visitaaponce.com

Program Literasi Digital Cakap Digital Mudahkan Siswa Bikin Tugas

Program Literasi Digital: Cakap Digital Mudahkan Siswa Bikin Tugas
Kegiatan literasi digital dari Kemenkominfo dengan peserta para siswa SMP di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Rabu (24/5).(Ist)

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan di wilayah Jawa Barat.

Kali ini program literasi digital menyasar siswa SMP di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (24/5) yang dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB.

Kemenkominfo pun bersama Siberkreasi menggelar program #literasidigitalkominfo yang mengusung tema “Bikin Tugas Jadi Mudah Bila Cakap Digital.”

Baca juga: Kemenkominfo Kenalkan Literasi Digital untuk Ribuan Siswa SD di Depok

Kegiatan nonton bareng (nobar) dengan jumlah peserta 4.500 siswa SMP se-Kota Depok itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada empat pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dalam kegiatan tersebut, tampil sebagai narasumber, Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMP Dinas Pendidikan Kota Depok, Muhammad Yusuf, S.Pd., membawakan materi terkait Etika Digital.

Diperlukan Etika Digital

"Di dunia digital kita berhubungan dan berkolaborasi dengan orang lain, sehingga membutuhkan etika yang dikenal sebagai etika digital," jelas Yusuf.

Etika digital itu sendiri mencakup kesadaran, tanggung jawab, kejujuran, dan bermanfaat bagi orang lain, yang merupakan sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan untuk mengatur tingkah laku di dunia digital.

“Tata krama dalam menggunakan internet adalah harus menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata walaupun kita berada di jaringan dan tidak berhadapan," jelasnya.

Baca juga: Melalui Literasi Digital, Siswa di Bantaeng Diajak Sukses Belajar Online

"Karena bukan sekadar deretan karakter huruf di layar monitor namun dengan karakter manusia yang sesungguhnya. Jadi walaupun kita bicara dengan jaringan atau melalui internet, jangan lupa bahwa yang kita kirimi adalah manusia yang seutuhnya,” papar Yusuf.

Adapula seorang peneliti dan penggiat Komunitas Digital Kaliopak Yogyakarta, Luqman Hakim, berbicara terkait Keamanan Digital.

Luqman mengatakan jika teknologi digital membuat pola hidup berubah menjadi semakin nyaman, namun di balik itu juga berpotensi membawa dampak buruk mulai dari penipuan, pemerasan, pencurian, hingga hoaks.

Ruang Digital Tidak 100% Aman untuk Anak-anak

Ia pun menyampaikan lima hal yang perlu dilakukan agar aman di ruang digital, yakni mengamankan gadget, mengamankan identitas digital, waspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, dan paham keamanan digital.

“Perlu kita ketahui bahwa ruang digital ini tidak 100% aman untuk anak-anak. Dengan fitur kids mungkin lebih aman secara teknis, tapi juga yang penting adalah kita perlu memberikan edukasi bagi mereka bahwa ini yang aman agar tidak kecanduan,” kata Luqman.

Baca juga: Kemenkominfo Dorong Siswa di Pangkep Lawan Hoaks di Media Sosial

Sedangkan pemateri terakhir yakni Rita Nurlita yang merupakan Pranata Humas Ahli Madya Diskominfo Kota Depok, tampil membawakan materi Kecakapan Digital.

Menurut Rita, mesin pencarian mampu untuk mencari halaman web di internet berdasarkan basis data dengan bantuan kata kunci, sehingga semakin spesifik kata kunci yang dimasukkan maka hasilnya akan semakin pas.

Ia pun menilai jika kehadiran mesin pencarian sangat membantu kebutuhan akademis atau untuk pelajaran, yang mana sangat mudah digunakan dan sangat mudah diakses.

Baca juga: Pembangunan Karakter Anak Seharusnya Tidak Terhalangi Digitalisasi Pendidikan

“Kita dapat mencapai kecakapan digital kalau kita tahu tentang apa saja perangkat keras dan perangkat lunak. Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama kita,” tutup Rita.

Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Indry Wijaya.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat