Menteri LH Republik Kongo Ungkapkan Kekagumannya Soal Pengelolaan Mangrove di Indonesia
![Menteri LH Republik Kongo Ungkapkan Kekagumannya Soal Pengelolaan Mangrove di Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/d3a34947cc0ee6bf70d02b7c4b6f0f56.jpg)
MENTERI Lingkungan Hidup, Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo Arlette Soudan-Nonault mengungkapkan kekaguman terhadap aksi-aksi iklim yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Dalam kunjungannya itu, Arlette diajak berkeliling di Pusat Persemaian Modern Rumpin, Bogor, penanganan sampah TOSS di Klungkung dan Persemaian Mangrove di Bali.
“Selama tujuh tahun menjadi Menteri dan keliling dunia, tidak ada pekerjaan sebaik seperti di Tahura Ngurah Rai dan di Rumpin,” ungkap Arlette dalam keterangan resmi, Rabu (29/3).
Arlette mengaku telah berinteraksi aktif dengan berbagai negara dan terutama lembaga-lembaga PBB multi-lateral, dalam kapasitasnya sebagai koordinator untuk 15 negara Afrika di Congo Basin atau lembah Kongo, meliputi negara yang memiliki lahan gambut terluas kedua di dunia.
Baca juga: FIFGroup Resmikan Pemasangan Solar Panel di Cabang Medan
Bersama Pemerintah Republik Kongo dan Pemerintah Republik Demokratik Kongo, Indonesia menjadi rumah Pusat Gambut Tropis Internasional atau International Tropical Peatland Centre (ITPC). Terdapat lebih dari 1.500 pakar dari peneliti, ilmuwan, pembuat kebijakan, dll yang terdaftar di direktori ITPC ini.
Melalui ITPC Indonesia telah berbagi pengalaman, pelajaran dan praktik dalam mengelola lahan gambut tropis untuk pembangunan dengan tetap menjaga kelestarian. Indonesia juga memimpin south-south cooperation (kerjasama selatan-selatan) menangani gambut Congo Basin.
Baca juga: Begini Cara Petani Vietnam Berkontribusi untuk Mengurangi Emisi
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan, berbagai capaian penurunan emisi gas rumah kaca merupakan bukti dari kerja-kerja nyata yang dilakukan Indonesia selama ini.
“Indonesia terus bekerja nyata mengatasi perubahan iklim dunia. Pusat persemaian seperti Rumpin juga dibuat di berbagai Provinsi lainnya, dan menjadi salah satu bentuk komitmen dan aksi konkret Indonesia dalam menangani perubahan iklim,” ujar Siti. (Z-3)
Terkini Lainnya
237 Ribu Mangrove Ditanam Serentak di Kalimantan Selatan
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
Penanaman Mangrove Beri Manfaat Ekologis Sekaligus Ekonomi
Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Weda Bay Project Tanam 1 Juta Mangrove
Warga Pesisir Muara Gembong Tanam 2.500 Mangrove Hadapi Perubahan Iklim dan Abrasi
Tanam 1.000 Mangrove di Marunda untuk Jaga Lingkungan
Judith Suminwa Tuluka Dilantik Sebagai Perdana Menteri Perempuan Pertama Republik Demokratik Kongo
Kudeta, Konflik, dan Krisis jadi Isu Utama KTT Afrika
2 Prajurit Afrika Selatan Tewas dalam Serangan di Kongo
Dewan Keamanan PBB Ungkapkan Keprihatinan atas Eskalasi Kekerasan di Kongo
Pantai Gading Lolos ke Final Piala Afrika, Hadapi Nigeria 12 Februari
Helikopter Pasukan Perdamaian PBB Diserang di Kongo
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap