visitaaponce.com

Menciptakan Pendidikan Dasar yang Holistik dan Menyenangkan

Menciptakan Pendidikan Dasar yang Holistik dan Menyenangkan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudiristek) Nadiem Makarim.(Foto/Kemendikbudristek)

SELAMA ini terjadi miskonsepsi atau kesalahpahaman antara orangtua, guru pendidikan dasar yang yakinkan bahwa untuk menunjang pendidikan anak dari PAUD ke Sekolah Dasar (SD) maka anak harus sudah bisa baca, tulis, dan berhitung (ca­listung). Padahal peran anak di PAUD tidak lain hanya bermain sambil belajar yang menyenangkan tidak ada tekanan harus menguasai calistung.

Hal tersebut juga dialami Guru TK Darul Amin Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah, Neli Purwani, ia menceritakan tidak sedikit orangtua yang menuntut anak mereka bisa menguasai calistung di usia PAUD yang sedang gemar bermain.

“Untuk miskonsepsi yang terjadi di lembaga PAUD banyak orangtua peserta didik yang saat ini yang anak usia masuk ke jenjang pendidikan dasar dan diketahui oleh orangtuanya kalau anaknya belum bisa ca­listung maka orangtua tersebut merasa seperti ada kecemasan tersendiri,” kata Neli dalam Merdeka Belajar episode 24 di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Selasa (28/3).

Baca juga: Ubah Paradigma Calistung sebagai Kriteria Masuk SD

Alhasil, para orangtua meng­anggap hal itu sebuah keter­tinggalan sehingga banyak orangtua yang mengambil les untuk anaknya yang justru memberikan beban bagi sang anak. 

Di TK tempat Neli mengajar, miskonsepsi tersebut perlahan mulai dikikis. Yaitu dengan memberikan pemahaman dan informasi kepada orangtua yang anaknya siap melanjutkan ke jenjang sekolah dasar bahwa anak yang belum menguasai kemampuan calistung bukan sebuah keterlambatan dalam pembelajaran.

Upaya untuk memberi edukasi kepada orangtua dilakukan melalui berbagai cara. Mereka mengadakan temu konsultasi antara guru PAUD dan orangtua peserta didik yang anaknya akan memasuki pendidikan dasar di tahun tersebut.

“Kami juga menghadirkan guru SD kelas awal untuk datang ke lembaga PAUD dan bertemu dengan para orangtua didik dan guru tersebut akan menjelaskan bahwa tidak ada tuntutan calistung pada anak,” ungkapnya.

Baca juga: Kemendikbud Hapus Syarat Calistung untuk Masuk SD

Kemudian mengadakan study tour atau kegiatan kunjungan PAUD ke SD terdekat dengan tujuan anak-anak PAUD akan mengunjungi sekolah dasar dan melihat kakak-kakaknya di SD kegiatan pembelajaran di sana sehingga diharapkan nanti terwujudnya anak PAUD yang sudah siap memasuki ke jenjang pendidikan dasar.

Sementara itu di tingkat SD banyak guru juga yang terjadi miskonsepsi yang meyakini bahwa anak yang masuk SD harus sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung. Sehingga transisi dari PAUD ke SD ini harus benar-benar dibangun dan dipahami oleh semua pihak.

“Sebagian besar guru kita itu ada kesalahpahaman terkait kemampuan calistung. Sebagian besar guru SD menganggap kemampuan calistung ini adalah hal yang mutlak dimiliki anak ketika masuk SD,” kata Guru SD Inpres Purwodadi, Mamuju Tengah, Sulbar, Yasin Damang.

Yasin mengatakan telah melakukan berbagai cara untuk meluruskan kesalahpahaman ini. Ini berawal ketika meng­ikuti bimbingan teknis transisi PAUD ke SD di akhir tahun lalu di Makassar.

Dari sana ditemukan jawaban bahwa ternyata calistung bukan satu-satunya kemampuan anak ketika masuk ke SD. Tetapi ada kemampuan lain yang bisa dikembangkan atau dikuatkan yang dikenal dengan kemampuan pondasi.

Baca juga: Nadiem: Transisi Pendidikan PAUD ke SD Harus Menyenangkan

“Gerakan PAUD ke SD yang menyenangkan ini diharapkan tidak ada lagi miskonsepsi di antara kita. Sehingga kita harus bersinergi untuk memenuhi hak belajar murid-murid kita,” pesannya.

Neli sebagai guru PAUD dan Yasin sebagai guru SD tersebut berharap dengan diluncurkannya program Merdeka Belajar episode 24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan bisa menjadi angin segar bahwa demi menumbuhkan kegemaran anak untuk belajar sejak dini anak diberikan materi belajar sesuai porsinya.

Neli berpesan, adanya transisi PAUD ini menjadi suatu titik terang dan angin segar maka yakinkan pada diri kita bahwa harus sukseskan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. (Iam/S-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat