yang perlu dilakukan stakeholder meliputi upaya mitigasi, yaitu upaya pencegahan serta upaya adaptasi atau penyesuaian. "Upaya tersebut perlu dilakukan aktif oleh setiap pemangku kepentingan dalam menghadapi kenyataan perubahan iklim,” katanya.

 

Agroklimatologi

Beta Ratnawati, Dosen Teknik dan Manajemen Lingkungan SV IPB University ikut menambahkan bahwa upaya adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim secara sederhana yang telah lama dilakukan adalah penerapan kalender tanam, pola penanaman dan irigasi.

“Namun tetap perlu ada strategi jangka panjang berupa perencanaan pembangunan pertanian terpadu, sistematis dan komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait pertanian, khususnya agroklimatologi,” jelasnya.

Selanjutnya, tambahnya, perlu ada diversifikasi produksi pangan melalui pengembangan usaha tani komoditas unggulan sebagai inti bisnis tani. Pengembangan komoditas unggulan lokal ini dilakukan berbasis kondisi agroekosistem. Caranya dilakukan dengan penguatan teknik budidaya sesuai kearifan lokal.

Demikian antisipasi yang perlu dilakukan untum meredam dampak perubahan iklim di sektor pertanian. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat