visitaaponce.com

Tanoto Foundation Bersama Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi Peduli Pendidikan Dasar dan Masalah Stunting

Tanoto Foundation Bersama Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi Peduli Pendidikan Dasar dan Masalah Stunting
(TANOTO FOUNDATION)

SETIAP anak memiliki hak yang sama untuk mengembangkan potensi terbaik di dalam dirinya. Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981, meyakini bahwa pendidikan berkualitas mempercepat kesetaraan peluang.

Dengan semangat ini, Tanoto Foundation mendukung Pemerintah Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar serta mengupayakan percepatan pencegahan dan penurunan stunting di kedua kabupaten di Provinsi Jambi tersebut.

Kerja sama ini dituangkan dalam perjanjian yang ditandatangani oleh Tanoto Foundation Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Batanghari dan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi di kantor Tanoto Foundation, Jakarta, pada Kamis (15/6).

Baca juga: Tanoto Foundation Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar

Hadir mewakili Kabupaten Muaro Jambi dalam acara penandatanganan kerja sama ini, Penjabat Bupati Bachyuni Deliansyah didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Firdaus, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Nur Subiyantoro, dan Sekretaris Daerah Budhi Hartono. Sedangkan Kabupaten Batang Hari diwakili oleh Bupati Muhammad Fadhil Arief, dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Muhammad Kadhafi. 

Pj Bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah dalam sambutannya mengatakan, kerja sama ini sebagai landasan dan pedoman pengelolaan pelaksanaan program serta ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kualitas pendidikan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Muaro Jambi. 

“Saya berharap, kesepakatan ini dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak yang terkait sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta adanya pengawasan hasil dari pelaksanaan, untuk digunakan sebagai bahan evaluasi,” ujar Bachyuni.

Baca juga: Alumni Beasiswa Tanoto Foundation Pelopori Implementasi SDGs Masyarakat Pesisir

Sementara itu, Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief mengatakan, kerja sama ini adalah kelanjutan dari kerja sama yang telah terjalin sebelumnya. “Kerja sama untuk peningkatan kualitas pendidikan dasar melalui Program Pintar telah berjalan dari tahun 2018 hingga saat ini. Program Pintar juga telah membantu Kabupaten Batanghari mencapai hasil yang baik pada asesmen nasional untuk kompetensi literasi dan numerasi, jenjang SD maupun SMP,” sebut Fadhil. 

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Batanghari melebarkan kerja sama untuk Program Sigap dalam rangka upaya penurunan stunting. Hari ini pernyataan minat tersebut disambut baik, dengan penandatanganan naskah kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama pada hari ini,” tutup Fadhil.

Head of Basic Education Program Tanoto Foundation M Ari Widowati, yang pada kesempatan ini mewakili Country Head Tanoto Foundation Indonesia  menjelaskan bahwa sejak 2018 Tanoto Foundation mendukung 25 kabupaten/kota untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa melalui pelatihan guru dan kepala sekolah serta pendampingan dalam perencanaan daerah untuk pendidikan berkualitas. 

Baca juga: Dukung Kemendikbudristek, Tanoto Foundation Adakan Bimtek Transisi Pembelajaran PAUD ke SD

“Di Batanghari, kami memulai program Pintar pada tahun 2018, sementara di Muaro Jambi kami mulai pada tahun 2021. Kedua kabupaten ini secara aktif mendukung dan menyebarkan secara mandiri praktik baik pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan kemampuan siswa. Maka dalam kesempatan ini, kami ingin sampaikan apresiasi yang tinggi kepada kedua kabupaten ini atas komitmen nyatanya,” ungkap Ari.  

Sementara itu, terkait upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia memang perlu dimulai dari usia dini. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia mencapai angka 21,6 persen, yang artinya ada sekitar 4,6 juta kasus balita stunting di Indonesia. Sementara itu, prevalensi stunting di Kabupaten Batanghari mencapai 26,3% dan Kabupaten Muaro Jambi mencapai 18,6%.

Di tempat yang sama, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation Indonesia, Eddy Henry, menjelaskan bahwa program percepatan penurunan stunting Tanoto Foundation di Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi akan berfokus pada pendampingan teknis yang meliputi intervensi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP), pemenuhan pelaksanaan Aksi Konvergensi, penguatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) serta dukungan untuk pemantauan dan evaluasi.

Baca juga: Tebarkan Inspirasi, Tanoto Foundation Bukukan Kisah Sukses Alumni TELADAN

“Untuk mencapai target stunting 14 persen pada tahun 2024 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, dibutuhkan upaya yang lebih intensif dan tepat sasaran. Kerja sama yang luar biasa ini diharapkan tidak hanya dapat menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi namun juga memberikan dampak jangka panjang, yaitu meningkatnya sumber daya manusia yang berkualitas,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, hasil asesmen nasional tahun 2021 menunjukkan bahwa 1 dari 2 siswa Indonesia memiliki kemampuan membaca di bawah minimum, serta 2 dari 3 siswa memiliki kemampuan matematika di bawah minimum. Sedangkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia mencapai angka 21,6 persen, yang artinya ada sekitar 4,6 juta kasus balita stunting di Indonesia dan prevalensi stunting di Kabupaten Batanghari saat ini mencapai 26,3% dan Kabupaten Muaro Jambi mencapai 18,6%.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat