Pembangunan Karakter Anak Seharusnya Tidak Terhalangi Digitalisasi Pendidikan
![Pembangunan Karakter Anak Seharusnya Tidak Terhalangi Digitalisasi Pendidikan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/ae76def1f3b68903aa2f4a1860d3b578.jpg)
DIGITALISASI pendidikan, membuat interaksi antara guru dan siswa tidak lagi harus dilakukan secara langsung atau face-to-face. Kini, semakin banyak platform digital yang memungkinkan interaksi terjadi melalui gawai.
Minimnya hubungan langsung antara pendidik dan anak didik, membuat pendidikan karakter, tidak dapat diajarkan. Hal ini diungkapkan para guru sekolah DKI Jakarta, dalam acara Acer EduTech 2023 di Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Senin (15/05).
Menanggapi hal ini, Presiden Majelis Internasional untuk Pendidikan Terbuka dan Berjarak Prof Tian Belawati mengungkapkan seharusnya pendidikan karakter tidak dihambat oleh digitalisasi pendidikan.
Baca juga: Profesi Guru Tidak akan Tergantikan Teknologi
“Jadi, pertanyaan tentang pendidikan karakter merupakan yang paling umum, dan menjadi pertanyaan kunci pada era pendidikan digital. Paling gampang disalahkan, adalah digital dan manusia digital itu,” ungkap Tian.
“Padahal sebenarnya, di zaman pradigital itu ada juga anak tidak sopan. Makanya, pendidikan karakter itu ada jauh sebelum era digital,” sambungnya.
Baca juga: EduTech 2023, Dorong Penerapan Literasi Digital Pendidikan
Pembentukan karakter anak, kata Tian, seharusnya dilakukan pada golden age. Di mana orangtua paling banyak berperan. Pada masa sekolah, pasca-golden age, adalah masa penguatan karakter.
“Jadi, bagaimana anak anak tidak kehilangan ruh dari proses pendidikan. Proses pembentukan karakter. Yang harus kita perkuat, itu proses pembentukan karakter di golden age, mulai dari usia 5 sampai usia SMP. Setelah itu, adalah proses penguatan karakter. Kita perkuat karakter baik mereka. Jadi, itu peran orangtua,” tutur Tian.
Selain itu, Tian membantah isu mengenai ruangan kelas, sekolah dan kampus tidak akan lagi digunakan kedepannya. Pasalnya tempat tersebut dapat menjadi wadah meningkatkan hasil pembelajaran yang diperoleh secara digital. Peningkatan tersebut, dapat diperoleh melalui kegiatan high order of thinking.
“Saya percaya, kelas itu tidak akan hilang. Kelas itu akan terus ada dan selalu dibutuhkan. Karena menjadi tempat bertemu untuk meningkatkan hasil pembelajaran sebelumnya berdasarkan pada high order of thinking melalui diskusi, debat, dan belajar bersama. Jadi, kelas itu tetap ada,” kata Tian.
Tian percaya dengan literasi digital semua orang akan mendapatkan hak yang sama pada pendidikan. Sebab, semua orang bisa mengakses pendidikan dari internet dengan terbuka, terintegrasi, dan beragam. (Z-3)
Terkini Lainnya
3 Tantangan dan Kendala UMKM untuk Bertumbuh
Peningkatan Literasi Digital Masyarakat Harus Dapat Perhatian Serius
Judi Online Marak karena Literasi Digital dan Keuangan Rendah
Peran Orang Tua Jadi Faktor Penting untuk Keamanan Anak di Ruang Digital
Literasi Digital Dorong TNI Capai Visi Misi “PRIMA”
Perempuan dan Generasi Muda Pelaku UMKM Didorong Tingkatkan Keterampilan Digital
Banyak Anak Indonesia Diterima di Universitas Kelas Dunia, Tanda Kualitas Pendidikan Nasional Terus Membaik
Pembentukan Satgas PPDB Dinilai tidak Efektif Halau Kecurangan
Kemendikbud-Ristek Upayakan Pemerataan Akses Pendidikan melalui PPDB
Banyak Penerima KJP Gagal Lolos PPDB, Pemprov DKI Jangan Lepas Tangan
Ingin Menjadi Anggota Polri? Simak Persyaratannya Berikut
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap