visitaaponce.com

Festival Film Bulanan, Sandiaga Yakin Sineas Lokal Buat Karya Bertaraf Internasional

Festival Film Bulanan, Sandiaga Yakin Sineas Lokal Buat Karya Bertaraf Internasional 
Booth Festival Film Bulanan (FFB) Indonesia di Marché du Film Festival de Cannes, Prancis.(Ist)

DARI 16 Mei hingga 24 Mei 2023 lalu, para delegasi Festival Film Bulanan (FFB) yang diwakili enam sineas pemenang Festival Film Bulanan 2022 berpartisipasi dalam acara bergengsi Marché du Film Festival de Cannes, Prancis atau Festival Film Cannes, Prancis.

Delegasi Indonsia terdiri dari Direktur Musik, Film dan Animasi, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Mohammad Amin, serta creative dan film producer yang juga selaku Festival Film Bulanan Founder, Abdul Manaf.

Selama 8 hari acara berlangsung, Festival Film Bulanan (FFB) berkesempatan mempresentasikan karya dengan membuka booth Festival Film Bulanan pada Cannes Film Market.

Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Sineas Lokal Tunjukkan Kekhasan Daerah  dalam FFB

Kemenparekraf mengirimkan para delegasi, khususnya para pemenang FFB tahun 2022, karena memahami Indonesia memiliki potensi local story yang kuat dan unik, sehingga dari situlah nantinya akan mendapatkan dampak positif bagi para sineas lokal.

Kreativitas Anak Bangsa di Event Internasional

Dalam komentarnya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno,“Tentunya kita menghormati kearifan lokal, inovasi, dan kreativitas anak bangsa untuk tampil di event internasional. This is like a snowball effect,"

"Kemenparekraf berharap enam sineas pemenang FFB ini akan menciptakan bola salju yang semakin hari semakin besar dan menggelinding terus agar industri film dalam negeri terus bisa berkembang dan menciptakan ekosistem untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja,” papar Sandiaga.

Sandiaga juga yakin bahwa Indonesia memiliki kekayaan cerita yang unik dan autentik, berasal dari sineas lokal potensial.

Baca juga: Melalui Festival Film Bulanan, Sandiaga Pacu Sineas Lokal Masuk Industri Perfilman

“Saya yakin Indonesia punya kekuatan, kekayaan cerita yang unik dan autentik dari sineas lokal yang potensial. Oleh karena itu, mari kita ambil kesempatan ini," katanya.

"Kita tumbuh bersama, kita belajar dari satu sama lain, kita berbagi pengalaman, dan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan komando untuk mode bersama untuk masa depan yang lebih baik karena mahakarya akan selalu menemukan jalannya (dalam bahasa Inggris)," jelas Menparekraf.

Buka Peluang Usaha dan Lapangan Kerja

"Tetap semangat membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya,” imbuh Sandiaga.

Dampak positif dari membuka booth Festival Film Bulanan selama di Festival Cannes juga disampaikan Direktur Musik, Film dan Animasi, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf, Mohammad Amin,

“Setelah belasan tahun kita tidak mempunyai booth di Festival Cannes dan tahun ini kita baru buka booth lagi, booth Festival Film Bulanan, ternyata hal ini memiliki dampak positif,” tutur Amin.

Baca juga: Program Sinema Keliling Dorong Perkembangan Ekosistem Perfilman Nasional

Amin menambahkan, booth Festival Film Bulanan menjadi tempat orang-orang mencari tahu potensi Indonesia.

“Banyak orang bertanya dan mengobrol untuk mencari tahu potensi Indonesia bagaimana, sehingga banyak yang mampir ke sini. Tentu saja hal ini sangat menggembirakan,” ungkap Amin.

Adapun total pengunjung yang menyambangi booth Festival Film Bulanan selama 8 hari tidak kurang dari 100 orang dan mereka memberikan respons positif.

“Sejauh ini dari yang hadir di booth Festival Film Bulanan memberikan respon yang baik atas keunikan cerita dan kualitas dari film yang sudah dikolaborasikan," jelasnya.

"Mudah-mudahan dari pertemuan dengan banyak tim seperti dari India, Malaysia, ini ada kemungkinan pengembangan co-production dan co-distribution film produk ekonomi kreatif bersama,” harap Amin.

Petik Pelajaran Berharga di Cannes

Dampak positif dari berkunjung ke Festival Cannes juga dirasakan oleh para pemenang FFB. Riandhani Yudha Pamungkas, sutradara film Maramba menuturkan kalau dari kunjungan ke Cannes ini menjadi pelajaran berharga sehingga bisa menghasilkan karya yang lebih baik ke depannya.

Baca juga: Dua Film Terpilih Festival Film Bulanan Layak Diapresiasi dan Mengagumkan

“Kami berterima kasih kepada Kemenparekraf, karena sudah memfasilitasi kami untuk bisa berada di Cannes, menikmati euforia, dan segala sesuatunya yang bisa berdampak baik untuk kami ke depan,” ucap Riandhani.

Senada dengan Riandhani, salah satu pemenang FFB 2022 dengan kategori Film Terbaik, Wahyu Utami mengungkapkan perjalanan ke Cannes menjadi inspirasi untuk terus berkarya. 

“Rasanya masih seperti mimpi di siang bolong, bisa merasakan datang ke salah satu festival film terbesar di dunia. Sebuah pengalaman yang sangat berharga,” ujar Wahyu Utami.

Semangat untuk terus berkarya juga disampaikan oleh Iwi Marahena perwakilan dari apresiasi Sineas Terpantang Menyerah Festival Film Bulanan.

“Alhamdulillah bisa menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia timur untuk ikut berpartisipasi pada ajang internasional Film Market di Cannes Prancis. Iwi jadi belajar banyak di sana. Dapat banyak ilmu, banyak teman,” pungkas Iwi. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat