visitaaponce.com

Kemenag Segera Umumkan Nama Travel Umrah yang Izinnya Dicabut

Kemenag Segera Umumkan Nama Travel Umrah yang Izinnya Dicabut
Polisi memberikan keterangan resmi soal penanganan kasus dugaan penelantaran, penipuan, dan penggelapan dana calon jemaah umrah.(ANTARA/ILHAM KAUSAR)

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) akan segera mengumumkan pencabutan izin penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPU).

"Kita sedang memproses, sebentar lagi ada pencabutan izin, tapi untuk umrah," ujar Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin, seusai menberi arahan dalam Bimbingan Terknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1444 H/2023, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (13/4) malam.

Ketika dikonfirmasi apakah travel umrah yang dicabut izinnya itu adalah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri, Arifin belum bersedia mengungkapkan. "Nanti setelah diumumkan."

Baca juga: Asphurindo Apresiasi Polisi yang Cepat Menangkap Tiga Pelaku Penipuan Umrah

Kasus Naila Syafaah merupakan kasus terbaru penipuan jasa perjalanan umrah. Ratusan orang menjadi korban dengan nilai kerugian mencapai Rp91 miliar.

MI/Media Center Haji 2023--Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin

Arifin mengakui Naila Syafaah merupakan travel umrah resmi yang berizin. Kemenag terkecoh dalam melakukan pengawasan. belakangan diketahui penyandang dananya Mahfudz Abdulah. Mahfudz pernah ditangkap dan dipidana atas perkara penipuan perjalanan umrah pada 2016.

"Bicara Naila, jadi kemarin sempat ada berita-berita soal Mahfudz yang residivis kok bisa menjadi (pengurus) di sana. Kami sampaikan Mahfudz itu tidak ada dalam struktur itu. Naila dibeli oleh orang tertentu, diganti pengurus. Pengurus baru itu yang namanya residivis (Mahfudz) enggak ada," beber Arifin.

Baca juga: Calon Jemaah Umrah Harus Cek dan Ricek dalam Memilih Travel

Dalam perkembangannya, setelah Naila ditemukan bermasalah karena keluhan jemaah yang telantar di Arab Saudi, Kemenag melakukan pengusutan. Ternyata ada Mahfudz sebagai penyandang dana.

"Diketahui dari hasil pengawasan kami, ternyata para pengurusnya seperti boneka, yang mengendalikan adalah orang di belakang," tandas Arifin. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat