visitaaponce.com

Inkubasi Wakaf Produktif Turut Berdayakan Ekonomi Masyarakat

Inkubasi Wakaf Produktif Turut Berdayakan Ekonomi Masyarakat
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam, Kemenag, Tarmizi Tohor, .(Ist)

DIREKTUR Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama (Kemenag) memastikan bahwa program inkubasi wakaf produktif menjadi aspek strategis untuk mengakselerasi semangat baru masyarakat untuk melakukan wakaf produktif.

Saat ini, wakaf produktif menjadi salah satu indikator kinerja sasaran program Ditjen Bimas Islam, Kemenag khususnya Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, mengingat program tersebut menjadi ‘salah satu primadona’ bagi masyarakat terutama yang tinggal di pelosok Tanah Air.

Pengelolaan Tanah Wakaf Bernilai Ekonomis

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam, Kemenag, Tarmizi Tohor, mengatakan Kemenag menggagas program wakaf produktif agar nazir atau orang yang menerima wakaf dapat mengoptimalkan pengelolaan tanah wakaf agar bernilai ekonomis dan menguntungkan dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan.

Baca juga: Rumah Wakaf Kembangkan Diri, Luncurkan Logo Baru

So far program ini terus kita galakkan di sektor perkebunan, pertanian, UMKM, peternakan, hingga perikanan, di mana Inkubasi wakaf produktif diharapkan menjadi wahana bagi para nazir untuk mengembangkan jiwa kreatif dan visioner,” kata Tarmizi Tohor kepada wartawan, Jumat (12/5).

Panen Perdana Kopi 

Salah satu contoh atau bukti nyata efektifnya Inkubasi wakaf produktif, lanjut Tarmizi Tohor, dapat dilihat pada kegiatan panen perdana kopi program inkubasi wakaf produktif di Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh yang sangat melimpah.

Panen perdana di mana kualitas kopinya sudah diuji dan teruji baik dan didorong oleh pemerintah pusat, daerah maupun pihak swasta untuk menembus pasar internasional.

Baca juga: Wamen ATR/BPN Bagikan Sertifikat Wakaf di Jakarta Utara

"Tentunya akan menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan target pemerintah daerah dalam program Desa Devisa," kata Tarmizi.

Kemenag berharap, fakta panen kopi perdana di atas tanah wakaf 1,5 hektare yang tentunya dapat menaikkan perekonomian masyarakat dan daerah ini, mampu menggugah sekaligus mengakselerasi minat masyarakat dari golongan mampu untuk berzakat.

“Sebagai negara mayoritas muslim, jumlah wakif (pemberi wakaf) di Indonesia masih sangat kecil. Tercatat, jumlah wakif saat ini berjumlah 8,7 juta orang, jauh dari populasi muslim Indonesia yang mencapai 236 juta jiwa,” ungkap Tarmizi.

Baca juga: Tarmizi Tohor: Penghargaan Baznas Award 2023 untuk Pegawai Dit Zawa

“Sehingga, program inkubasi wakaf produktif menjadi aspek strategis menambah semangat baru masyarakat untuk melakukan wakaf produktif,” harap Tarmizi.

Kembangkan dan Kelola Harta Benda Wakaf

Disisi lain, putera asli Kabupaten Meranti ini mengingatkan para nazir untuk lebih profesional dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf dana studi kelayakan usaha menjadi aspek penting yang harus dikuasai nazir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf.

Baca juga: Kemenag Gandeng Mahasiswa Tingkatkan Literasi Masyarakat atas Zakat dan Wakaf

Saat ini Direktur Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama terus memperluas program inkubasi wakaf produktif melalui kolaborasi dan sinergitas antara kementerian, pemerintah, dan lembaga terkait, demi mendukung cita-cita pembangunan nasional.

“Di daerah mana pun program inkubasi wakaf produktif dicanangkan, Insya Allah dapat mengakselerasi terwujudnya kesejahteraan segenap bangsa dan negara, sesuai dengan tujuan didirikannya republik ini,” pungkas Tarmizi. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat