visitaaponce.com

Sempat Viral di Pontianak, Ini Fakta Mengenai Sunat Laser

Sempat Viral di Pontianak, Ini Fakta Mengenai Sunat Laser
Seorang anak seusai mengikuti khitanan massal gratis.(MI/Dwi Apriani)

SUNAT laser belakangan ini menjadi metode khitan yang viral setelah munculnya kasus seorang anak di Pontianak, Kalimantan Barat, yang mengalami penis terbakar setelah sunat dengan laser.

Insiden ini cukup mengundang perhatian masyarakat dan kalangan tenaga medis lantaran metode laser ini cukup umum digunakan untuk tindakan sunat atau sirkumsisi.

Penis terbakar adalah kejadian yang tidak jarang terjadi dan masalah cukup serius. Kondisi ini akan membuat penderitanya mengalami beberapa dampak jangka pendek dan panjang.

Baca juga: Metode Sunat Terus Berkembang, Tekno Klem Sebagai Penyempurnaan

Peristiwa yang dialami seorang anak di Pontianak itu jadi kekhawatiran bagi orang tua, apalagi jika memiliki niat untuk menyunatkan sang anak dalam waktu dekat. Lalu, sebenarnya metode sunat laser itu seperti apa?

Istilah mengenai sunat laser di masyarakat Indonesia ini sebenarnya keliru. 

Menurut Pemilik Rumah Sunat dr Mahdian, dr Mahdian Nur Nasution SpBS, dalam sunat laser yang digunakan sebenarnya alat berupa lempengan logam yang dipanaskan atau disebut electrocauter. Jadi, bukan sinar laser sesungguhnya.

“Lantaran berupa lempeng logam yang dipanaskan dengan aliran listrik sehingga memang dapat dipakai untuk memotong. Akan tetapi, alat itu tidak stabil dan tidak memotong dengan presisi."

"Selain itu, karena mengeluarkan panas dan penggunaannya yang tidak tepat dapat terjadi risiko luka bakar pada kulit,” ungkap dr Mahdian, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (11/6).

Lebih lanjut, dr Mahdian juga menjelaskan jika terjadi luka bakar bisa menyebabkan pembuluh darah di sekitarnya akan mati. Sehingga, dengan berjalannya waktu bisa menyebabkan risiko kulit akan membusuk.

Baca juga: Hadir di Bekasi, Khitan C-Plus Layani Sunat Anak Gemuk

Lalu, bagaimana dengan sunat laser sesungguhnya? Teknologi sinar laser sesungguhnya sudah lama diadaptasi guna pengobatan medis dan perawatan kecantikan. Gelombang dari sinar laser memiliki panjang tertentu dan disesuaikan dengan keperluan tindakan medis.

“Nah, jadi kalau mau sunat laser itu, pertama, memang harus benar-benar menggunakan laser medis bukan lempengan logam yang dipanaskan. Kedua, praktisinya harus terlatih, misalnya mengukur efek potong dari laser itu harus dengan gelombang yang tepat bergantung pada jenis lasernya."

"Terus, bagaimana suhu penempatannya pada kulit, serta frekuensi yang digunakan dan lain-lain,” kata dr Mahdian.

Berkaca dari kejadian di Pontianak tersebut, maka bisa membuka mata dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya sunat dengan menggunakan electrocauter.

"Sangat penting bagi para orang tua untuk mencari tahu dulu tentang metode yang cocok dan sesuai dengan kondisi sang anak," pungkasnya. (RO/S-2)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat