visitaaponce.com

PTMA Jadi Pilar Penting Cerdaskan Kehidupan Bangsa

PTMA Jadi Pilar Penting Cerdaskan Kehidupan Bangsa
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato dalam Rapat Senat Terbuka dan Laporan Tahunan Rektor UNY, Jumat (12/5).(MI/ARDI TERISTI HARDI)

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar Rapat Senat Terbuka Laporan Tahunan Rektor & Pidato Milad UMY ke-42, Jumat (12/5). Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan dua pilar utama dan juga peranan strategis Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiah (PTMA).

"Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang berjumlah 174 termasuk UMY di dalamnya mempunyai peranan strategis yang penting. Salah satunya kekuatan dan pilar penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mana ini juga menjadi cita cita nasional negara ini," papar Haedar.

Tak hanya turut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, PTMA juga mempunyai peranan penting dalam membentuk juga membangun moral keadaban dan peradaban.

Baca juga: 5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah di Milad 31 Tahun RSIJ Sukapura

"Pada saat yang sama, PTMA juga mempunyai peranan moral membangun keadaban dan peradaban. Keadaban menyangkut moralitas kehidupan kita tentang baik dan buruk, pantas dan tidak pantas. Sementara itu, peradaban menyangkut kebudayaan kita yang luhur," lanjut Haedar.

Dua pilar utama itu menjadi mata rantai utama sebagai komitmen penting bagi PTMA untuk mencerdaskan serta membangun keadaban dan peradaban bangsa.

Muhammadiyah melalui perguruan tinggi ataupun sekolah-sekolah naungannya selalu berkomitmen dalam turut menuntaskan pendidikan bangsa demi terwujudnya pendidikan Indonesia yang berkemajuan. Ia juga menyebut jika segala pencapaian UMY adalah proses akumulatif dari kemajuan yang telah diraih.

"Segala pencapaian UMY baik di kancah nasional maupun internasional di usia 42 tahun ini adalah proses akumulatif dari kemajuan yang telah diraih atas semangat gotong royong seluruh elemen UMY. Semangat untuk saling maju dan juga semangat membangun untuk menjadi institusi pendidikan yang berkualitas," kata Haedar.

Ia menegaskan, 42 tahun UMY mampu bertahan dan tetap berdiri itu juga karena kemampuan para pemangku UMY dan jajarannya dalam membaca situasi.

Baca juga: Peserta UTBK di Sumut dan Bengkulu Kedapatan Curang

"Walaupun baru 42 tahun berdiri, UMY mampu memberikan kemajuan yang signifikan, mulai dari kepemimpinan rektor-rektor terdahulu hingga saat ini. Ini juga menunjukan kepiawaian para pemangku UMY beserta jajarannya dalam membaca situasi, berbenah dan terus mengembangkan kualitas UMY itu sendiri," terangnya.

Sementara Rektor UMY Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM ASEAN Eng mengatakan UMY ke depannya akan terus berupaya untuk mengembangkan program-program yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan global. 

Dalam isu Sustainable Development Goals (SDGs), UMY juga berkomitmen dan berkontribusi untuk mewujudkan SDGs melalui catur dharma, serta mendorong dan mendukung penelitian dan pengembangan inovasi yang berorientasi pada kemanusiaan universal.

UMY saat ini berfokus menjadi Research Excellence University. Banyaknya riset dan juga inovasi dilakukan oleh civitas academika UMY. Dibangunnya pusat riset UMY juga salah satu langkah upaya UMY dalam mewujudkan cita-cita tersebut.

"Dibangunnya gedung pusat riset dan inovasi Dasron Hamid diharapkan agar segala riset yang dilakukan dosen ataupun mahasiswa UMY menjadi terpusat dan juga mempermudah civitas academika dalam berinovasi, dalam bidang teknologi khususnya," tutup Gunawan. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat