visitaaponce.com

Ini Penjelasan Kemdikbud Ristek, BNI dan Menko PMK Terkait Temuan 37.344 KIP di Rangkasbitung

Ini Penjelasan Kemdikbud Ristek, BNI dan Menko PMK Terkait Temuan 37.344 KIP di Rangkasbitung
Ilustrasi - Kartu Indonesia Pintar(Dok.MI/John Lewar)

PENEMUAN 37.344 Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang masih tersegel di lapak rongsokan di Rangkasbitung, Lebak, Banten, sempat viral. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Suharti mengatakan kasus ini sudah diklarifikasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selaku pihak bank penyalur Program Indonesia Pintar (PIP).

"Sudah dijelaskan oleh pihak BNI," ungkapnya kepada mediaindonesia.com, Sabtu (8/4).

Pemimpin BNI Wilayah 14, Faizal Arief Setiawan menyampaikan pihaknya telah melakukan investigasi bahwa Kartu Debit KIP tersebut merupakan kartu yang sudah tidak aktif dan hendak dimusnahkan. Bahkan berita acara pemunahannya sudah dibuat secara resmi. 

Baca juga: Pesantren Kilat Yuk Semangat Menebar Kebaikan Digelar Masjid Nursiah Daud Paloh

Dalam proses pemusnahan itu, diduga ada pihak yang memiliki itikad tidak baik. Atas tindakan itu, BNI bekerja sama dengan pihak aparat hukum untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut.

Faizal melanjutkan, atas pemusnahan kartu tersebut, tidak menghambat penyaluran dana PIP. Pemusnahan kartu pun telah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Baca juga: 

Pemusnahan Kartu Debit KIP bertujuan mencegah penyalahgunan. Sebelum pemusnahan, BNI telah memastikan dana bantuan PIP telah dicairkan penerima bantuan tanpa menggunakan kartu dan rekening yang belum diaktivasi siswa, serta dipastikan dananya sudah kembali ke kas negara.

Faizal memastikan Kartu Debit KIP dalam video viral saat ini sudah tidak aktif atau tidak dapat digunakan lagi. Dalam pemusnahan kartu debit KIP ini juga dipastikan tidak menyebabkan kerugian negara.

"Apabila ditemukan unsur kesengajaan oleh pihak tertentu, BNI akan menempuh jalur hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menduga KIP ini telah dicetak sejak lama dan dibatalkan peredarannya. Setelah itu, KIP ini diterbitkan kembali oleh penyalur PIP

"Dugaan saya itu kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dicetak ketika saya belum menjabat Mendikbud. Penggunaan dan peredarannya dibatalkan, diganti dengan KIP yang diterbitkan oleh pihak bank penyalur Program Indonesia Pintar (PIP) yaitu BNI dan BRI," tandas Muhadjir. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat