Sembilan Kecamatan di Kabupaten Malang Rawan Kekeringan
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat sembilan kecamatan yang ada di wilayah tersebut, rawan terjadi kekeringan pada saat kemarau ekstrem atau El Nino pada 2023.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa mengatakan sembilan kecamatan
tersebut, kurang lebih ada 18 desa yang berpotensi mengalami kekurangan air.
“Pemetaan kami, berdasarkan data terakhir 2019, daerah rawan kekeringan ada di sembilan kecamatan dengan 18,” kata Sadono seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Sejumlah Wilayah Masuki Musim Kemarau, BMKG: Siaga Karhutla dan Kekeringan
Sadono menjelaskan sembilan kecamatan tersebut, adalah Kecamatan Donomulyo, Pagak, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Kalipare, Sumberpucung, Jabung, Singosari, dan Lawang. Wilayah Kabupaten Malang memiliki 33 kecamatan.
Menurutnya, sembilan kecamatan tersebut mengalami kekeringan pada musim kemarau yang terjadi pada 2019. Sementara pada 2020 hingga 2022, wilayah tersebut tidak mengalami kekeringan karena pengaruh La Nina.
Baca juga: Puncak Musim Kemarau Terjadi di Agustus, BPBD DKI Antisipasi Kekeringan
“Memang, kawasan tersebut kondisinya kekurangan air. Sehingga, potensi kekeringan tinggi,” katanya.
Ia menambahkan pada 2019, bencana kekeringan di sejumlah wilayah di Kabupaten Malang mulai terjadi pada periode Agustus, dengan puncaknya pada Oktober dan November. Namun, pada 2023, diperkirakan potensi kekeringan akan terjadi lebih awal.
“Ada kemungkinan lebih awal, karena musim hujan pada 2023 lebih pendek,” katanya.
Dalam upaya mengantisipasi bencana kekeringan di sejumlah kecamatan tersebut, lanjutnya, BPBD Kabupaten Malang sudah melakukan koordinasi
dengan sejumlah instansi lain untuk menyiapkan truk tangki yang akan dipergunakan untuk mendistribusikan air.
BPBD Kabupaten Malang telah menyiagakan tiga unit truk pengangkut air, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang satu unit truk tangki, Polres Malang satu unit truk tangki, belum termasuk truk-truk yang dimiliki Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“Kami sudah berkoordinasi, PMI bisa ditambah satu tangki lagi jika mengajukan ke Provinsi Jawa Timur. Polres Malang juga siap membantu. Itu semua belum termasuk truk tangki milik PDAM,” ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pernyataan untuk mewaspadai adanya potensi El Nino atau musim kemarau ekstrem pada 2023, yang akan menyebabkan penurunan curah hujan di Indonesia.
Kemarau ekstrem diperkirakan terjadi pada periode Juli-Agustus 2023, setelah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir terjadi La Nina di Indonesia. (Z-10)
Terkini Lainnya
BMKG: Musim Kemarau 2024 akan Dihantui Kekeringan Parah Seperti 2023
Kesabaran di Tengah Kemarau
79% Wilayah Indonesia Sudah Masuk Musim Kemarau
Kalimantan Selatan Gelar Salat Minta Hujan
Krisis Air Meluas, Warga Tasikmalaya Mengeluh belum Ada Bantuan Pemerintah
Hadapi Karhutla 2023, Ini Strategi Pemerintah
Pemkab Kaur Bengkulu Bagikan Pompa untuk Airi Sawah Tadah Hujan
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Indonesia Masih Terdampak Fenomena El Nino, Kementan Siapkan Program Mitigasi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap